BAB 3

1.5K 372 67
                                    

.

.

.



Satu Minggu kemudian...

BUGH BUGH BUGH

"kau tidak akan membuat takut siapapun dengan pukulanmu itu kucing kecil, lebih keras!"

BUGH BUGH BUGH

"Masih kurang, lebih keras lagi!" Jungkook memprovokasi Lisa, tetapi ia sendiri malah duduk di sudut arena dengan sekantung camilan sereal 'coco crunch' di tangannya.

Jungkook melirik bungkus camilannya, dan berpikir lain kali ia akan menambahkan susu cokelat saat memakannya, agar lebih lezat.

Lisa belum menyerah, tidak, dia memilih tidak menyerah. Bayangan akan cekikan Jungkook di lehernya satu minggu lalu, cukup memotivasinya untuk melewati batas kemampuan tubuhnya. Sesungguhnya Lisa sudah sangat lelah, kurang lebih dua jam sudah ia mengadu tinjunya dengan sandbag yang mulai memiliki bentuk tak karuan, setelah satu minggu ini pula menjadi lawan tandingnya.

Jungkook yang memiliki banyak keluhan mengenai Lisa, memutuskan untuk mendidik kembali 'calon' partnernya itu dari awal. Lisa memang menguasai tehknik dasarnya, tetapi kekuatan yang disalurkan untuk setiap pukulan juga tendangan itu masih sangat kurang. Menurut Jungkook, bahkan Lisa tidak akan sanggup melumpuhkan satu pun musuh dengan kekuatannya itu.

Lelaki itu menoleh saat mendengarkan bunyi bedebam yang cukup keras, Jungkook mendapati Lisa yang jatuh terduduk dengan napas terputus-putus. Wajah dan bajunya penuh dengan keringat, lengkap dengan tatapan sayu juga raut yang pucat. Jungkook menghela napas sembari bangkit dari duduknya, dia berjalan ke arah Lisa masih dengan  camilannya yang kini isinya tinggal seperempat.

"Istirahat lima menit," kata Jungkook sambil mengunyah, "setelah itu, hadapi aku seperti minggu lalu!"

"A-apa?"

Kedua mata Jungkook menyipit tak suka, "kenapa kau terus saja membuatku mengulang perkataanku, huh? Sebaiknya kau pergunakan jeda yang aku berikan dengan benar, daripada kau menghabiskan lima menitmu hanya untuk mendebatku!"

Lisa bergegas mengambil botol minumnya yang berada di dekat tempat Jungkook duduk tadi. Ia meminum isinya dengan rakus, botol ukuran satu liter itu mendadak menyusut hingga tinggal sedikit. Setelahnya, Lisa mencoba mengatur napasnya yang belum juga kembali stabil. Wajahnya memerah dengan sensasi cukup panas, kedua matanya menatap Jungkook yang masih belum beranjak dari tempatnya tadi. Berdiri menjulang, dan terus bergerak menghabiskan camilannya, lalu berjalan menuju tempat sampah untuk membuang bungkus camilan tersebut.

Monster, ya, Lisa kira itu panggilan yang tepat untuk Jungkook, dengan segala tingkah laku dan kekejamannya. Meski ia hanya berani menyebut itu di dalam hati, dia tidak melatih Lisa, yang Jungkook lakukan adalah menyiksanya, membuat Lisa merasakan neraka dalam satu minggu terakhir. Lisa memandang kedua tangannya yang terbalut protector hitam yang kini sudah lusuh. Dia meringis saat mengingat tangannya memiliki luka melepuh dibalik protector itu, luka akibat latihan keras yang Jungkook berikan.

Namun ia harus lebih bersabar, menyerah sekarang sama saja membuka jalan yang sangat lebar, untuk pria itu menghinanya lagi. Sungguh, berkelahi sungguhan dengan Jungkook adalah hal terakhir yang paling ia inginkan untuk mempertahankan egonya.

"Dalam sepuluh detik, bersiap di arena!" Titah Jungkook, sembari membersihkan remehan camilan yang masih tertempel di tangannya dengan menepuknya. Wajahnya sendiri terlihat santai dan kekanakan, meski Lisa tidak mempercayai jika Jungkook yang terlihat seperti itu akan mempermudah latihan mereka kali ini.

[Republish]BLACK SPARROW [LIZKOOK][Full Chap PDF]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang