Jaminan

690 63 2
                                    

Happy Reading

.
.
.

Saat ini Namjoon dan Seokjin sedang makan siang di sebuah restoran. Awalnya Namjoon enggan, tapi Seokjin terus saja merengek. Mulai dari rumah sampai ke agensi.

"Kau yakin akan menghabiskan semua ini?"

Namjoon bertanya saat memandang segala jenis seafood yang tersaji di depan mereka. Dia hanya memesan satu porsi makan. Sedangkan Seokjin? Eemmm sekitar lima porsi.

"Tentu saja hyung"

"Kau yakin. Bagaimana jik-"

"Sssttt jangan cerewet hyung"

Seokjin meletakkan jari telunjuknya di depan mulut Namjoon. Terlalu banyak bicara. Sedangkan Namjoon hanya merasa tidak percaya. Dia ragu Seokjin bisa menghabiskan semuanya. Pada akhirnya mereka makan juga. Dengan tenang.

"Pelan pelan Jinie. Seperti tidak pernah makan saja"

Adiknya mengangguk dengan pipi yang menggembung penuh dengan seafood.

Setelah selesai dengan makanannya, Namjoon menatap Seokjin dan melongo terkejut saat lima piring itu bersih bersinar. Ya ampun.... Dasar Predator.

"Kalau sudah habis. Ayo pulang"

"Satu cup es krim ya hyung heheh"

Astaga...itu perut atau tangki air?

Dia hanya menghela nafas dan mengangguk. Berjalan menuju kasir untuk membayar.

"Enam piring seafood, dua jus jeruk dan satu cup es krim. Semuanya jadi enam ratus ribu (anggap aja begitu hehe)

Namjoon mengangguk dan berniat mengambil dompet di kantong celananya. Namun, dia meraba dari atas sampai bawah, apa yang di cari tidak ada!

Jangan jangan...Tertinggal!

"Seokjin. Dompet hyung tertinggal di agensi"

"Hah?! Yang benar hyung?!"

Dia mengangguk. Astaga bagaimana bisa dia lupa?!

"Lalu bagaimana?"

"Kau bawa dompet?"

Seokjin menggeleng. Jelas saja dia tidak bawa, kan Seokjin hanya bawa diri.  Aiisshh bikin malu saja.

"Maaf tuan...anda harus membayarnya"

Namjoon kebingungan. Dan satu ide terlintas di kepalanya dan kemudian menatap Seokjin.

"Ehm begini. Aku lupa membawa dompet. Dan aku akan mengambilnya di kantorku. Sebagai jaminan, anak ini akan tetap disini sampai aku datang. Apa bisa?"

Mulut Seokjin menganga lebar sambil melototkan matanya pada Namjoon. Apa? Dia dijadikan jaminan?! Sedangkan si pegawai hanya mengangguk ragu.

"Yakk hyung kau tega?!"

"Tidak ada pilihan lain Seokjin. Oke, hyung pergi dulu dan akan kembali. Hanya sebentar"

Gampang sekali ucapannya.

Kemudian Namjoon pergi begitu saja meninggalkan Seokjin yang sudah berkaca kaca. Bahkan sisa es krimnya dia lupakan.

'Kau kejam hyung' batinnya menangis pilu.

.
.
.

Sesampainya di agensi, Namjoon di hadapkan dengan Hoseok yang marah marah tidak jelas. Hingga dia lupa tujuan awalnya.

"Kau menyimpannya dimana?"

"Aku menyimpannya di hardisk milik Yoongi"

"Aku sudah mencarinya, tapi tidak ada! Makanya jika kau pelupa jangan menaruh sembarangan.  Aishh kau ini, mereka akan segera rekaman! Aku sangat gemas padamu Namjoon saaayangg sampai ingin menjitak kepalamu yang sering lupa itu!"

F.R.I.E.N.D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang