END

33.3K 3K 854
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Budayakan tekan bintang sebelum membaca, karena jejak kalian penyemangat penulis.

.
.
.
.
.
.
.

Bengbeng coming 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekolah yang diliburkan. Sekarang udah dibuka lagi.

Yang berbeda, mungkin dari beberapa muridnya ada yang dikeluarkan. Dan juga, salah satu muridnya ada yang masih berduka.

"Ras liat nih, gue bawain tahu gejrot buatan mbak gue yang paling spesial. Gratis lo."

Ropes ngacung-ngacungin kantong plastik di depan Siras yang dari tadi cuman bengong di bangkunya.

"Ras, lo nggak suka ya?"

Nampilin wajah memelas. Ropes yang nggak dapet tanggepan nunjukin kekecewan sama lawan bicaranya.

Siras natep Ropes.

"Makasih ya, tapi aku lagi nggak nafsu makan."

Yah gagal lagi percobaan mereka.

Ropes ngode ke anak-anak lain kalo rencana mereka gagal.

"Padahal, Siras paling seneng sama sesuatu yang gratis. Tapi tetep aja nggak mempan."

"Iya Ter, rasa-rasanya suasana dalem kelas jadi aneh sekarang."

"Berasa jadi hilang keseruan gitu."

"Coba aja mereka nggak usah main-main tawuran. Pasti nggak bakalan begini."

Lista, Tera sama Mora. Sontak langsung natep Bian yang duduk di pojok, dengan wajah masih banyak bekas babak belur.

"Apa?"

Bian yang diliatin jadi keki.

"Lo sih! Liat nih hasil dari kelakuan sok kejagoan kalian. Bagus nggak?"

"Jangan aja masih diulang nantinya."

"Kan gue udah minta maaf."

"Emangnya cukup? Apa dengan minta maaf tu si Siras bisa dapet balik lagi temenya yang udah mati? Enggak kan."

Bian berdecak.

"Iya ya gue tau kalo gue salah. Gue juga sepenuhnya nyesel."

"Yang paling gue benci dari kata penyesalan itu. Datengnya selalu terlambat, selalu nggak bisa diperbaikin lagi."

Bener.

Apa yang diomongin sama Lista itu bener adanya.

Bian nyesel, dan bersalah. Tapi tetep nggak bisa mbalikin keadaan kayak semula.

"Terus gue kudu gimana dong?"

"Mana gue tau!"

Berabe semuanya.

Bian bangkit dari duduknya, menegapkan badan. Dan dengan mantap ngehampiri Siras yang masih termenung di kursi.

"Ras."

Nggak ada tanggepan.

Masih keheningan dalam perhatian seluruh isi kelas.

Bian narik napas panjang.

Ruwet [COMPLETE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang