Bagian 20

2.1K 199 18
                                    

Cintaku adalah wangi bunga-bunga
Adalah sejuk gerimis musim pertama
Adalah seindah bintang kala purnama
Cintaku adalah semilir angin yang lembut.

Meremang bulu-bulu Roma oleh rindu terpendam
Dan tangan yang dulu angkuh erat berpelukan
Wahai!! Gerimis sirna dan langit mengirim bulannya.

Kekasih, adakah perahu cinta telah kau sediakan?
Darah berdesir bagai gejolak gemuruh lautan.

Cepat! Bawa segera aku menyebrang ke dunia sana
Pasang layar! Dan kemudikan dengan tanganmu pasti.

Cinta yang kuat betapa sulit dipisahkan
Tapi pulau mana yang akan aku dapatkan?
Dunia impian nama yang kau kehendaki?
Kesejukan apa yang kau Maui pada saat petang hari?

Ku mau pelabuhan terakhir dimana kita berhenti
Suatu negri berhias pelangi.
#semesta

。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。。◕‿◕。

Lan Wangji masih dalam rengkuhan Wu Xian, ketika keduanya memijakkan kaki di dermaga teratai. Tempat yang pagi tadi terlihat indah karena bunga yang bermekaran dan daun yang hijau, kini hitam terbakar. Beberapa murid junior tergeletak terluka, sementara murid khusus bersama Jiang Fengmian, Wei Chang Ze, Jiang Cheng, dan Yu Ziyuan sedang disibukkan oleh salah seorang lawan pengguna sihir.

Pertarungan tidak seimbang, walaupun Wei Chang Ze sebelumnya seorang jenderal. Jiang Fengmian, Jiang Cheng, Yu Ziyuan, dan murid khusus memiliki tingkat kultivasi yang baik, tetapi lawannya adalah immortal. Iblis dengan kemampuan tinggi, satu orang memiliki sihir yang bisa membuat apa pun jadi senjata dan yang lainnya adalah pembaca pikiran. Jika Wu Xian tidak salah mengenali auranya sama dengan makhluk menggemaskan yang dia lawan di pertempuran dengan sekte Wen.

.
.

Belum lagi pasukan mayat hidup yang ikut serta dalam penyerangan, bahkan kali ini mayat hidup tetap bisa menyerang meski telah dipotong menjadi bagian kecil-kecil. Menempel pada tubuh seperti lintah dan menyerap energi spiritual dari tubuh hidup yang ditempelinya.

Melihat bentuk mayat hidup yang menyerang, Wu Xian sadar bahwa itu adalah salah satu dari apa yang dimaksud oleh Sang Penguasa kematian. Mayat dikendalikan oleh jiwa gelap yang tidak pernah puas pada kehidupannya dan enggan menerima kematian, terus ingin hidup. Jiwa yang mengingkari kematian. Tugas Wu Xian adalah memusnahkannya, tetapi mayat hidup itu hanya bisa dimusnahkan oleh api abadi milik Zhu Que. Namun, sejak mendapat pesan dari Sang penguasa kematian, dia sama sekali belum berlatih dengan Zhu Que, karena terlalu banyak hal yang terjadi. Bolehkah dia protes bahwa mereka datang terlalu cepat?

Melihat para murid sekte Jiang yang mulai terdesak Wu Xian memanggil Zhu Que, karena mendapat penyerangan seperti ini tidak mungkin lagi bagi Wu Xian menyembunyikan keberadaan Zhu Que. Di sisi lain dia juga memikirkan bagaimana mayat hidup bisa muncul di sekte Jiang.

"Zhu Que jie, mohon bantuannya untuk menghadapi para mayat."

"Kau memang pengertian, sudah lama aku tidak bersenang senang." Zhu Que berkata riang, kemudian merubah wujudnya menjadi burung Phoenix besar dengan nyala api merah menyala-nyala di sekujur tubuhnya.

" Zhu Que berkata riang, kemudian merubah wujudnya menjadi burung Phoenix besar dengan nyala api merah menyala-nyala di sekujur tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JERAT TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang