.
.
.
.
.
Pagi itu Yeosang terbangun dengan badan yang sakit semua, bagaimana tidak semalam Yeosang meminta pada Seonghwa untuk memeluknya saat tidur. Menyadari Seonghwa sudah tidak ada di sampingnya membuat Yeosang langsung terbangun dan langsung saja disambut oleh rasa pening yang teramat sangat."Yeo, udah bangun bisa tolong bangunin yang lain, hari ini ke kampus ga?" Tanya Seonghwa setelah keluar dari kamar mandi.
Sepertinya yang bangun awal di pagi ini adalah Hongjoong lalu Seonghwa, kenapa bisa tau, karena begitu bangun Yeosang langsung disuguhi aroma kopi dari arah dapur cafe.
"Kayaknya ngga hyung, kepalaku pening banget, mian hyung gak bisa bantu bangunin yang lain, paling nanti aku titip absen ke Yunho atau Wooyoung," ucap Yeosang sendu.
"Hey, gwaenchana, barang barangmu sudah sampai, kalau begitu hyung bangunkan yang lain dulu, sekalian aku akan memberitahu Yunho juga Woo-young," Seonghwa berjalan ke arah lemari saat di akhir kata seperti mencicit karena wajahnya yang bersemu karena malu.
"Hey, hyung kau baik saja?" Tanya Yeosang melihat wajah Seonghwa yang masih memerah.
"Ah ahh ini, tidak apa aku baik saja," sangkal Seonghwa.
"Hey tak apa, jika kau menyukai Woo, karena Woo juga menyukaimu, tapi aku tak akan memberitahu Woo, biar kalian bisa berbicara lebih jauh," Yeosang menenangkan hyungnya yang sudah seperti kepiting rebus itu.
"Be-benarkah?" Tanya Seonghwa ragu, dan dibalas oleh anggukan yang meyakinkan dari Yeosang, lalu Seonghwa menyambar Yeosang dengan sebuah pelukan, "gomawo Yeo, hari ini kau akan ditemani Hoho, kau bisa cerita banyak dengan Hoho, baiklah aku harus bangunkan San dan yang lain," lanjut Seonghwa setelah melepaskan pelukannya dengan Yeosang, kemudian keluar untuk membangunkan yang lain.
"SAN, GI BANGUN, KALIAN KERJA GA? YUN, WOO BANGUN KALIAN GA KULIAH?" Teriak Seonghwa dari depan kamarnya yang membuat Yeosang terkekeh karena teriakan Seonghwa.
"Wahhh hyung kenapa lu gak bangunin gua, nanti gua bisa kena amuk boss," Mingi keluar dari kamarnya dengan uring uringan meratapi nasibnya.
"Lu gak bakal kena amuk kok, orang boss lu aja baru bangun, baru mandi," balas Seonghwa sambil menunjuk San yang berjalan ke kamar mandi dengan membawa handuk dan baju gantinya.
"Fiuhh syukurlah gak kena amuk," Mingi terlalu santai mengucapkannya tapi bisa didengar San.
"Song Mingi, kalo gua lebih dulu sampe kantor, gaji lu gua potong," ancam San dari dalam kamar mandi membuat Mingi langsung melengos ke kamar mandi membuat Seonghwa yang melihatnya hanya menggelengkan kepala melihat ulah adik adiknya.
Baiklah, tinggal dua makhluk lagi yang belum bangun, dan sepertinya Seonghwa harus menggunakan tenaga extra untuk membangunkan kedua makhluk itu. Seonghwa lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil wajan dan spatula untuk membangunkan Yunho dan Wooyoung.
"YUN WOO BANGUN KALIAN GA KULIAH APA? CEPET BANGUN KALO MASIH MAU TINGGAL DISINI," teriak Seonghwa sambil membunyikan benda ditangannya. "Bagus jam 9 baru bangun, kalian kuliah jam berapa, udah sana cepet kalian bangun mandi terus ke kampus sekalian isiin absennya Yeo," ucap Seonghwa dengan menjewer telinga Yunho dan Wooyoung dan menggiringnya ke kamar mandi.
"Yeo gak masuk hyung? Sakit? Sakit apa?" Tanya Yunho dengan rentetan pertanyaan, sementara Wooyoung hanya tersenyum mendapatkan jeweran dari seorang yang sebentar lagi akan menjadi kekasih manisnya.
Setelah membangunkan kedua makhluk itu Seonghwa langsung turun ke bawah untuk memasak sarapan mereka. Wooyoung masih belum masuk ke kamar mandi karena dia baru ingat kalau hari ini dia jadwal bimbingan dengan dosennya adalah nanti sore, sebut aja siang menjelang sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME TO DADDY • SANSANG
AcakApa jadinya jika seorang Kang Yeosang seorang yang membenci semua hal yang berbau bisnis justru malah jatuh hati kepada seorang pembisnis kelas atas yang merupakan seorang CEO 'Aduh ini jantung gua kenapa lagi?'-KYS 'Sungguh menggemaskan'-CS Bahasa...