Satria berjalan memasuki rumah nya dengan pelan pelan sambil mengarahkan pandangannya ke penjuru rumah besar itu. Dia menaiki anak tangga menuju kamarnya saat dia masuk tiba tiba dikagetkan dengan sosok perempuan yg duduk ditepi ranjangnya.
"Bikin kaget aja sih? Ngapain disini?" Tanya nya.
"Dari mana aja sih kak?" Tanya gadis itu
"biasa lah nongkrong sama temen. Ngapain masih disini udah sana tidur besok sekolah" satria merebahkan badannya di kasur king size dikamarnya.
"Besok anterin aillen sekolah awas aja klo kesiangan entar aillen aduin ke papa klo kak Andra pulang malem" ancam gadis itu lalu pergi meninggalkan satria yg memejamkan mata nya.
Paginya satria susah siap dengan seragam sekolahnya dan berjalan keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapan.
"Good morning!" Teriak aillen dari lantai dua.
"Pagi pagi gak usah berisik ya ini bukan hutan" sahut satria mulai memakan nasi goreng yg disiapkan mama nya.
"Loh aillen tuh gak berisik ini tuh kerena aillen semangat. Iya gak pa?" Tanya gadis itu melihat Bagas yaitu papanya sedang duduk menikmati nasi goreng buatan ratna istrinya.
"Iya dong sayang harus semangat ya" jawab bagus mengelus rambut putrinya.
"Udah buruan sarapan nanti kakakmu telat kan harus nganterin kamu dulu" ujar Ratna.
"Oh iya tadi malem kamu pulang jam berapa ndra?" Tanya Bagas mengarah ke satria.
"Kak Andra pulang jam sepuluh kok pah aillen liat. Papa udh tidur jadi pasti gatau" adiknya itu memang bisa diandalkan. Bagas yang mendengar itu hanya mengangguk paham.
"Ya udah Andra berangkat dulu ya mah, pah. Assalamualaikum" ucap satria mencium pundak tangan orangtuanya.
"Kak Andra tungguin ih" aillen yang belum selesai sarapan terpaksa mengikuti kakak nya dan pamit kepada kedua orangtuanya dengan buru - buru.
"Hati - hati bawa motornya kak jangan kebut - kebut!" Teriak Ratna.
Saat ini satria sudah berada di tengah lapangan. Dia menjadi perwakilan kelas untuk lomba futsal. Pertandingan dimulai dengan teriakan riuh para siswi karena ada satria sang jagoan futsal, dan disisi lawan ada Damian yg lumayan tampan.
Sebelum pertandingan itu dimulai satria sempat menghampiri Keira yang duduk ditribun bersama Tasya, Rafli, Verro dan Kevin. Bahkan sampai sekarang kata kata yg satria bisikan kepada Keira pun masih terngiang-ngiang.
"Inget sama perjanjian kita tadi malem, klo gue bisa menang kita jalan ya. Doain gue menang ya kei" satria berbisik tepat ditelinga Keira membuat jarak diantara mereka berdua sangat tipis. Kevin dan yang lainnya hanya menatap mereka berdua dengan senyum tipis seakan paham apa yg terjadi diantara Keira dan satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA
Teen FictionKeira Alviora Adhitama dengan panggilan Keira. Gadis cantik, pintar, memiliki gigi gingsul dan lesung pipi membuat senyumnya terlihat manis, rambut yang lumayan panjang dan lurus juga memiliki bentuk badan yang ideal, tidak terlalu tinggi dan berkul...