Bagian 23

1.9K 145 32
                                    

Selayaknya sebuah Carita
Aku huruf mati dan kau huruf hidup
Kata demi kata terpaut
Lalu jadilah kalimat-kalimat

Telah kita bangun paragraf demi paragraf
Hingga berlembar-lembar,
Beratus-ratus, berjuta-juta halaman
Tapi sepertinya tak pernah selesai cerita kita
Hingga habis semua kata-kata ...

Kemudian kita belajar mengeja kesunyian
Hingga habis semua suara
Juga detak nadi kita ...
Tapi tak pernah sampai kita
Bagaimana memaknai cinta ...

#semesta

___。◕‿◕。___

Lan Wangji menatap kertas yang berisi petunjuk tentang Benua timur, gerbang hidup dan mati, juga batu pengikat takdir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lan Wangji menatap kertas yang berisi petunjuk tentang Benua timur, gerbang hidup dan mati, juga batu pengikat takdir. Di kertas itu juga terdapat lukisan wanita memegang pedang yang katanya penjaga gerbang hidup dan mati. Keputusan yang Wangji ambil karena melihat Wu Xian yang tak menunjukan tanda-tanda akan bangun. Saat mengetahui Wu Xian terluka dan energi spiritualnya terkunci saja dia begitu khawatir, padahal saat itu mereka hanya teman. Apalagi kini saat dia adalah pasangan Wu Xian, hanya mengunjungi Benua timur dan mencari batu pengikat takdir pasti wangji lakukan. Tak peduli jika dia bisa saja terluka atau bahkan kehilangan nyawa, jika Wu Xian telah memasang tubuhnya untuk melindungi dari racun yang tertuju padanya, maka Wangji akan mencari penawar sebisanya. Penjaga mata angin dan Yu Ziyuan memang mengatakan Wu Xian baik-baik saja dan akan sadar, hanya saja butuh waktu. Namun, tetap saja Wangji tak mungkin hanya berdiam diri menunggu Wu Xian bangun


...


Lan Wangji telah memilih dan ternyata dia sama keras kepalanya seperti Wu Xian. Seorang Lan, walaupun tanpa pita dahi tetap mempesona apalagi dia datang bersama putri kaisar Benua selatan. Melakukan perjalanan menggunakan formasi perpindahan memang menguras energi. Belum lagi sebelum keberangkatannya, Lan Xichen terus berusaha mencegahnya. Jangan lupakan Jiang Cheng yang juga ingin ikut, alasannya karena takut Lian Yi mengacau juga karena Wu Xian adalah saudaranya. Beruntung Yu Ziyuan melarangnya dan mengingatkan tentang pembenahan sekte mengingat kini Jiang Cheng-lah yang menjadi ketua sekte Jiang.

Jika saja Jiang Cheng benar ikut karena mengkhawatirkan Lian Yi, maka Wangji memutuskan untuk berangkat sendiri. Tidak sendiri juga, jika Zhu Que dan Qiànxué dihitung.

Saat ini mereka berada di sebuah hutan yang ada di benua timur.

"Tuan Lan, ... umm, Gege," suara Lian Yi tampak bingung.

"Panggil Gege boleh, kau lebih muda dariku sepertinya. Ada apa?" kata Wangji sambil menoleh ke arah Lian Yi yang berdiri cukup jauh darinya.

JERAT TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang