Salting

39.2K 6.7K 742
                                    

.
.
.

Bengbeng coming💜

.
.
.

Siras bareng Zadur sama Ropes, ngikut Bian kelapangan buat nonton pertandingan basket sekolahnya ngelawan sekolah lain. Dari koridor aja udah kedengeran rame banget, sebelas dua belas lah sama piala dunia.

"Bi, emangnya sekolah kita kebagian ngelawan sekolah mana sih?" Siras Kepo.

Ekspresi Bian berubah jadi serius.

"GARUDA. Taik emang! Mereka pasti dateng, cuman mau mancing emosi anak-anak."

Siras langsung berenti dadakan, ngebuat Zadur dibelakangnya hampir numbur dan jadi bingung.

"Kenapa Ras?"

"Eh.... Anu, aku kerasa kayak nggak enak badan deh ini."

"Ah masak? Kok dadakan sih, kayak tahu bulat aja digoreng lima ratusan."

"Iya ni Pes, nggak tau kenapa. Aku balik ke UKS aja ya! Mau istirahat."

"Coba sini!" Bian nempelin tangannya ke jidad Siras, abis itu ditempelin ke bokongnya. "Enggak panas tu. Boong lo ya?"

Ropes herman sendiri. "Eeanjir, dikata burit lo alat pengukur suhu badan apa ya? Pake ditempelin segala."

Zadur ketawa-ketawa.

"Auk lah, otaknya Bian udah kayak mukenya Boy Tayosi, tajem kebawah tumpul keatas."

"Ye! Yang penting gue handsome gitu."

Bian narik-narik lenganya Siras biar nggak kabur.

"Udah deh nggak usah alibi mau kabur, lagian lo juga nggak punya alergi sama matahari kan? Ngapain pakek takut sih."

'Takut, ada genderuwo di siang hari.'

Mereka ngelanjutin jalan dengan Siras yang nggerutu banyak alesan. Yang lupa belum ngunci UKS lah, yang lupa mintak lipsticknya Lista lah, yang lupa makan nasi bakarnya Tera, dan yang terakhir lupa ngangkat jemuran.

Bian jadi semakin nggak peduli sama keluhan Siras, dan terus narik sampe mereka dilapangan.

"Beh, rame ya! Tribunnya ampe penuh." Zadur ngeliat penonton yang udah pada standbye. "Gue mau beli jus dulu ya!"

Ropes nunjuk tempat duduk ditengah yang paling atas, masih ada yang kosong.

"Duduk kesana yuk! panas sih, tapi nggak papa lah. Kan ada Pounds white beauty, melindungi kulit kita dari terpaan sinar matahari."

"Lo ngomong apa sih Pes? Nggak jelas."

"Gue cuman mau ngomong, elo itu goblok."

"Oh, makasih. Soalnya gue udah tau."

Siras yang cuman ndengerin bacotnya Bian sama Ropes, sibuk menyembunyikan diri dibelakang Bian yang menjulang. Ngelirik sembunyi-sembunyi kearah tempat SMK GARUDA lagi pada pemanasan.

"Yaudah deh, kalian silahkan nonton. Gue mau balik ke rombongan dulu." Bian ngadep kebelakang dan ngeliat gelagat Siras yang aneh.

"Lo kenapa sih? Kok aneh gitu."

Siras langsung staycool, cooluh-cooluh.

"Aneh gimana? Biasa aja tu. Cuman lagi kepengen boker aja ini."

Bian ngasih tampang menyelidik.

"Lo ngehindarin sesuatu ya?"

Wah hebat ni anak, mungkin dulu nenek moyangnya masih keturunan Ras Dracula yang bisa baca pikiran.

Ruwet [COMPLETE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang