Part 55. Its Over

19.8K 2K 227
                                    


SEBAGIAN PART DI HAPUS

Ngetik ini ampe subuh, kalo ada typo, bahasanya ga nyambung atau berantakan mention ajh ya

Happy Reading

Seminggu setelah kejadian Max yang menyita ponselnya, Elle setiap hari selama seminggu berikutnya datang ke Buckingham Palace untuk memulai pelajarannya bersama Mrs. Rene Bannet.

Tidak terasa pernikahannya kurang lebih dua bulan lagi. Kenapa waktu terasa begitu cepat berganti. Elle makin gugup dan makin stres. Bukan hanya memikirkan pernikahan paksanya tapi juga pelajaran yang diberikan untuknya.

Menghembuskan nafas lelah, Elle berdiri dan membereskan barang barang dan pakaiannya yang terlihat kusut.
"Minggu ini pelajaran sejarah kerajaan, berikutnya tentang tata krama dan peraturan kerajaan di dalam dan diluar Istana." Ucap Mrs. Bannet

Elle menatap Mrs. Rene Bennet dengan lelah. Wanita paruh baya ini tidak henti hentinya selalu memberikan pelajaran baru disetiap kesempatan. Padahal Elle masih harus mengurus perkuliahnya yang sebentar lagi akan selesai.

"Bisakah aku meminta libur untuk beberapa hari?" Elle mendekat pada Mrs. Bennet

Rene memincingkan matanya seraya bertanya.

"Tugas kuliahku, lagipula aku harus beristirahat." Ujarnya kembali.

Rene memperlihatkan wajah prihatin. "Maafkan saya Ms. Jones. Tapi kita mempunyai jadwal yang sangat ketat sampai acara pernikahan anda yang tinggal sebentar lagi." Jawabnya.

"Tapi setidaknya saya butuh satu hari untuk beristirahat dari kegiatan belajar ini bukan?" Pintanya kembali.

"Aku akan mengizinkanmu setiap hari minggu untuk tidak datang ke Istana sampai mendekati acara." Queen Elizabeth masuk menghampiri keduanya. Merekapun berbalik, sedikit kaget dan langsung memberi hormat. "Your Majesty."

"Bagaimana perkembangan Ms. Jones, Mrs. Bennet?" Melirik tajam pada Elle dan bertanya pada Rene disebelahnya.

"Perkembangannya cukup lumayan your Majesty, hanya saja waktu kita sangat sedikit. Saya takut __"

"Apakah anda tidak sanggup Mrs. Bennet?" Potong Queen Elizabeth dengan penekanan. Suasana diruang belajar berubah kelam hanya dengan kalimat dari wanita angguh itu.

Mrs. Bennet terdiam sejenak kemudian tersenyum menunduk. "Percayalah pada saya, saya akan melaksakan tugas ini." Ujarnya penuh percaya diri.

"Baiklah kalau begitu, tidak ada masalah."

"Ternyata kalian disini." Ketiga wanita itu berbalik cepat saat suara pria penuh wibawa menggema diseluruh ruangan.

Elle menghembuskan nafas kasar. Situasinya sudah tidak mengenakan. Ditambah lagi dengan kedatangan King Edward bersama anaknya, Maximillian. Wajah Max terlihat datar dalam situasi ini.

"Your Majesty." Ketiganya menunduk memberi hormat.

"Apa kau kesini untuk melihat perkembangan calon menantu kita Lizzie?"

Queen Elizabeth tersenyum senang, suaminya memanggil nama kesayangan didepan semua orang.

"Saya ingin mengetahui perkembangannya, karena pernikahan pangeran sebentar lagi, saya tidak ingin ada kekurangan your majesty." Ucapnya sambip berjalan mendekati King Edward yang duduk di kursi Roda yang di dorong oleh Max.

King Edward hanya mengangguk.

"Apa kalian sedang akan jalan jalan?"

"Aku ingin menghirup udara segar ditaman bunga." Jawab King Edward.

Turn Back My Destiny (END) | Royal Series 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang