A Child 4

69 13 27
                                    

19 Juni. Dazai menghilang, semua hal pun menghilang. Hanya tersisa Kunikida yang ditinggal.

.
.
.
.

This story by me

Bungou Stray Dogs by Kafka Asagiri and Sango Harukawa

Enjoy!

.
.
.
.
.

Walaupun Matahari baru memunculkan diri, Kunikida sudah menyiapkan berbagai hal untuk hari ini. Tepat pada tanggal 19 Juni, Kunikida telah menyiapkan semuanya.

Oh, ayolah. Kunikida tak perlu memberitahu tentang hari ini lagi. Toh, kalian semua sudah tahu kan?

Benar. Ulang Tahun Dazai Osamu.

Walaupun si makarel itu tak sedang dirumah sekarang, bocah berumur 7 tahun itu tetap setia menunggu. Dengan kue dan beberapa makanan kecil di meja, Kunikida duduk disofa dan menunggu.

Memang, sikap Dazai beberapa minggu ini berubah. Ia jadi sering pulang saat tengah hari, bahkan pernah tak pulang sama sekali. Dazai pun jarang berbicara dengan Kunikida, bahkan tersenyum saja tidak.

Kunikida memutuskan bahwa mungkin, ada masalah di Port Mafia. Tapi, Kunikida sama sekali tak bisa bertanya tentang apa. Dazai bukan tipe yang akan menceritakannya begitu saja. Terkadang, Dazai dapat begitu tertutup dengan Kunikida.

Odasaku pun beberapa minggu ini tak berkunjung, begitu juga Ango. Jadi, kesimpulan yang Kunikida dapat pastilah benar. Mereka pasti sedang sibuk karena ada masalah yang terjadi di Port Mafia.

Jadi, Kunikida sudah mengirim pesan ke Odasaku dan Ango lewat handphone yang diberikan Dazai. Ia mengadakan pesta kecil-kecilan, ya ... walaupun tak dibalas, bahkan tak dibaca oleh mereka.

Tapi tak apa, semua sudah beres sekarang! Yang Kunikida perlukan hanya menunggu. Menunggu Dazai pulang, ia sudah berpesan pada Dazai, untuk pulang siang hari. Jadi, Dazai pasti ... akan datang bukan?

Lalu mengapa? Hingga sore hari ini, Dazai belum pulang juga.

Telponnya tak diangkat, pesannya tak dibalas, Kemana Dazai? Apa pekerjaannya begitu banyak hingga ia tak bisa pulang? Setidaknya ia bisa memberi tahu Kunikida terlebih dahulu kan?

Makanan-makanan yang tadi sudah berpindah ke dalam lemari pendingin. Kunikida tak ingin itu hancur, ini hari yang spesial bagi Dazai. Bocah itu bahkan membuatkan Dazai hadiah.

Lalu, kemana Dazai?

Ditempat lain

"Odasaku!"

Jas yang menempel di bahu terlempar, langsung fokus memangku tubuh pria yang tertembak tepat didada. Saat darah begitu saja tercetak di telapak tangan, gemetar pun langsung menyergap. Tangan dikepal dengan erat, seakan mengenggam merahnya darah itu.

"Kau bodoh Odasaku! Kau bodoh!" Suara Dazai terdengar bergetar, berbanding dengan nafas Odasaku yang tersengal.

"D-Dazai ... dengar-"

"Diam Odasaku! Kau pasti selamat! Pasti!" ada rasa khawatir yang terdengar dari suara Dazai, ada rasa yang tak siap untuk kehilangan, dan ada rasa ... tak rela kesepian lagi.

"Aku ak-"

"Dengarkan!" Tegas Odasaku sambil meremat rambut Dazai, menatap dalam pemuda itu, meyakinkan bahwa ia baik-baik saja(walaupun nyatanya tidak).

Anime BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang