Hai semuanya! Aku penulis Butterfly Effect. Aku tahu pasti banyak yang kecewa sama endingnya yang yah... Terlalu realistis. Sekarang coba kita pikir happy ending macam apa yang bisa dikasih ke Dean sama Naya?
Menutup dengan adegan mereka ciuman? Saling bilang sayang? Atau janji buat bersama selamanya? Menurutku itu bukan ending, tapi lebih gantung. Karena kalau berhenti di situ, kita nggak tau apa yang terjadi sama mereka. Bisa jadi besoknya putus. Seperti kata Naya. Kalau Dean nggak pergi pun, apa mereka bisa sampai sejauh itu?
Atau alternatif ending? Dean tiba-tiba nggak jadi berangkat terus mutusin stay di samping Naya. Atau Naya beneran hamil terus Dean tetep tinggal buat nikahin dia. Atau malah Naya hamil terus Dean pergi tanpa tau kalau dia punya anak.
Sayangku, aku tahu ini wattpad, dunia halu. Tapi aku berusaha bikin cerita yang realistis dan bisa diterima. Cerita paling menyenangkan adalah cerita yang mengalir dan tidak dipaksakan. Dean Naya ini sebenarnya sederhana banget. Dua orang yang nggak sengaja satu kos-kosan terus jatuh cinta. Dan bagi mereka berdua, ini ending yang baik.
Mereka pisah baik-baik. Saling tau dan saling menghargai keputusan masing-masing. Ya walau pun keputusan Dean buat langsung pergi itu salah, tapi aku udah mikirin ending ini. Karena emang harusnya ada sekuelnya. Tapi aku nggak tau kapan mulai nulis sekuel. Atau malah nggak nulis?
Kalau kalian mau cepet2 aku nulis sekuelnya, jangan lupa share cerita Dean Naya ya! Biar banyak yang nemenin bapernya di sekuel nanti! Tapi nggak janji deh.
Mungkin, mungkin ya... Mungkin aku bakal update sekuel kalau cerita ini viewersnya udah sampai target. Berapa? Rahasia. Biar aku aja yang tahu nanti kalau aku kasih tahu malah kalian menerorku.
Satu lagi.
Doakan aku lulus SBMPTN 2020!
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect (COMPLETE) ✅
Ficción GeneralOpposite Polarity Kelinci dan Penguin. Kalau Dean itu es batu, berarti Naya es doger. Sama-sama es, tapi berbeda. Dean adalah es yang keras, dingin, dan hambar. Sementara Naya berwarna-warni dan menyegarkan. Dean yang kalem dan irit bicara. Naya ya...