Thanks!

1.1K 225 81
                                    

Jakarta, 12 Juni 2019

Kyungsoo sudah memakai pakaian terbaiknya, kaus oblong putih dengan rok hitam selutut, tak lupa juga ia menguncir rambutnya menjadi dua ikatan, dengan pita berwarna pink ditempelkan pada satu-satu bagian.

"Chanyeol pasti senang, 'kan?" gumam Kyungsoo pada diri sendiri, ia masih belum yakin sampai pujian diberikan langsung oleh sang kekasih.

Nanti tunggu di halte harmoni, ya,

Itu adalah pesan yang Chanyeol kirimkan beberapa jam yang lalu. Hari ini mereka akan memperingati anniversary yang ke-2. Kyungsoo senang, namun juga gugup.

Menjadi kekasih seorang pria yang paling terkenal di SMA XOXO adalah salah satu keajaiban yang terjadi dalam kehidupan Kyungsoo. it is like dream come true.

Park Chanyeol, yang sudah dua tahun ini resmi menjadi kekasihnya adalah the most wanted, fans pria itu membludak, dari yang skala kecantikannya 100-75. Mereka rela memakai full make-up hanya agar Chanyeol melirik mereka. Ya, siapa tahu, dewi fortuna beralih pihak.

Awalnya Kyungsoo juga sempat tidak percaya, sewaktu Chanyeol menyatakan cinta di atas pohon jambu, di pekarangan sekolah. Saking kagetnya, Kyungsoo sampai butuh waktu bermingu-minggu untuk mengatakan 'ya'—untung saja Chanyeol tetap mau bersabar.

Selama dua tahun ini, Chanyeol benar-benar memperlakukan Kyungsoo layaknya seorang ratu. Seluruh perhatian berupa tatapan, pengakuan cinta dadakan, dan banyak hal romantis lainnya, mampu membuat siapa saja yang melihat akan menggigit bibir karena tidak dapat menahan iri.

Ya, Kyungsoo seberuntung itu.

Sadar dirinya adalah wanita yang biasa, Kyungsoo perlahan mulai belajar untuk merawat tubuh dan wajahnya. Tidak ada lagi lemak dipipi, dan kacamata bundar. Kini dirinya telah menjelma menjadi miniatur manis, meski kecil namun enak dipeluk. Untungnya Chanyeol tidak pernah protes atau memaksanya. Pria itu membebaskan Kyungsoo berbuat apapun yang dia mau.

Ya, Kyungsoo seberuntung itu.

Dibawah halte bus, Kyungsoo menunggu kedatangan Chanyeol dengan skuter birunya.

"Sudah jam 03.50," gumam Kyungsoo, ia mulai khawatir, ini sudah lewat 50 menit dari waktu mereka janjian.

Kyungsoo gelisah, bukan karena ia harus menunggu lama, namun takut pada Chanyeol terjadi apa-apa.

"Its okay, Kyung, tunggu sampai sejam lagi, kalau Chanyeol gak nongol juga, baru hubungi," ucapnya menenangkan diri.

Dari enam puluh menit, kini beranjak jadi seratus dua puluh menit, namun Chanyeol tak kunjung datang.

"Dia ini kemana, sih?"

Kyungsoo memilih menelepon nomor Chanyeol saat itu juga.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...

Sekali lagi

Nomor yang anda tuju sedang-

Pipp!!

Kyungsoo menghela napas, niat hati ingin menunggu Chanyeol lagi, namun terhalang matahari yang terbenam, dan waktu yang beranjak malam.

Kyungsoo harus pulang.

***

Kyungsoo melangkahkan kaki dengan hati kesal. Chanyeol tak pernah seperti ini. Dia khawatir, namun juga sedang marah. Batu-batu kecil ia tendang dengan tungkai mungilnya.

Drtt...drrt...drtt...

Kyungsoo mengambil ponsel di dalam tas dengan setengah hati, eskpresi marah tadi seketika berubah menjadi senyuman mekar, saat tahu kalau yang meneleponnya adalah orang yang ia tunggu sedari tadi.

"Gue harus jual mahal," tegas Kyungsoo, ia menarik napas panjang, lalu mengangkat panggilan dalam dering keempat.

"Halo?" ucap Kyungsoo jutek.

"Hai," suara berat Chanyeol terdengar, "kamu ada dimana? Masih dihalte atau udah balik?"

"Ini lagi on the way pulang! Habis nungguin orang selama hampir tiga jam!"

"Sorry,"

Kyungsoo yang sejak awal ingin marah menjadi luluh hatinya, Chanyeol terdengar tidak bersemangat.

"Lo gak apa-apa? Suara lo kok lemes banget?" tanya Kyungsoo khawatir.

"Nanti aja, setelah kamu sampai kost," jawab Chanyeol,

"Gak! Sekarang aja! Kost gue udah mau dekat." tolak Kyungsoo, "mau ngomongin soal apa, sih?"

"Yaudah, kalau kamu ngotot." Chanyeol menarik napas panjang, "Sebelumnya aku minta maaf,"

"Untuk?"

"Karena udah bohongin kamu selama ini,"

"Lo bohongin apaan, sih? Jangan buat gue penasaran deh." buru Kyungsoo.

"Gue mau kita putus,"

"What!?" teriakan Kyungsoo diperhatikan oleh orang-orang sekitar, "prank lo gak lucu. Gak bakal ngaruh,"

"Apa saya kelihatan kayak cowok yang suka buat prank?" ucapan Chanyeol membuat Kyungsoo otomatis menggeleng. "Gak, 'kan?"

"Jangan potong ucapan saya." Kata Chanyeol mengingatkan.

"Saya mau minta maaf, udah bohongin kamu selama dua tahun ini. Saya bilang saya cinta sama kamu, tapi semua pura-pura. Saya lakuin itu semua karena orangtua saya suka sama kamu. Mau gak mau saya jadiin kamu pacar supaya orang tua saya senang,"

"Sebenarnya saya udah punya pacar. Dia Kaila, sahabat kamu. Tapi sayangnya, orangtua saya gak senang sama dia, saya juga gak tahu kenapa. Sejak saya pacaran sama kamu, orangtua saya berubah drastis menjadi baik. Saya diizinkan untuk nyanyi dan main band. Itulah sebabnya saya masih pertahanin kamu sampai sekarang."

"Tapi sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Tadi, Ibu dan bapak  meriksa hape saya, dan lihat isi pesan saya sama Kaila. Mereka marah, Kaila marah, saya bingung, itulah sebabnya saya gak jadi jemput kamu tadi,"

"Saya minta maaf, Kyungsoo, kamu cewek yang baik, tapi saya memang gak pernah jatuh cinta sama kamu."

"Sekarang, saya harus urus masalah saya sama orangtua saya, dan juga Kaila. Tapi sebelum itu saya mau urus masalah saya dengan kamu. Sekali lagi saya minta maaf,"

Kyungsoo ingin menangis, tapi sayangnya dia lagi ada dijalan besar, mana hujan turun rintik-rintik, lengkap sudah jadi drama India.

Pohon mana pohon?

"Udah, itu aja?" tanya Kyungsoo, berusaha tidak peduli, padahal hati sedang berdesir perih.

"Maksudnya?" kini gantian Chanyeol yang bertanya.

"Lo udah siap dengan pidato lo, 'kan? Sekarang giliran gue. Park Chanyeol, gue gak mau bohong dengan bilang dua tahun gue sama lo gak ada arti apa-apa. Gue mau ucapin terimakasih yang gede, karena berkat cinta palsu lo, gue bisa ngerasain gimana indahnya yang namanya pacaran, meski cuma pura-pura. Tapi lo hebat sih, bisa buat yang pura-pura kayak nyata. Salut gue! Oh ya, gue juga salut sama Kaila, dia bisa senyum dan tetap bersahabat sama gue, padahal gue udah jadi pelakor dihubungan kalian."

"Lo dan Kaila adalah aktor dan aktris yang jago! Kagum gue sama kalian berdua!" pujian Kyungsoo terdengar tulus.

"Oh ya satu lagi, hehe, gue harus bilangin semua unek-unek gue. Terimakasih yang terakhir, thanks loh, berkat kalian berdua, gue jadi paham, ternyata yang selama ini gue kira baik, gak lebih hina dari sampah. Thank loh ya, thanks banget,"

"Kyungsoo...."

"Bye, Cinta pertama yang meskipun palsu tapi tetap indah. Jangan pernah hubungin gue lagi ya. Gue akan blokir nomor kalian, tapi bukan berarti lo bebas untuk nelepon gue. Selamat tinggal,"

End

Chocolate cosmos

612°CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang