Toko Buku

18 8 0
                                    

Hari sudah menunjukan pukul 10 pagi ya hari ini adalah hari rabu tepatnya syifa dan kakaknya akan pergi ke toko buku dan sekalian jalan-jalan menemani kak shera berburu diskon di mall.

"Yuk kak aku udah siap"ucap syifa menuruni anak tangga menuju kakaknya yang tengah menunggunya di ruang dekat pintu utama.

Kali ini syifa menggunakan baju gamis syar'i berwarna peach dengan kerudung panjangnya senada dan kali ini ia mencoba menggunakan penutup atau cadar dengan warnanya juga senada.
Kak shera membelalakan matanya dan jangan lupakan pula mulutnya yang sedikit menganga.

"Kak kenapa masih disana? "Ucap syifa yang sudah sampai di dekat pintu utama.

"Eh em i iy iya dek ayo"gugup kak shera terkesima.

Mobil merah kak shera menembus jalanan ibu kota yang sudah dipadati orang-orang yang berlalu lalang karena tepat di tanggal merah jadi banyak orang yang berlibur. Setelah 45 menit diperjalanan akhirnya mereka telah sampai didepan toko buku yang akan mereka kunjungi, disana sudah ada beberapa orang yang terlihat sedang membaca dan memilih-milih buku. Syifa dan kak shera pun bergegas masuk.

"Syif aku kesana ya"ucap kak shera menunjuk jejeran buku Novel Romance.

"Eh iya aku masih mau lihat-lihat dulu aja ya"sahut syifa diangguki kak shera, kak shera berlalu meninggalkan syifa.

Syifa melihat jejeran buku Novel yang membuatnya menarik dengan bergenre Religi, syifa melangkahkan kakinya hendak mengambil buku yang berjudul Islam Agamaku saat sudah sampai ternyata bukunya sudah diambil oleh seorang pria yang terlihat masih muda dengan rambut dan pakaiannya terlihat rapih.

"Eh maaf mas itu boleh saya saja yang beli? "Tanya syifa pada pria itu.

"Em apa mbaknya sangat membutuhkannya? "Tanya pria itu berbalik menghadap syifa.

Syifa sempat terkesina melihat pria itu dengan beperawakan pas dengan sedikit tinggi memiliki kulit putih.

"Masya Allah, sungguh indah ciptaanmu"lirih syifa dengan suara sangat pelan sehingga pria itu tidak dapat mendengarnya.

"Mbak tidak apa? "Tanya pria itu saat mendapati syifa sedang melamun menatap dirinya.

"Eh astagfirullah em t ti tidak apa mas"gugup syifa yang ketahuan memandanginya.

"Jadi bagaimana mbak apa mbak sangat membutuhkannya? "Tanya pria itu lagi.

"hanya untuk mengisi waktu luang saya saja sih tapi saya sangat menginginkannya"ucap syifa dengan nada memohon.

"Oh yasudah ini untuk mbaknya saja biar saya mencari buku yang lain"ucap pria itu akhirnya.

"Zi udah selesai belum? "Tanya seseorang pria lagi yang sepertinya temannya.

" belum suf aku mau cari buku dulu"sahut pria itu.

"Bukannya kamu bilang tadi tinggal ngambil bukunya saja"ucap teman dari pria itu lagi.

"Em iya sih tapi tadi bukunya sudah diambil oleh orang suf"jawab pria itu.
"Emang diambil siapa"tanya temennya lagi.

Pria itu bergeming sebentar lalu menjawab"sudahla...."
Terima kasih ya mas"ucap syifa menghentikan pria itu.

" jadi diambil dia zi?"tanyanya
"Eh kamu kembalikan bukunya itu punya fauzi bukan punya kamu dia tadi sudah membayarnya ini buktinya"ucap teman pria itu menyodorkan selembar kertas kecil yang tak lain adalah bukti pembayaran buku

"Ah iya kah maaf mas yasudah saya kembalikan saja bukunya saya kira belum di beli sekali lagi maafin saya  mas"ucap syifa merasa bersalah.

"Tak apa mbak untuk mbaknya saja, biar saya caru buku lain, dan itu buktinya nanti kalau jasirnya bertanya perlihatkan saja buktinya ya"ucap pria itu.

"Eh tidak-tidak mas saya nggak enak kalau begitu, biar saya saja yang mencari buku lain ya mas"ucap syifa menyodorkan buku itu.

"Tidak apa mbak"ucap pria itu

"Yasudah terimakasih ya mas ini uangnya biar saya ganti"ucap syifa menyodorkan selembar uang 100.000 pada pria itu.

"Tidak mbak saya ikhlas kok"ucap pria itu.

"Em saya tidak enak mas apalagi kalau begitu"sahut syifa.

"Tidak usah mbak saya benar-benar ikhlas kok"ucap pria itu.
"Kalau boleh tau nama mbaknya siapa? Nama saya Muhammad Fauzi panggil saja saya fauzi"pria yang tak lain fauzi itu menambahi.

"Saya Syifa mas, yasudah terimakasih ya"ucap syifa
"Kalau begitu saya izin pamit ya mas kakak saya takut nyariin"ucap syifa menambahi. Fauzi mengangguk syifa bergegas pergi entahlah syifa merasa malu dan pipinya terasa panas.

Syifa berkeliling mencari buku rumus-rumus matematika tapi lagi-lagi syifa dan fauzi mengambil buku yang sama sehingga tangan mereka bersentuhan untuk yang pertama kalinya.

"Astagfirullah maaf mas"ucap syifa langsung menoleh.
"Eh iya mbak maafin saya juga"sahut fauzi.

Deg...

"EHH KAMUU!!" ucap syifa dan fauzi bersamaan.

"MAAF! "ucap mereka bersamaan lagi.

                                ***
Skui lanjutt lagii
Jan lupa tinggalkan jejaknya

Follow wp aku juga dong

The Beauty Of My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang