Aku masih berjalan-jalan bersama nenek dan ibu di mal. Nenek dan saya menjelaskan kepada ibu bagaimana cara melakukan perubahan pada diriku. Gaun yang akhirnya kubeli adalah gaun strapless/tanpa tali. Dengan menggunakan korset, aku akan terlihat lebih cantik dengan gaun itu, lekukan tubuhku akan terlihat semakin indah. High heels berwarna silver dan tas yang berwarna senada, serta berlian di anting dan kalung akan melengkapi tampilanku dengan gaun itu.
Ibu masih membawaku ke beberapa toko baju, dibelikannya aku baju yang sexy, yang memperlihatkan payudaraku. Aku pun mengganti bajukuk dengan baju yang ibu belikan. Banyak mata memandang ke arahku ketika berjalan-jalan di mall, sebagian besar melihat payudaraku, tentu saja mereka tidak mengetahui bila payudaraku itu palsu. Sebelum pulang, aku membuat janji di salon untuk acara pesta ulang tahun Tina nanti.
Pada saat kembali ke rumah nenek, ibu jelas ingin mencari tahu bagaimana caraku benar-benar tampak terlihat seperti perempuan, jadi dia memintaku untuk pergi ke kamar bersamanya. Tidak butuh waktu lama untuk diriku telanjang, maka di depan ibu aku berdiri dan melakukan seperti yang biasa kulakukan agar telihat seperti perempuan sungguhan. Lalu aku berpakaian lagi.
"Ini benar-benar menakjubkan! Aku tidak pernah tahu bahwa kamu anak laki-lakiku lagi, kamu memang gadis kecilku yang cantik," kata ibu.
"Itu ide nenek, bu. Aku harus berganti baju bersama dengan gadis lain di sekolah dan di kelas aerobik, dengan cara ini aku bisa melakukannya. Selain itu, aku suka dengan cara ini," kataku.
"Aku mengerti itu, sayang. Ibu punya satu pertanyaan, apakah anak laki-lakiku akan pulang ke rumah kembali, atau apakah ibu punya satu anak perempuan lain sekarang?" tanyanya sambil tersenyum.
Tentu saja, saat itu aku sudah tahu jawaban untuk pertanyaan itu. Aku sudah meyakinkan diriku berkali-kali, dan pada akhirnya aku selalu mendapatkan jawaban yang sama.
"Bagaimana aku bisa menjadi anak laki-laki lagi, ibu? Aku seorang wanita sekarang, dan aku menyukainya. Walaupun hanya beberapa orang saja yang mengetahui aku ini seorang laki-laki, tapi semua orang lebih menyukaiku sebagai seorang wanita. Bahkan Michael melamarku menjadi pacarnya, dan aku menerimanya. Aku suka menjadi seorang gadis dan tidak bisa melepaskannya, setidaknya sampai pesta pernikahan tantenya Michael berakhir," jawabku.
"Apa mungkin yang nenek ceritakan benar, apakah kamu dan Michael mungkin sudah melakukan hubungan seksual?" tanya ibu.
"Tidak, tentu saja tidak!" Aku berkata malu. "Tapi itu tidak berarti bahwa itu tidak mungkin, aku telah diubah, walaupun perubahan ini hanyalah bersifat sementara. Tapi aku sudah memikirkannya, tapi tidak, dan kami belum ingin ke tahapan tersebut."
"Oke, tapi tetap berhati-hatilah, Josephine sayang," ibu memohon. Kemudian ibu bertanya, "Apakah saya boleh memberitahu Clara tentang perubahanmu?"
"Aku lebih suka kalo ibu tidak memberitahunya," kataku dengan senyum kecil. "Dia mungkin tidak ingin tahu kalo aku lebih cantik dan sexy darinya sekarang."
"Baiklah, ibu tidak akan menceritakannya, biar kamu saja yang memberitahu dia sendiri nanti," balas ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Pesta
RomanceJordan menantang kakaknya untuk bertaruh nilai siapa yang paling baik pada ujian akhir semester. Pemenangnya dapat melakukan apa saja terhadap yang kalah selama satu minggu penuh. Inilah awal mula kisah Jordan menjadi Josephine. Cerita ini pernah di...