4. Jembatan gantung

176 101 126
                                    

Tesstessa hekmm

Haii semua balik lagi sama aku. Di part baru yang udah aku upload. Aku senang banget karena kalian udah mau baca ditambah vote 🌟kalian dan buat kalian yang udah mau komentar tentang cerita aku
I ❤ U.

Tunggu!! Sebelum kalian baca aku mau bilang sesuatu. Janji ini terakhir siap ini kalian udah bisa baca. Di bawah ini 👇 ada Text Chat jadi aku buatnya dalam bentuk gambar gitu biar kayak beneran dan part kali ini banyak terdapat foto/gambar. Okee udah ngertikan. Langsung aja baca!!

-----

"Bagi gue sahabat itu lebih penting dari pada ego"

-Agrelia Azaera
--

"I'm happy if you're happy"

-Arga

----

Langkah kakinya seakan tidak tau arah. Kadang ke kiri dan kadang berbalik ke kanan. Pikirannya seakan penuh oleh satu manusia yang beberapa hari ini masuk dalam kehidupan gadis itu. Terkadang matanya menatap sinis ke arah paper bag yang berada tepat diatas mejanya.

Sungguh paper bag yang malang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh paper bag yang malang. Rasa penasaran tiba-tiba hadir pada Agrelia. Gadis itu berjalan mendekati benda mati itu. Satu langkah lagi Agrelia dapat melihat isi dari paper bag itu namun gadis itu mengurungkan niatnya. Suara pintu kamar yang terbuka berhasil membuat Agrelia terkejut sambil mengelus dada. Agrelia dapat melihat Kania yang masuk sambil membawa beberapa pakaiannya yang sudah rapi dan siap dimasukan ke dalam lemari pakaian.

"Mahhh" panggil Agrelia.

"Iyaa Apa?" ucap Kania sambil merapikan pakaian putrinya itu.

"Udah Mah biar Agrelia aja yang rapiin" sejenak Agrelia terdiam berpikir bagaimana cara dirinya untuk mengatakan semuanya sebelum Kania keluar dari kamarnya. "Agrelia boleh minta sesuatu?" tanya Agrelia sambil mengambil alih merapikan bajunya.

"Kamu mau Apa?"

Sejenak Agrelia berhenti melalukan kegiatannya. Rasanya sungguh sulit. Agrelia tidak bisa mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya.

"Gak jadi Mah"

"Loh kok gak jadi? Kenapa?" tanya Kania mendengar jawaban dari anaknya itu.

"Hehe gak apa-apa Mah" Agrelia hanya tersenyum.

"Nanti jangan lupa turun makan malam ya" suruh Kania yang kemudian meninggalkan kamar milik Agrelia.

Agrelia hanya bisa menarik nafasnya dalam-dalam. Bangkit dari duduknya dan meninggalkan pakaian yang belum sepenuhnya dirapikan. Agrelia masih memikirkan bagaimana cara dirinya bisa mendapatkan uang.

 A dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang