2. Utang

222 117 157
                                    

Hai semua ketemu lagi sama aku, masih orang yang sama kok tenang aja heheh. Mau lanjut baca yaa? sebaiknya vote 🌟 dulu deh saran aku takutnya nanti kamu lupa hoho

-
-
-
-

Happy reading 💕

--

"Lo terbuat dari apa sih? Lo tu enggak jelas bahkan lebih enggak jelas dari pada kata abstrak"

-Agrelia Azaera.
--

"WHAT? Arga? Jalan sama lo?" Rara antusias mendengar cerita Agrelia mengenai dirinya yang hampir saja tumbang akibat seorang cowok sinting.

"Arga itu cowok yang kemarin gue bilang, dia pindahan dari Jakarta" ucap Rara kegirangan.

"Kenapa lo jadi kesenangan gini? Gue laporin Troy ni" ucapan Agrelia berhasil membuat Rara ketakutan. Belum juga Rara pacaran masak harus putus duluan sih. Dengan cepat Rara menggelengkan kepalannya.

"Ra gak usah alay deh, malu diliat orang" Thea kemudian melirik sekelilingnya. Saat ini 3 sahabat itu sedang berada di kantin. Wajar kalo Thea memberi warning kepada Rara yang kalo bicara suka gak jelas. Sedangkan Agrelia hanya mengangguk setuju dengan apa yang dikatakn Thea.

"Kok bisa sih Lia lo jalan sama tu cowok?" tanya Rara penasaran.

Agrelia mulai memasang wajah masamnya. "Gue sebenernya gak mau jalan sama tu cowok"

"Trus kenapa jalan?" tanya Rara lagi

"Ya Allah Ra lo bisa diam dulu gak? Lama-lama gue yang tumbang liat lo cerocos mulu" Rara hanya menatap Thea sinis.

Agrelia mulai menceritakan semua kejadian yang terjadi antara dirinya dan Arga. Ekspresi kedua sahabat Agrelia berbeda. Thea seperti biasa saja mendengar cerita Agrelia, berbeda dengan Rara yang senyum-senyum tidak jelas.

"Thanks buat kalian berdua udah mau ngantar tas gue ke rumah" Agrelia mulai tersenyum manis kepada kedua sahabatnya itu.
Hanya anggukan dan senyum manis yang mereka balas.

"Andaikan gue jadi lo pasti gue udah-" batin Rara yang masih mengkhayal.

"AGHHH" teriak Rara yang antusias. Kedua orang yang berada di hadapannya melotot sangat mengerikan. Rara hanya memberi senyum tak berdosa kepada kedua sahabatnya itu. Melihat senyumnya tak berefek apapun membuat Rara harus berpikir. Tak ada pilihan lain, selain kabur.

"gue toilet dulu yaa, permisi" Rara kemudian lari meninggalkan kedua temannya yang masih mematung. Sebelum kedua sahabatnya berubah menjadi macan yang super galak.

Di meja itu sekarang hanya tersisa Agrelia dan Thea yang kini saling menatap. "Hahahahha" hampir secara bersamaan ketawa keduanya pecah saat mereka menyadari bahwa sahabatnya Rara ketakutan dan kabur.

***

"Akhirnya lo move-on" ledek seorang cowok yang kini bersama Arga.

"Bacot lo Kai" pemuda yang bernama lengkap Kaisar itu hanya terkekeh geli melihat temannya Arga yang sedang marah.

Kedua pemuda itu kini sedang berada di pakiran sebuah toko yang menjual beberapa merek motor besar. Arga baru saja membeli salah satu motor yang berada disana. Arga memilih motor yang sederhana tetapi tidak ketinggalan zaman, seperti motor yang berada di hadapanya kini. Motor besar dengan warna yang lumai lucu 'hitam' dengan sedikit polesan berwarna kuning.

 Motor besar dengan warna yang lumai lucu 'hitam' dengan sedikit polesan berwarna kuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 A dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang