CHAPTER 1

299 27 0
                                    

Happy Reading Yeorobun

💫💫💫

Pagi ini, seperti biasa umji selalu bangun lebih awal untuk bersiap-siap sekolah. Kini gadis yang tengah duduk dibangku SMA ini sedang menikmati sarapannya.

Tidak hanya untuk mengisi perut, tujuan dirinya sarapan juga karena sedang menunggu anak tetangga depan rumahnya, choi soobin.

Soobin adalah seorang bocah laki-laki yang kini masih duduk dibangku sekolah dasar. Orang tua soobin adalah orang yang sibuk, jadi kedua orang tuanya terkadang menitipkan soobin pada keluarga umji. Tentu saja umji dan keluarganya tidak keberatan, lagipula soobin bukanlah anak yang nakal. Umji juga sudah menganggap soobin seperti adik kandungnya.

"Eomma, aku berangkat ya" Teriak umji.

"Iya, hati-hati sayang"

Umji segera berlari keluar untuk menjemput soobin, tapi ternyata soobin sudah lebih dulu ada di depan rumahnya.

"Noona, lama sekali. Aku sudah menunggu dari tadi tau" Ucap soobin dengan mengerucutkan bibirnya. Karena gemas dengan adiknya itu, umji pun mencubit hidung soobin pelan.

"Maafkan, noona ya. Yasudah, ayo berangkat, nanti keburu telat"

Umji langsung menggandeng tangan bocah kecil yang masih cemberut itu. Mereka segera menuju halte bus.

💫💫💫

Sekolah umji tidak jauh dari sekolah soobin. Jadi ia lebih dulu mengantar soobin ke sekolah, baru setelah itu ia berjalan menuju sekolahannya.

Untunglah umji sudah lebih dulu tiba 5 menit sebelum bel masuk berbunyi, jadi ia masih bisa masuk kedalam kelas tepat waktu.

"Tumben telat?" Tanya yoongi, teman sebangkunya sekaligus kekasihnya.

"Iya, tadi terlalu santai saat sarapan sampai lupa waktu setelah itu aku juga harus mengantar soobin dulu sampai sekolahnya" Jelas umji seraya mengeluarkan alat tulisnya.

Tak lama kemudian guru pun masuk dan langsung memulai pelajaran.

💫💫💫

Sekarang sudah saatnya istirahat, semua murid langsung berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin.

"Mau makan?" Tanya yoongi yang kini sudah menatap umji yang masih sibuk dengan catatannya.

Umji mengangguk, "sebentar ya sedikit lagi selesai. Baru setelah itu kita pergi makan" Yoongi hanya tersenyum sebagai respon.

"Yoongi ya.." Panggil seseorang, dan sukses membuat umji dan yoongi menoleh bersama.

"Mau makan bersamaku?" Ucap gadis itu lagi. Umji menghentikan kegiatan mencatatnya dan hanya menatap gadis yang kini sudah berada dihadapannya itu dengan tatapan tidak suka.

Tiba-tiba umji langsung menutup bukunya dengan sedikit memukul meja.

"Aku sudah selesai. Ayo sayang, kita ke kantin keburu bel masuk berbunyi" Ucap umji dengan lembut.

Umji menggandeng yoongi saat mereka sudah sama-sama berdiri.

"Kak jieun, maaf ya. Yoongi sudah mengajakku duluan tadi. Jadi, sebaiknya kakak makan dengan teman-teman kakak ya hari ini. Kalau begitu kami duluan" Ucap umji dengan senyuman sinisnya. Yoongi yang disampingnya pun hanya tersenyum miring karena mendengar ucapan kekasihnya itu.

Umji dan yoongi segera pergi meninggalkan gadis yang bernama jieun itu sendirian. Jieun menatap umji dengan tatapan tidak sukanya, ia merasakan hatinya sudah panas karena mendengar perkataan umji tadi.

💫💫💫

"Sudah berani ya sekarang melawan jieun?" Tanya yoongi dengan nada menggoda.

"Aku kesal habisnya dia genit sekali padamu, aku tidak suka. Apa jangan-jangan kau suka diperlakukan seperti itu oleh dia?" Tuduh umji sambil menunjuk yoongi dengan sumpitnya.

Yoongi tertawa kecil mendengar ocehan kekasihnya itu, "kau ini yang benar saja. Aku juga tidak suka kok diperlakukan begitu dengan dia"

"Sudah, cepat habiskan makananmu" Lanjut yoongi. Mereka pun kembali melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, mereka pun segera kembali ke kelas untuk jam pelajaran selanjutnya. Lalu tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan guru pun masuk kedalam kelas untuk memulai pembelajaran.

💫💫💫

Kini hari sudah semakin sore, kelas baru saja usai. Seperti biasa yoongi selalu menawarkan umji untuk pulang bersama, tapi seperti biasa juga umji selalu menolak dengan alasan, "aku naik bus saja, soobin pasti sudah menungguku di halte bus, kalau dia hilang bagaimana?"

Dengan mendengar alasan umji, yoongi pun tidak memaksa lagi dan membiarkan umji pulang bersama anak tetangganya itu.

Terkadang yoongi merasa cemburu dengan bocah itu, ia selalu bisa menarik perhatian umji dibanding dirinya, yang notabenenya kekasih dari umji sendiri. Yoongi merasa dirinya sudah ditikung oleh bocah kecil, dan dia kesal dengan hal itu.

Kini umji dan yoongi berjalan menuju parkiran motor, namun umji menyuruh yoongi untuk pergi duluan karena dia ingin mampir ke toilet dulu. Tanpa membantah, yoongi pun langsung mengiyakan dan pergi meninggalkan umji sendiri dilorong.

Umji segera berlari kecil menuju toilet wanita untuk mengosongkan kandung kemihnya.

Ceklek..ceklek...

Umji terkejut karena pintu toiletnya tidak bisa dibuka. Ia terus memutar kenop pintunya, namun hasilnya nihil.

Akhirnya umji memilih untuk berteriak meminta pertolongan, berharap ada orang yang mendengar teriakannya dan bisa dengan segera mengeluarkannya dari bilik toilet itu.

Jam sekolah sudah selesai sejam yang lalu, dan umji yakin sekolahnya kini sudah sepi sekarang, jadi untuk apa dia susah susah berteriak kalau tidak akan ada orang yang mendengarnya.

Hari sudah semakin gelap dan umji masih saja berada ditoilet itu. Umji sudah terduduk lemas dilantai toilet, sesekali ia berteriak lagi meminta pertolongan tapi suaranya sudah tidak sekuat tadi. Umji sudah hampir kehilangan suaranya karena terlalu lama berteriak.

Sebenarnya yang ada dipikiran umji hanyalah satu, choi soobin adik kecilnya yang kini pasti sudah menunggunya di halte bus.

"Semoga saja, soobin sudah sampai rumah dengan selamat" Lirih umji pelan, ia benar-benar sudah lemas bahkan matanya hampir saja tertutup tapi ia berusaha untuk menahannya dan kembali berteriak dengan suara lemahnya.

Ceklekk..

"Noona.."

"S-soobin.."

💫💫💫

Ada yang baru nihh hehe 😆 

Makasih ya yang udah menyempatkan waktunya buat baca 💕

Semoga sukak 💕

Vote n comment bolelah yaa heheee

Gomawoo  💕💕

Tbc.

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang