Jeruk Maroko

765 69 7
                                    

Happy Reading
.
.
.

"Kim Taehyung!"

"Taehyung!"

Hoseok mencari Taehyung dengan tergesa-gesa. Dari mulai ruang tengah, dapur dan sekarang mau menuju lantai atas.

"Kenapa? Ada apa? Kenapa kau berteriak?"

Hoseok tidak menjawab dan sibuk menarik nafas dalam dalam. Ah maksudnya mengatur perjalan udara berupa oksigen yang masuk ke paru parunya dan keluar melalui hidung berupa karbondioksida. Oke kembali ke cerita. Sedangkan Taehyung menatapnya miris.

"Okeh. Kemana jeruk Maroko yang ada diatas meja?"

"Hah? Jeruk? Aku tidak tahu. Memangnya kenapa?"

"Itu milik Yoongi. Kenapa hanya tinggal kulitnya?!"

"Apa?!"

Mereka berdua ketar ketir. Pasalnya jeruk itu oleh oleh dari Jimin yang baru pulang dari Maroko. Dan Yoongi sangat suka jeruk itu. Tapi sekarang jeruk bagiannya hanya tinggal kulit. Astaga.

"Hyung, kenapa berdiri disini?"

Mereka berdua terlonjak kaget saat melihat Seokjin sudah berdiri diantara mereka.

Benar juga, Seokjin disini.

"Kau yang memakan jeruk diatas meja?"

Jeruk. Ah jeruk itu, Seokjin mengangguk menjawab pertanyaan Taehyung.

"Kau- bagaimana kau bisa memakannya?! Itu milik Yoongi!"

"Hah? Benarkah? Lalu bagaimana? Haruskah aku keluarkan lagi jeruknya? Tapi pasti sudah diproses sama ususku. Huwee bagaimana ini?"

Mereka bertiga jadi heboh ditangga. Mereka takut diamuk oleh kucing jantan yang ingin kawin.

"Kau harus tanggung jawab. Aku tidak mau ikut campur"

Setelah mengatakan itu Taehyung kembali ke kamarnya. Hoseok pun juga berniat akan meninggalkan Seokjin.

"Hyung, kau tidak mau membantuku?"

Hoseok menghela nafas dan menepuk pundak Seokjin " Berdoa saja semoga Yoongi tidak ingat. Kau tahu sendirikan Yoongi seperti apa?"

Setelah itu Hoseok meninggalkan Seokjin yang masih berdiri sambil menggigit kuku jarinya. Hyungnya memang suka lari jika adiknya sedang kesusahan. Ah bagaimana ini.

.
.
.

Saat ini ketujuhnya sedang menikmati makan malam. Keenamnya mencoba biasa saja. Setelah Taehyung dan Hoseok menceritakan perihal jeruk Maroko, Jimin, Jungkook, Namjoon juga ikut berpura pura. Apalagi Seokjin, dia bahkan tidak bisa menelan makanannya dengan baik dan selalu mencuri curi pandang pada Yoongi. Berdoa banyak banyak dalam hati.

'Semoga Yoongi hyung tidak ingat. Semoga. Semoga.'

"Kalian melihat jerukku?"

Oke. Pupus sudah.

Mereka diam seketika. Sial. Yoongi mengingat jeruknya.

"Hey, kalian liat atau tidak?"

"Anu"

"Em"

"Itu-"

Yoongi menatap aneh enam orang itu. Sepertinya ada yang disembunyikan.

"Aku-a-aku memakannya hyung"

Mereka berlima kecuali Yoongi terperangah mendengar Seokjin yang mengakui kesalahannya. Sontak perhatian mereka teralihkan saat mendengar suara kursi. Yoongi meninggalkan ruang makan. Mata Seokjin sudah mulai berkaca kaca.

"Huweeee bagaimana ini Jimin hyung. Yoongi hyung marah. Hiks tolong aku"

"Aisshh kenapa kau memakannya?"

"Sudahlah Jungkook. Seokjin, kau- ah aku juga ikut pusing"

"Jim apa tidak ada sisa jeruknya?"

Jimin menggeleng "Tidak ada Joon. Kan aku sudah membaginya sama rata"

"Lain kali Seokjin, jangan menyentuh atau memakan sesuatu yang bukan milikmu, mengerti?"

Seokjin mengangguk mengiyakan ucapan Namjoon. Dia juga merasa bersalah pada Yoongi hyung.

"Ah untung dia tidak berubah jadi kucing jantan"

Plak

"Yak kau masih saja berpikir seperti itu"

Taehyung mengelus lengannya yang menjadi sasaran geplakan Jungkook. Bibirnya maju kedepan. Ucapannya kan benar.

"Sekarang minta maaf pada Yoongi"

Seokjin mengangguk dan pergi dari ruang makan. Kelimanya menghela nafas. Mereka juga tidak menjamin Yoongi akan tidak marah lagi. Tapi Yoongi sangat menyayangi Seokjin. Sudahlah. Liat saja nanti.

"Masak iya aku harus ke Maroko lagi hanya untuk membeli jeruk untuk Yoongi?"

Keempatnya menggeleng dan mengedikkan bahunya. Jika memang harus, ya Jimin harus pergi lagi.

.
.
.

Tok tok tok

"Hyung. Ini Seokjin. Hyung tolong buka pintunya. Seokjin minta maaf. Seokjin sudah serakah karena memakan jeruk milikmu. Hyung maafkan Jinie"

Yoongi mendengar suara Seokjin dibalik pintu kamarnya. Sesungguhnya dia tidak tega, tapi dia cukup kecewa. Dia juga ingin merasakan jeruk itu. Tapi-

"Hyungie, maafkan Seokjin. Hyung boleh menghukum Seokjin tapi jangan diamkan Seokjin seperti ini hiks"

Cukup. Yoongi paling tidak bisa mendengar Seokjinnya menangis dan memilih membuka pintu kamarnya. Dan benar saja, Seokjin sudah berurai air mata.

Yoongi langsung menarik Seokjin kedalam pelukannya. Menenangkan sang adik kesayangannya yang masih menangis sesegukan.

"Sudah sudah jangan menangis lagi Jinie. Hyung sudah tidak marah. Tapi, lain kali jangan diulangi lagi. Seokjin mengerti?"

Seokjin mengangguk dan masih menggumamkan kata maaf. Dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Lain halnya dengan kelima orang yang sedari tadi meperhatikan secara diam diam di ujung tangga. Mereka tersenyum melihat kedekatan si kucing dan si hamster.

"Lihatkan. Yoongi paling tidak tahan jika Seokjin menangis"

"Bukan hanya Yoongi, tapi kita juga tidak tahan Tae"

"Ah ayo kita bergabung"

Namjoon menarik Jimin, Taehyung dan Jungkook bergabung berpelukan dengan Yoongi dan Seokjin. Mereka pun tertawa sambil berpelukan. Uhhh manisnya.

'Terima kasih jeruk Maroko'

.
.
.

Terinspirasi dari iklan, hahhaha

Semoga menghibur.

Daaaa❤️

F.R.I.E.N.D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang