Hai semua!! Ada yang rindu aku? Pasti adakan? Okee langsung aja.
Aku mau bilang sesuatu yang penting banget ⚠️ buat kalian yang baca cerita aku. Disini aku udah mengubah nama seseorang yang sebelumnya Kevlar Arion Pradipta menjadi Keylar Arion Pradipta.
Udah taukan yaudah langsung aja baca ceritanya.---
Happy reading 💕
-
-
----"Melupakan itu tak semudah saat kita mengatakan 'aku bisa melupakan' karena melupakan itu sejatinya hanya akan mengembalikan semuanya"
-Keylar
-----
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi namun Agrelia masih di kelas. Semenjak kejadian tadi di lapangan upacara gadis itu tidak berhenti menghujat Arga di dalam pikirannya. Agrelia menyesal kenapa dirinya harus bertingkat bodoh di depan Arga. Agrelia telah merapikan alat tulis dan bukunya.
"Dasar cowok aneh" ucap Agrelia yang masih kesal.
"Hah? Lo bilang gue aneh" seorang siswa teman sekelas Agrelia lewat dan menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan gadis itu.
"Bukan lo yang aneh tapi gue, puas!!" Agrelia menatap laki-laki itu ngeri lalu pergi meninggalkan laki-laki itu yang mulai mematung.
Agrelia sudah berada di luar kelas mecari 3 temannya yang sudah duluan meninggalkannya. Agrelia menemukan Rara dan Thea yang sedang berjalan namun sudah sangat jauh darinya. Gadis itu berlari mengejar kedua temannya
"Kalian... kenapa enggak nunggu gue?" ucap Agrelia yang kelelahan berlari dengan kedua tangannya berada di lutut dan tubuhnya membungkuk.
"Tarik nafas dulu kali baru ngomong" ucap Thea dan Rara hanya mengangguk pelan.
"Kalian sih ninggalin gue"
"Lo kelamaan" ucap Thea dan Rara hanya mengangguk pelan lagi.
"Lo kenapa diam aja?" tanya Agrelia kepada Rara. "Gak biasanya tu lo diam" Agrelia mulai menatap Rara.
"Pita suara gue lagi istirahat" ucap Rara kemudian kembali diam.
"Naisya mana?" tanya Agrelia yang sejak tadi tidak melihat Naisya.
"Katanya sih dia dijemput dan gue udah ngajak dia pulang tapi dia gak mau" ucap Thea.
'Gue ngerasa Nai nyembunyiin sesuatu deh' batin Agrelia.
"Gaes gue mau pergi dulu yaa, dahh" teriak Agrelia kemudian berlari meninggalkan Thea dan Rara.
****
Hari mulai sore namun matahari masih menyengat kulit gadis itu. Naisya berjalan kearah lapangan dekat sekolah. Entah apa yang gadis itu akan lakukan. Naisya seperti sedang menunggu seseorang. Matanya kini menerawang ke setiap sudut lapangan. Namun tidak ada satu manusia pun disana hingga suara seseorang dari arah belakang menyadarkannya.
"Berani juga yaa lo datang kemari" suara itu berhasil membuat Naisya membalikkan tubuhnya. "Sendiri lagi hahah" orang itu adalah seorang siswi SMA Tunas Bangsa. Dengan kedua teman dibelakangnya.
"Ada apa lo nyuruh gue kemari" tanya Naisya dengan wajah datarnya.
"Gue mau balas semua perbuatan lo ke gue" gadis itu melipat kedua tangannya di dada dengan tawa yang meremehkan Naisya. "Gaes mana sarung tangan gue!!, biar gak ada kotoran yang nempel di tangan gue" gadis itu dengan sombongnya menyapu kedua tanganya dengan bergantiaan seolah baru saja memengang sesuatu yang menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dream
Teen FictionBeberapa orang mengatakan dunia itu 'sempit' bahkan 'sempit banget'. sempit dalam artian bukan ukuran bumi yang kecil tetapi istilah yang selalu digunakan oleh mereka yang selalu bertemu tanpa direncanakan. mungkin itu bukan kebetulan tapi takdir? ...