•𝘵𝘩𝘪𝘳𝘵𝘦𝘦𝘯•

898 106 8
                                    

Gue lagi di ruang tamu bertiga sama Hyunjin sama Bang Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue lagi di ruang tamu bertiga sama Hyunjin sama Bang Minho.

Bang Minho lagi nyari film.

"Mau nonton apa?" tanyanya.

"Apa aja bang" jawab gue.

"Marvel?" usulnya.

"Eh boleh deh. Ironman 1, 2, 3. Gue belum nonton tuh" jawab gue.

"Okey" jawab bang Minho.

"Eh gue ambilin popcorn sama beberapa snack lain ya. Sekalian minum." kata gue beranjak dari tempat gue duduk.

"Gue bantuin" kata Hyunjin yang ngikutin gue ke dapur.

"AMBILIN COLA DONG DEK" teriak bang Minho dari ruang tamu.

"IYA IYA"

"Hyunjin" panggil gue

"Hm?" jawabnya

"Gue nyiapin popcorn-nya. Lu ambil cola di kulkas sama snack yang lainnya ya. Ada di atas sana" kata gue nunjuk ke arah lemari tempat gue biasanya naruh snack.

"Oke" jawabnya sambil menganggukkan kepalanya, tanda ia mengerti.

Hyunjin ngambil yang gue suruh dan langsung ke ruang tamu.

Gue masih setia nungguin ni popcorn di microwave.

Popcornnya udah jadi dan gue berniat ngambil mangkok buat dijadiin tempatnya. Tapi mangkoknya ditaruh ketinggian.

'Ini bang Minho ada-ada aja. Udah tau gue pendek. Naruh barang di tempat tinggi' bisik gue.

Gue lagi jinjit mencoba meraih mangkoknya, tapi tiba-tiba ada yang ngangkat tubuh gue biar sampe ke atas sana.

Gue ambil mangkoknya, dan orang itu nurunin gue.

Gue nengok ke belakang, dan itu Hyunjin.

"Makasi"

"Sama-sama cantik. Lain kali kalo perlu bantuan itu bilang ya." jawabnya sambil mengacak rambut gue.

Kedua pipi gue memanas. Gue yakin gue udah semerah tomat sekarang. Untungnya sekarang gelap. Jadi Hyunjin ga bisa ngeliat pipi gue yang udah merah ini.
-
-
-
-
"Gue mau ke toilet dulu. Kalian jangan macem-macem ya" kata bang Minho lari ke kamar mandi.

Gue natap ke arah kamar mandi dengan aneh.

"Kesambet apaan abang gue?" tanya gue mengembalikan fokus ke layar televisi.

Gue denger Hyunjin terkekeh.

"Eh. Gue pulang ambil baju dulu ya." kata Hyunjin beranjak dari tempat duduknya.

"Oke. Ati-ati ya jin" jawab gue.

"Siap cantik" kata Hyunjin keluar dari  rumah.

Bang Minho keluar dari kamar mandi dan nanya,

"Hyunjin mana dek?"

"Pulang ngambil baju katanya" jawab gue.

"Oh~"

"Eh bang" panggil gue.

Bang Minho hanya berdeham sebagai jawaban.

"Lu sama kak Lia gimana?" tanya gue.

"Baik-baik aja kok. Doain baik terus ya dek" jawabnya.

"Pasti bang. Gue doain langgeng sampe ke pelaminan" kata gue.

"Weis. Gitu dong. Baru adeknya abang"

Gue cuman terkekeh pelan.

"Seandainya ada orang diluar sana yang sayang ke gue kayak sayangnya lu ke kak Lia bang" kata gue sambil menghela nafas panjang.

"You'll find the right person Y/n. You just have to be patient" jawab bang Minho.

"I know. But. . ."

"But what?" tanyanya.

"I don't know if I can trust anybody anymore" kata gue menundukkan kepala dan membiarkan air mata gue jatuh lagi untuk yang kesekian kali.

"Y/n. I know you're hurt. But please. Don't give up. Mark was a jerk and he is stupid for hurting you. He let go of a diamond like you and he will never get you back. And it's his loss. So don't let that one person destroy everything. You still have me, our parents, and Hyunjin" katanya sambil ngelus kepala gue.

Gue meluk bang Minho

"Tapi kenapa? Kenapa harus gue?" kata gue terisak.

"Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang bukan tanpa alasan. Dan Tuhan memisahkan kita dengan seseorang pun bukan tanpa alasan. Semua punya alasannya tersendiri. Tuhan masih punya banyak rencana buat lu. Patah hati lah yang membuat kita lebih kuat. Jangan nangis lagi oke? Nanti adeknya abang matanya sembab, ilang cantiknya lagi." kata bang Minho ngelus punggung gue.

Gue berhenti nangis dan ngedongak ngeliat bang Minho.

"Lu tumben bijak banget bang? Kesambet apaan lu?" tanya gue sedikit tertawa.

"Yeuh. Gue tuh belajar dari pengalaman dek. Lu coba itung mantan gue berapa sebelum dapetin Lia." katanya.

"Iye iye. Tau kok yang banyak diincer cewek." jawab gue.

"Ga gitu maksud gue heh" katanya noyor jidat gue.

"Sakit ih" jawab gue mengelus jidat gue yang ditoyor tadi.

"Udah ah. Capek gue ceramah panjang kali lebar" kata bang Minho malas.
-
-
-
-
Beberapa menit kemudian, pintu gerbang terbuka dan terdengar suara motor.

Hyunjin udah balik.

Hyunjin masuk ke ruang tamu.

"What did I miss?" tanyanya.

"Not much. Just half of the second movie" jawab gue mengedikkan kedua bahu gue.

"Lu nginep jin?" tanya gue.

Hyunjin ngangguk.

"Daripada gue di rumah sendiri. Mending disini." jawabnya.
-
-
-
-
-Hyunjin's POV-
Filmnya selesai tapi gue ngerasa ada yang berat di bahu gue.

Gue nengok, dan Y/n udah ketiduran.

"Eh ni anak udah ketiduran aja" kata bang Minho berbisik.

"Jin. Gendong dia ke kamarnya ya. Yang ada disana. Nanti gue tunjukin kamar lo" lanjutnya.

Gue ngangguk dan mengangkat tubuh Y/n perlahan biar dia ga kebangun.

Gue jalan ke kamarnya, membuka pintu, dan menaruh tubuh kecil Y/!n di atas tempat tidurnya.

Gue natap wajahnya yang sedang tertidur dan menyingkirkan beberapa helai rambut dari wajahnya.

"Lo cantik banget Y/n. Semoga suatu hari nanti, lo bisa buka hati lo buat gue." kata gue dengan suara pelan

"Good night my angel" bisik gue dan mengecup keningnya dan berlalu keluar dari kamarnya.

"Good night my angel" bisik gue dan mengecup keningnya dan berlalu keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴍʏ ʙᴜʟʟʏ || ʜᴡᴀɴɢ ʜʏᴜɴᴊɪɴ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang