"Selamat pagi.."
"Pagi,"
"Pagi, Lisa."
"Pagi, Taehyung."
Pemuda yang baru saja turun dari kamarnya itu nampak berseri, ia mengambil sepotong roti tawar dan duduk di seberang Lisa. Taehyung bertopang dagu, sembari mengamati Lisa yang tengah menekuni roti tawar dengan selai strawberrynya. Ia mengabaikan obrolan Jennie dan Jimin yang entah tengah membicarakan apa, karena gadis di depannya ini begitu menarik.
Apalagi, setelah malam lalu. Ia makan malam dan menghabiskan waktu berjalan-jalan bersama Lisa, yang membuat dirinya kegirangan bukan main. Setelah dari restoran, mereka memutuskan untuk duduk-duduk di taman kota. Memperhatikan banyak sekali orang yang menghabiskan malam minggu mereka di luar.
"Mau tambah lagi?" Tawar Taehyung, "kau suka selai strawberry 'kan?" Lelaki itu mengambil toples selai strawberry dan mengoleskannya pada roti yang ia bawa tadi.
"Ini!" Taehyung menyerahkannya.
Lisa mengambilnya sedikit ragu, tetapi ia kembali menarik tangannya ketika tangan lain meraih roti tersebut dari tangan Taehyung. Bisa Lisa lihat kalau raut wajah Taehyung berubah, dia memicingkan matanya dan Lisa menengok saat kursi di sebelahnya diduduki seseorang.
Itu Jungkook, ia menghabiskan setengah roti itu dalam sekali gigit dan duduk tanpa wajah bersalah sama sekali.
"Itu roti Lisa."
Jungkook tidak peduli, ia melirik ke arah gadis yang telah menjadi rekannya itu dengan alis terangkat. "Aku lapar, dan tidak bisa menunggu."
"Tidak apa, aku sudah kenyang." Lisa menengahi mereka berdua, namun nampaknya Taehyung tidak senang, tetapi ia memilih diam dan kembali mengambil roti lain.
Saat Jungkook juga ikut mengambil roti, semua orang kembali terdiam ketika pria itu membaginya dengan Lisa. "Ambil ini."
"Tapi aku sud-"
"Kau butuh energi yang banyak, latihan kita lebih panjang hari ini!"
Mendengarnya membuat Lisa tidak bisa menolaknya, ia menatap Taehyung yang tengah memandang mereka dengan tatapan meminta maaf. Ia merasa tak enak pada pria sebaik Taehyung, semua ini karena seniornya yang selalu bersikap semaunya.
"Makan saja rotimu, Lion! Jangan terus menatapku, kau bisa jatuh cinta nanti." Kelakar Jungkook, yang mengundang tawa tertahan dari Jimin.
Lalu semuanya kembali hening, Nam Il diam-diam memperhatikan bagaimana sarapan pagi ini berlangsung. Ia cukup senang karena timnya mendadak bisa akur semenjak kedatangan Lisa. Dan ya, semoga akan tetap begini.
Karena Jungkook yang mengalah, adalah suatu hal yang sangat langka.
"Jung, kau sudah mempelajari berkasnya?"
"Sudah, aku sudah membahasnya dengan Lisa."
Nam Il mengambil cangkir kopinya, "Jennie sudah mendapat lokasi yang dekat dengan target. Penginapan juga akomodasi sudah diatur. Kalian akan berangkat besok."
"Ke mana?" Taehyung belum tahu soal ini.
"Panmunjom." Nam Il kembali meletakan gelasnya, setelah menyesap kopinya. "Hanya misi memata-matai, usahakan kalian mendapatkan informasi yang penting."
Lisa mengangguk, sembari menggigit roti pemberian Jungkook. Hanya sebuah misi pengintaian, semoga Jungkook bisa menahan dirinya untuk tidak bertindak keras.
"Tapi Panmunjom adalah daerah yang dekat dengan zona demiliterisasi, bagaimana jika militer kita di sana mencurigai mereka?" Taehyung melihat ke arah Lisa dan Jungkook. "Akan sangat kacau jika mereka tertangkap."

KAMU SEDANG MEMBACA
[Republish]BLACK SPARROW [LIZKOOK][Full Chap PDF]✓
FanfictionLalisa hanyalah salah seorang calon perwira kepolisian Seoul beruntung yang terpilih untuk menjadi salah satu bagian dari F.O.K, lembaga elite yang bertugas untuk melindungi negara dalam bayangan. dia tidak pernah mengira jika, ketika ia menginjakka...