Imbalan

590 50 10
                                    

Selamat membaca!
.
.
.







"Oo uo oo uouo oo uo, you can't stop-"

Langkah kaki Seokjin terhenti tepat dia ruang tamu. Netranya menatap datar ke enam hyungnya yang berbaring rapi di atas karpet. Seperti ikan yang dijual dipasar. Kalian tahu kan? Ya mungkin.

"Hyung"

"Hem"

Seokjin menghela nafasnya. Dia pagi ini mau berolahraga serta mengajak hyung tersayangnya.

"Ayo kita main basket"

"Ah malas" Jawab Taehyung yang matanya fokus menatap layar ponselnya.

"Yoongie hyuuung"

"Hoaammm" setelah menguap lebar Yoongi merubah posisinya menjadi tengkurap.

"Ah hyung ini. Sekarang weekend! Seharusnya kita berolahraga. Jangan malas malasan gitu dong. Ayo kita main basket! Aku jadi wasitnya!"

Krik krik

Ucapan Seokjin tidak ada yang merespon. Untuk urusan olahraga mereka memang pura pura tuli. Mereka hanya ingin berbaring dan berbaring.

Oke! Pakai rencana cadangan! Akan aku buat kalian bangkit!

Bibir Seokjin menyeringai "Oke kalau tidak mau. Padahal aku akan memberikan kalian ciuman tepat dibibir sebagai hadiah kalau tim kalian menang di pertandingan basket ini"

Gubrak gubrak gubrak!

Seketika ruang tengah itu sepi dan hanya tertinggal Seokjin sendirian.

'Seokjin kami sudah siap! Ayo kelapangan!'

Seokjin merotasikan matanya. Jika mendengar ciuman, langsung semangat. Dasar jomblo. Tak apa yang penting sekarang bermain basket.
Sesampainya dilapangan keenam hyungnya ini sudah lengkap dengan pakaian olahraga "Hyung ini kalau dikasih iming iming ciuman langsung gerak cepat"

"Kesempatan tidak datang dua kali Jin" Hoseok menjawab dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Tapi! Ada reward, ada juga punishment. Hukumannya, tim yang kalah harus memberikan boneka RJ setinggi dua meter padaku. Gimana? Deal?"

"Dealll!!"

Jimin, Yoongi dan Hoseok menjadi satu tim. Dan tim lainnya, Jungkook, Taehyung dan Namjoon.

"Ini tidak adil!" Jimin berseru tidak terima.

"Apanya yang tidak adil? Kau saja kalah main gunting, batu kertas"

"Sudahlah Jim. Tenang ada aku"

Jimin menghela nafas. Baiklah, demi ciuman. Timnya harus menang tidak boleh kalah!

"Oke, siap? Mulai!"

Kedua tim itu bermain dengan sangat sengit. Tim yoongi sempat tertinggal jauh dengan jarak enam point. Jungkook memberikan senyuman mengejek karena merasa bangga.

"Kalian kalah kali ini"

"Heh. Sok tahu"

Senyum Jungkook pudar saat tim Yoongi membalas dengan bertubi tubi. Set pertama dan kedua di menangkan oleh tim Yoongi.

"Asssa! Bisa dilihat bukan, tim kami menang!" Hoseok berseru bahagia karena timnya menang.

Mau bagaimana lagi Jungkook, Taehyung dan Namjoon hanya bisa menghela nafas.

"Ini gara gara kau Joon! Jadinya kita tidak mendapat kecupan dari Seokjin"

"Ck enak saja! Kau mau kupukul?"

Jadilah si kembar tidak identik itu bergelut saling pukul. Jungkook hanya menghela napas.

Cup

Cup

Cup

"Selamat ya hyung! Kalian memang hebat. Tidak seperti mereka"

Yoongi, Hoseok dan Jimin hanya bisa diam tersipu malu. Mereka menyentuh bibir yang baru dikecup mesra oleh Seokjin. Jantung mereka berdegup kencang.

"Kalau begitu Seokjin masuk ya. Mau mandi. Daaaa hyungdeul"

"Bagaimana? Bagaimana rasanya bibir Seokjin?" Tanya Jungkook mendekati mereka dengan terburu buru. Si kembar juga ikut mendekati mereka.

"Lembut"

Ketiganya serempak menjawab dan masuk kedalam rumah. Senyum senyum sendiri dengan pipi merona.

"Arrggghh aku juga inginn"

Taehyung menjambak rambutnya frustasi.

"Pasti rasanya sangat enak. Wajah mereka saja kelihatannya sangat menikmati. Dan kalian! Percuma satu tim dengan kalian berdua. Tidak berguna!" Jungkook marah marah pada Taehyung dan Namjoon.

"Apa?!

"Kau mau mati?!"

"Kenapa? Mau berkelahi?"

Ketiganya terlibat aksi jambak menjambak. Meskipun terik matahari tidak menyurutkan emosi mereka. Meskipun hanya karena ciuman Seokjin, tapi itu yang mereka tunggu tunggu.

"Hyungdeul sudah. Ayo mandi, nanti Jinie kasih ciuman juga. Bonus. Tapi jangan lupa boneka RJ nya" Seokjin berteriak dari atas balkon sambil tersenyum.

Setelah menarik rambut Taehyung dengan kuat, Jungkook langsung lari masuk kedalam rumah disusul Namjoon yang tidak lupa menarik celana olahraga saudara kembarnya. Memperlihatkan boxer berwarna pelangi.

"Yaakk kalian memang tega padaku!"

"Awas kalian ya!"

Taehyung yang  tampilannya  sudah acak acakan juga ikut lari tunggang langgang. Langkahnya terseret seret karena harus memperbaiki celananya.

Selalu saja aku berakhir seperti ini, Taehyung yang malang.

.
.
.

😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😆

Oke, garing!

Daa💜

F.R.I.E.N.D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang