Clara sudah melangkahkan kakinya keluar dari kamar alisya namun tasya menahan tangan clara hingga dia menghentikan langkah kakinya.
"Mau kemana"tanya tasya sambil tersenyum jahil.
"Mau pulang kenapa memangnya?" sahut clara tanpa menoleh ke arah tasya.
"Kenapa buru-buru banget"tanya tasya lagi-lagi tersenyum jahil.
"Ya terserah dong orang disini juga buat apa kalo gak dianggap"sindir clara dan tidak menoleh sama sekali, dia hanya menatap lurus.
"Oh okee, kalau gitu memangnya kamu bawa motor matic kamu?"sahut tasya.
Clara nampak sedang berpikir tapi dengan cepat dia langsung menjawab "Haha apa gunanya taxi kalau masih bingung pulang" ucap clara sambil tertawa meledek
"Oh yaudah kalu gituu"sahut tasya sambil melepaskan tangannya.
Clara masih berdiri dan akan melangkah pergi namun lagi-lagi tangannya ditahan oleh syifa.
"Ra... "Panggil syifa lembut.
"Apa?"jawab clara masih tak mau menoleh.
"Siapa yang enggak nganggap kamu? Kita ini sahabat, sudahlah jangan dengerin ucapan tasya dia itu kan cuma bercanda ya kan tas? "
"...." tidak ada sahutan dari tasya
"Tas?"ucap syifa sambil memohon dengan isyaran sorotan matanya
"Hem"tasya hanya berdehem tanpa menoleh ke arah syifa, dia malah fokus pada handphone nya,
"Kamu tadi cuman bercandakan"ucap syifa.
"Huhh,iya iya aku cuman bercanda"ucap tasya.
Alisya hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu,
Mereka memang kurang akur sii kalau deket, dikit-dikit bertengkar alhasil syifa selalu menjadi orang yang menyelesaikannya.
Tasya memang suka jahil dan clara irangnya baperan meskipun agak tomboy dikit."Tuh dengerkan? Ya sudah ayo duduk lagii,kan kita pergi sama-sama pulang juga harus sama-sama dong"ucap syifa.
Syifa menarik tangan clara hingga dia duduk kembali.
"Tasya ayo minta maaf" ucap syifa pada tasya.
"Huft, clara ku yang cantik, baik, imut, lope-lope nya aku, maafin aku ya,aku tadi cuman bercanda kok gak ada niat buat baperin kamu"ucap tasya sengan nada lebay.
Clara memandang tasya dengan tatapan tidak suka,ya karena dia tuh paling gak suka kalau di bilang cantik,imut, apalagi lope-lope ya karena menurut dia yang kek gitumah cuman embel-embel ngerayu doang bukan fakta.
"Ayolah ra, Allah saja yang sempurna maha pemaaf, kenapa kita yang hanya manusia biasa tidak?" ucap syifa masih dengan lembut.
"Yaudah iya aku maafin"ucap clara dengan senyum yang di paksakan.
"Nah gitu dong akur ke kalian ini"ucap alisya tiba-tiba.
"Hus,syaaa"syifa berbisik sambil mencubit lengan sahabatnya pelan
Sementara Alisya hanya terkekeh.Mereka pun berbincang seperti semula lagi,Tasya juga sudah memberikan oleh-olehnya pada clara,setepah sekian lama,hari pun mulai sore,mereka pun memuruskan untuk pulang karena sudah berjanji pada orang tua nya untuk tidak pulang malam.mereka pun pamit pada alisya dan ibu nia
"Sya, bu kami pamit dulu ya,lain kali kami kesini lagi" ucap syifa yang berpamitan sambil mencium tangan ibu nia diikuti dengan clara dan tasya.
"Kenapa tidak menginap saja nak"ucap ibu.
"Hehe lain kali saja bu kami menginapnya"ucap tasya di angguki oleh syifa dan clara.
"Ya sudah kalau begitu hati-hati dijalan ya nak jangan ngebut-ngebut,semoga selamat sampai rumah masing-masing ya"sahut ibu.
"Iya bu,kami pamit dulu ya Assalamu'alaikum"ucap mereka bertiga.
"Wa'alaikumsalam"jawab alisya dan ibu nia.
Alisya merasa senang sekali mempunyai sahabat seperti mereka, mereka selalu ada dikala suka maupun duka, alisya juga merasa terhibur karena adanya mereka.
Setelah mobil mereka pergi menghilang dari halaman rumah alisya, alisya dan ibu pun segera masuk kedalam rumah.
"Mereka baik sekali nak, beruntung kamu punya sahabat seperti mereka"ucap bu nia
"Iya bu mereka tuh baik, aku saja sampai terhibur ada mereka"jawab alisya.
"Iya nak, yasudah kamu istirahat lagi sana, trus jangan lupa minum obatnya biar cepet sembuh"ucap ibu.
Alisya pun mengangguk dan berlalu pergi ke kamarnya.Sampainya di kamar alisya langung naik ke tempat tidur dan merebahkan dirinya, dia tampak memikirkan sesuatu kemudian menitikkan air matanya. Tak lama dia pun terlelap.
"Maafkan aku yang telah menyembunyikan semua ini, aku gak mau kalian sedih, maafkan aku..."
Ucap alisya di sela tidurnya sambil menangis.Di mobil
"Hei kalian tadi liat gak ada yang beda lho sama si alisya, kenapa ya"ucap tasya memecah keheningan.
"Beda apanya tas orang B aja kok"sahut clara.
"Dari mulai kita datang kalian liat gak wajahnya pucat banget kek ada yang aneh gitu"ucap tasya.
"Ya mungkin bawaan dari sakit tas, terus secara kan dia itu punya kulit yang putih jadi itumah cuman perasaan kamu saja tas"sahut syifa ikut menjawab.
"Kok aku ngerasain hal aneh ya masa kalian enggak sii, tadi juga pas ngejawab pertanyaan kita dia tuh kek gugup gitu deh"ucap tasya masih dengan penasarannya.
"Huh mungkin perasaan kamu saja tas, sudahlah jangan ngaco deh, jangan mikirin hal-hal aneh" sahut clara.
"Iya tas mungkin perasaan kamu saja"ucap syifa menimpali.
"Hem iya kali"jawab tasya singkat.
Keheningan pun tercipta kembali.
Hingga mobil sudah didepan halaman rumah clara."Thanks ya dah dianterin"ucap clara sambil membuka pintu mobil nya.
"Iya sama-sama"jawab tasya.
"Mau mampir dulu gak?"ajak clara.
"Emh lain kali aja deh ra, udah sore sekarangma" ucap tasya.
"Iya ra lain kali saja kita main ke rumahmu"sahut syifa menimpali.
"Yasudah kalau begitu aku masuk ya dadahh assalamu'alaikum"ucap clara sambil melambaikan tangannya.
"Wa'alaikumsalam"jawab mereka berdua sambil membalas lambaian tangan clara. Dan berlalu meningglakan clara.
Tak lama mereka pun sampai dirumah syifa, syifa langsung berpamitan dan tasya pun langsung pulang kerumahnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty Of My First Love
Ficção AdolescenteSeorang gadis berparas ayu Dan bertubuh ideal bernama Syifa Kurnia Azzahra yang tidak pernah mencintai seseorang dan hanya menganggap semua nya teman saja, bertemu dengan sosok laki-laki bernama Muhammad Fauzi saat di toko buku dan bertemu lagi saat...