PART 11 : A TRADE

141 27 10
                                    

Author's Note : Terima kasih untuk reader yang selalu baca dan meninggalkan setiap vote juga komentar. Aku pribadi benar-benar tidak menyangka, tulisan yg benar-benar ide iseng setelah liat banyak MV idol yang bertemanakan gangster ini bisa diterima oleh kalian, aku terharu banget. Maaf kalau ceritanya aneh dan gak nyambung atau suka gak masuk di akal. aku akan berusaha menulis dengan sebaik mungkin. Dan part ini akan jadi part terpanjang yang aku tulis, karena aku berharap cukup menjelaskan bagian-bagian yg hilang meski belum secara utuh. Sekali lagi kuucapkan terima kasih untuk kalian semua.

===================================================

Hoshi terdiam begitu melihat Seungcheol melangkahkan kaki ke dalam sebuah Cafe di kawasan Hongdae. Menyusul Joshua yang datang 5 menit sebelumnya. Tepat diperbatasan wilayah kekuasaannya. Hongdae bagian timur adalah wilayah barunya yang beberapa gedung baru saja dia beli. Dan saat ini Hoshi tengah duduk di salah satu kedai kopi miliknya.

Sepasang matanya memperhatikan sosok Seungcheol yang tak lain adalah teman lamanya. "Hyung, Seungcheol Hyung dan Jisoo Hyung ada di Vanilla.." ujar Dino melalui alat komunikasi mereka.

"Aku tau Dino, ini sedang kuawasi." potong Hoshi pada Dino. "Kau bisa tau apa yang terjadi? Sepertinya suasana keduanya panas?" 

"Aku tidak tahu, tapi aku melihat ada Kim Himchan dan unitnya." ujar Dino. "Unit Kejahatan Khusus Nomor 3? ada apa? sepertinya menarik." ujar Hoshi dengan menyeringai. "Coba cek apa kita bisa tahu apa yang terjadi disana?"

Dino mengangguk kemudian membuka tabletnya dan mengetikkan sesuatu. Tidak sampai 5 menit, Dino bergerak kearah Hoshi. "Sepertinya mereka membicarakan seseorang bernama Jung Yerin."

Hoshi melirik, "Siapa? Jung Yerin?" tanyanya memastikan. Dino mengangguk untuk mengkonfirmasi info yang dia berikan benar.

"Bukankah itu gadis yang ayah-ibunya meninggal bersamaan dengan Eunbi noona? ataukah namanya saja yang sama? Coba cek, Dino!" tanya Hoshi. Dino kemudian kembali mengarahkan pandangannya ke tabletnya, mengetikkan kembali sesuatu. "Hyung! kau benar. Bagaimana kau bisa ingat?"

Hoshi mengulas senyumnya, "Tidak ada yang bisa aku lupakan apabila berkaitan dengan Eunbi noona dan kematian Jiyoung Hyung setelahnya, Dino. Jiyoung hyung berusaha mencari kebenaran namun apa yang dia dapat, kematian. Ini melukaiku."

"Melukaiku juga, Hyung." ujar Dino. Hoshi menoleh kearah Dino dan tersenyum. "Aku tahu. Kalau begitu, Katakan pada Jun agar mencegah kesepakatan yang Seungcheol dan Jisoo bicarakan terjadi. Kita harus mengacaukannya."

"Baik hyung."

***

Wonwoo menghentikan mobilnya 100 meter sebelum Vanilla Cafe dimana pertemuan diadakan. "Vernon, aku merasa ada yang aneh." ujar Wonwoo melalui earphonenya, dimana Vernon tersambung disana. 

Mobil Vernon sendiri sudah terparkir 30 meter didepan Wonwoo, namun beberapa mobil lain mendadak mengambil parkir didepan Wonwoo. Wonwoo meraih tangan Yerin, "Kau, bisakah kau diam didalam sini sampai aku menjemputmu dan situasi aman?" tanya Wonwoo.

Yerin menatapnya dan mengangguk, "Aku mengerti." kemudian Wonwoo mengecup puncak kepala Yerin dan bergegas keluar mobilnya untuk menghampiri Vernon. 

"Hai Wonwoo!" Seseorang berpakaian jas hitam lengkap dengan kacamata hitam menyapa Wonwoo. Wonwoo menyipitkan matanya untuk memperhatikan siapa yang mengajaknya berbicara. Wonwoo tercekat, langkah kakinya terhenti. Seolah mengetahui sesuatu, Wonwoo segera berbalik.

Namun terlambat. Mobil Wonwoo sudah berputar dan dikemudikan seseorang. "Hei Jun! siapa yang mengendarai mobilku?" tanya Wonwoo. Laki-laki berjas hitam yang dipanggil Jun itu tertawa keras. "Entahlah siapa. Tugasku hanyalah menghadapimu, sobat."

CHERRY BLOSSOMS IN WINTERWhere stories live. Discover now