BAB 1

3.8K 419 97
                                    

"Jadi, siapa yang terbaik di Akademi ini?"

Pria bersetelan rapi itu memandang beberapa lembar foto siswi Akademi kepolisian yang tersebar pada sebuah meja di hadapannya. Selanjutnya, dia yang masih menunggu jawaban dari pimpinan Akademi -yang notabene adalah sahabatnya- itu melemparkan tatapan bertanya.

Lawan bicaranya Jun Pyo Nam, pria gendut berkacamata serta berwajah ramah tersebut terlihat menimang, "yang terbaik, dari yang terbaik?"

Decakan halus terdengar dari pria bersetelan rapi tadi, "tentu saja. Aku tidak mungkin merekrut sembarang orang untuk bergabung dengan timku!"

"Harus perempuan? Kenapa tidak laki-laki, aku memiliki banyak rekomendasi untuk siswa laki-laki di sini?"

Pria yang diketahui bernama Kim Nam Il itu menghela napas, "tidak semua hal bisa dilakukan oleh agen laki-laki... Kebanyakan dari mereka lebih suka menghabisi target, daripada mendekati secara emosional dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.. lagi pula, aku perlu warna dalam timku! Astaga, bahkan aku hanya memiliki satu agen perempuan." Karena yang lainnya sudah tewas di tangan anggota timnya sendiri.

Pyo Nam tertawa kecil, dia mengerti kerisauan sahabatnya itu, jadi dia mengambil beberapa lembar foto siswi yang berumur sekitar dua puluhan dan menunjukannya pada Nam Il. "Nancy Carrigan, cukup cekatan, kemampuan menembak 6,7, tehknik bela diri lumayan." Pyo memperlihatkan fotonya pada Nam Il, "lalu Sana Mitozaki, dia pandai dalam penyamaran, kemampuan menembak 6,5, tapi dia cukup lamban dalam menangkis serangan."

Nam Il kembali menerima foto kedua, sejauh ini belum ada yang menarik perhatiannya meski mereka bisa dikatakan bibit unggul di Akademi ini. Tetapi yang ia butuhkan lebih dari itu, dia butuh seseorang yang berbakat dan tentunya mau belajar.

"Huh, ini yang terakhir, mungkin kau tidak akan suka. Namanya Lalisa Manoban sedikit pendiam, kemampuan menembaknya 7,0, tehknik bela dirinya sangat baik, tetapi dia memiliki satu kekurangan fatal untuk bergabung dengan timmu."

"Dan, apa itu?"

Pyo tersenyum, "dia terlalu baik hati."

Black Sparrow

.

.

Tok Tok Tok

"Masuk,"

Sosok berwajah polos menyembul di balik pintu yang baru saja terbuka, dengan canggung dia masuk memperlihatkan rupa seutuhnya.

"Ini dia, Lalisa."

Nam Il memandangnya dalam diam, tepat lurus ke dalam mata sewarna madu milik gadis itu. Binar mata Lalisa memancarkan sesuatu yang terbaca jelas oleh Nam Il, sebuah keindahan, kekuatan dan keyakinan. Lalu Nam Il tersenyum, dia menoleh ke arah Pyo mantap.

"Dia cocok untuk misi kali ini."

.

.

.

Lalisa, Lalisa Manoban. Gadis yang genap berusia dua puluh tahun pada tahun ini. Memiliki tinggi 167 cm, dengan berat 45 kg. Rambut cokelat sepunggung dengan mata cokelat terang yang mengagumkan. Kulitnya putih bersih, lengkap dengan hidung mancung dan bibir sewarna buah plum.

Siapa yang akan menyangka jika ia akan menjadi bagian dari tim Nam Il, tim yang berisikan agen-agen rahasia terlatih, tim elite yang di sebut 'black sparrow' karena kecepatan juga ciri khas mereka yang bekerja dalam bayangan. yang akan mengantarkannya ke tingkat tinggi jenjang karir seorang pembela kebenaran, dengan risiko yang tak kalah mengerikan, juga taruhan nyawa.

[Republish]BLACK SPARROW [LIZKOOK][Full Chap PDF]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang