Sejak aku kecil, ayah selalu menyempatkan dirinya bermain denganku dan saudaraku. Kami tertawa bersama menikmati momen-momen kecil yang tak terlupakan. Aku selalu mengaggumi ayahku, terlebih rasa cinta dan kasih sayangnya kepada ibu. Terkadang aku merasa iri dengan ibuku sendiri, bisa mendapatkan pria yang mencintai nya sangat tulus.
Suatu hari aku pernah bertanya kepada ibuku, apa yang membuatnya sangat bahagia, lalu ibuku berkata bahwa ayahku adalah sumber kekuatannya begitu juga denganku dan saudaraku. Ibu bilang bahwa ayah punya cara tersendiri menyampaikan rasa sayangnya kepada ibu, yaitu melalui puisi singkat yang selalu ayah tulis setiap ibu berulang tahun.
Waktu itu, aku tidak sengaja masuk ke ruang baca ayah. Banyak sekali kertas-kertas berserakan diatas mejanya, ketika aku mengambil satu persatu kertas itu, diriku terpaku oleh secarik kertas yang bertuliskan "bisikkan cinta" awalnya aku tak ingin membacanya namun rasa penasaranku saat itu mengalahkanku. Isi puisi itu sungguh sangat menyentuhku.
"seseorang yang dengan tulus mencintai terkadang tak selalu tampak. Namun, apapun pengorbanan yang dilakukan selalu menjadikan hal yang terkadang sepele, terlihat begitu mempesona, karena dalam tindakannya terdapat ketulusan dalam cinta"
Kata-kata itu benar-benar membuatku terhanyut, sebegitu besar rasa cinta ayahku pada ibuku, bahkan hingga saat tiba ajalnya pun, ayah tetap membuat ibu tersenyum. Kata-kata terakhir yang ayah ucapkan padaku masih terngiang hingga sekarang layaknya sebuah lagu."naeun, tolong jaga ibumu ya? Naeun tau kan ayah sayang sekali dengan kalian semua,khususnya naeun, putri cantik kesayangan ayah. Ayah benar-benar ingin sekali mendampingimu hingga kamu memiliki pendamping yang selalu mencintaimu setulus hati seperti ayah dan ibumu. Jadi saat ayah sudah pergi nanti, ingat kata-kata ayah ini, 'setiap pertemuan pasti ada yang dinamakan perpisahan. Sama halnya dengan cinta. Jika cinta itu datang, begitu pula dengan benci yang pada akhirnya akan tumbuh. Tetapi, kebencian itu akan menuntunmu untuk menemukan orang yang mencintaimu lebih dari apapun'.
"naeun...naeun..."
"hm? Taemin?"
Taemin membawa naeun ke apartemennya, ia tidak mungkin membiarkan naeun sendiri di tempat lain dengan kondisinya.
"sebaiknya lo ganti baju dulu dengan ini, yah gak tau apa itu akan sesuai dengan selera lo, tapi setidaknya jangan sampai sakit dengan pakaian basah seperti itu" taemin memberikan hoodie abu-abunya kepada naeun. "hmm..terima kasih taemin.." sementara naeun berganti pakaian, taemin menelfon seseorang dan ia terlihat sangat serius.
15 menit kemudian, naeun sudah selesai berganti pakaiannya dengan hodie abu-abu milik taemin yang terlihat seperti jubah kebesaran menutupi tubuh mungilnya.
"ini gua udah buatin t-!!!"
"ada apa?"
"hng...gak...gak ada" elak taemin, dengan pakaian seperti itu taemin benar-benar hampir kehilangan kendali.
"maaf gua selalu ngerepotin, seharusnya gua gak melibatkan hal ini ke siapapun" ujar naeun dengan tatapan sendunya.
"maaf jika mungkin ini pertanyaan yang sedikit sensitive, apa lo tau kalau kai akan seperti ini?, gua emang gak tau bagaimana hubungan lo sama dia dulu seperti apa, cuman ini benar-benar tidak aman jika seperti ini terus" taemin benar-benar khawatir.
" hmm.. ini sudah sifat aslinya, jika sesuatu yang ia rasa miliki akan hilang, maka ia akan mendapatkannya kembali dengan cara apapun. Sama halnya saat malam itu, obsesi yang berlebihan membuatnya hilang kendali, itu sungguh menakutkan, ia tidak akan bersikap seperti itu jika tidak ada yang mengusiknya."
"......."
"gua sudah mengenal dia semenjak dari SMA, dan ia adalah salah satu anggota band di SMA dengan jonghyun. Hubungan kami perlahan-lahan semakin serius dan kedua orang tuanya dan ibuku sudah saling mengenal, tapi siapa sangka, semenjak kami sibuk dengan urusan masing-masing perusahaan, ia seperti memberikan jarak untuk bertemu walau sebentar, suatu hari, gua mendapatkan paket dari seseorang, dan isinya...beberapa foto dirinya tidur bersama wanita lain, awalnya gua gak percaya, bisa saja itu hanya foto editan dan sengaja ingin merusak hubungan gua, tapi ternyata tidak, sampai gua melihat dengan kedua mata gua sendiri. Dan sekarang, ia berbuat sesukanya, ini mengerikan." Lagi-lagi, tubuh naeun kembali bergetar.
"tae..taemin..."
"gua ngerti, mulai dari sekarang gua bakal ngelindungi lo, gua gak mau orang yang gua suka terluka"
Pelukkan hangat itu seketika membuat naeun merasa sedikit lebih tenang.
.......
*chirpppp...chirp....chirrpppp*
"hnggg...."
......
"astaga!" naeun baru saja terbangun dari tidurnya, dan ia baru saja tersadar bahwa dirinya sedang berada di apartemen taemin. Naeun meruntuki kebodohannya, bisa-bisanya ia tertidur semalaman disini, dan mengenai kejadian semalam, ia bena-benar tidak merasa enak kepada taemin yang melihat kondisinya semalam cukup menyedihkan. Ada apa sebenarnya dengan dirinya? Kenapa dengan taemin naeun berani membuka perlahan privasinya. Naeun dengan pelan membuka knop pintu, melihat keadaan sekitar, ia tidak melihat taemin. Ini kesempatan yang bagus, naeun mengendap-endap seperti layaknya seorang pencuri.
"naeun?" taemin yang baru saja selesai mandi, menangkap basah naeun.
"...eng...ha..i?" dengan nada yang sedikit canggung, naeun menyapa taemin.
"gua ngebangunin lo ya?" ujar taemin.
"ah..eng...engga kok, hmm...eh..gua rasa gua harus balik ke rumah, makasi banyak taemin sudah membantu gua, ah...gua juga bakal balikkin hoodie lo nanti setelah gua ber-" taemin dengan cepat menarik tubuh naeun, sehingga posisinya kali ini membuat naeun tiba-tiba merasa sesak, taemin mengunci tubuh naeun yang tak jauh dari meja pantry.
"tae...taemin?.." jarak diantara mereka sangat tipis, debaran jantung naeun semakin kencang.
Melihat pipi naeun yang memerah, membuat taemin makin ingin menggodanya, lucu sekali melihatnya seperti ini. "....." "sarapan dulu, habis itu gua antar pulang hmm?" naeun hanya bisa mengangguk mengikuti perkataan taemin.
Lantas taemin mengacak gemas rambut naeun, dan beralih membuka kulkasnya untuk membuat sarapan. Naeun menawarkan diri untuk membantunya memasak namun taemin tidak membolehkannya, dan menyuruh naeun untuk tenang dan menunggu sarapannya jadi.
Setelah beberapa saat, taemin pun menyeselesaikan masakkannya, dan menyajikannya kepada naeun. "ini silahkan dicoba, maaf kalau mungkin rasanya tidak menjanjikan hehe gua gak pinter-pinter amat masak." "ah...ggak kok jangan begitu, gua bakal habisin kok, hmm...selamat makan" rasanya cukup enak, nasi goreng buatan taemin sangat enak, taemin memilih menatap naeun yang sedang memakan nasi goreng buatannya dibandingkan memakan sarapannya.
"lo gak makan?" ujar naeun yang melihat taemin menatapnya dengan intens. "gak tau kenapa gua tiba-tiba kenyang aja gitu, kalau sudah selesai sebaiknya lo bersihin badan lo setelah itu gua antar pulang."
"hmmm."
Selama di perjalanan pulang, naeun hanya bisa memandang keluar. Pikirannya semakin runyam. Entah apa yang terjadi jika ia sudah sampai dirumah, ponselnya mati, dan yang pasti ibunya dan kakaknya menghubunginya berkali-kali. Astaga! Bodohnya! Pasti miky mencari naeun kerumahnya saat ini.
Tak lama kemudian, mobil taemin berhenti tepat di depan rumah naeun, taemin dan naeun sama-sama bingung kenapa ada mobil polisi di rumahnya.
"permisi...i..ini ada apa ya?" ujar naeun, "naeun?! Astaga tuhan kamu kemana saja semalaman!!!" seketika ibunya berhambur ke pelukan naeun. Oke ini salahnya tidak memberitahu ibunya, dari balik badan ibunya, tatapan tajam dari abangnya seketika membuat naeun takut.
"maaf pak, sudah merepotkan kalian semua saya baik-baik saja" naeun meminta maaf kepada para petugas polisi. "kamu tidak apa-apa kan?" ibunya benar-benar khawatir. "maaf ya naeun bikin semua orang khawatir." "yang penting kamu sudah pulang, eh taemin?"
"selamat pagi mrs.son" ujar taemin "bu, semalam...naeun sama taemin, kebetulan naeun dan taemin bertemu di taman." "apa?!!! Jadi lo berduaan dan bermalam dirumah cowok hah?!" kali ini suara abangnya yang meninggi setelah cukup lama ia hanya menatap tajam adiknya dan kesal.
"ah...itu...bukan...seperti yang ada dipikiran ab-" kerah baju taemin sudah lebih dulu berada di genggaman changwook. " changwook, kamu tenang dulu, dia ini sudah meno-" "gak..gakbisa bu..bisa saja dia yang nyulik adek gua" adek?..jadi..pria ini kakaknya naeun? Taemin bisa sedikit lega, tapi kenapa jadi gini situasinya. "er...be..bentar gua bisa jelasin..." timpal taemin. "sekarang juga lo ikut gua!" changwook menggeret taemin untuk mengintrogasinya. "abang....tunggu!! abang naeun bisa jelasin, taemin gak nyu-" "na..eun... ini urusan abang, sekarang juga lo masuk kedalam sama ibu" naeun hanya bisa mematuhi perkataan kakaknya, semoga saja taemin baik-baik saja.Suasananya kenapa jadi begini...aurany sungguh menyeramkan, sedari tadi hanya diam menatap gua kek makanan. "...jelaskan..!" ujar changwook, "hah?" "gua nyuruh jelasin semuanya atau lo mau gua seret ke dalam kasus penculikkan" "i..ii..iya" dikira gua penculik apa, lagipula ini orang beda jauh banget sama naeun, gak ada mirip-miripnya "jadi..semalam naeun tiba-tiba menelfon, saat itu gua lagi ada acara bersama rekan kerja, gua gak ngerti waktu itu dia ngomong apa ke gua, gua cuman bisa dengar dia seperti menangis, setelah itu gua ninggalin acara gua dan mencari naeun."
"lalu?" "dia bilang, kai secara tiba-tiba datang kerumah membawa kedua orang tuanya membicarakan pernikahan, dan itu membuatnya terpukul" jika taemin membayangkan wajah pucat dan ketakutan naeun, membuatnya ikut bersedih. "hmm...baiklah, lo gak apa-apain adek gua kan?" tatapan tajam itu lagi, membuat taemin semakin tidak nyaman, "a..ahahaha ti..tidak.." "...nama lo lee taemin kan?" "i..iya" tau darimana nama gua? Batin taemin, "ini kartu nama gua, mulai sekarang lo bakal berurusan dengan gua, karena lo sudah terlibat dengan adek gua" kakak naeun segera pergi begitu memberikan kartu namanya, "pengacara son changwook?, hah?!!!" pantas saja dia tadi bilang bakal nyeret gua ke kasus penculikkan ckckck.Sedari tadi, semenjak kedatangan naeun ke took bunga milik ibunya, lina dan ryan, kedua pegawai yang bekerja di toko ini, menatap naeun bingung, pasalnya, naeun hanya bisa datang jika ia tidak sibuk dengan perusahaannya, itupun hanya di hari minggu, dan ini bukan hari itu.
"lina, stock untuk bunga yang di keranjang biru sudah habis, apa masih ada yang tersisa?" ujar naeun, "ii..iya, biar saya ambil kebelakang sebentar" naeun kembali merangkai bunga pesanan yang lain. Tak terasa sudah jam istirahat, "lina, ryan kalian boleh istirahat" kali ini ibu naeun yang berbicara setelah kembali dari minimarket. "baik bu".
"naeun, kita makan siang dulu, nanti dilanjutkan"
"baik bu"
........
"woah.... mie...hehehe sudah lama sekali" ujar naeun girang. Dengan lahap naeun menghabiskan makanannya.
"naeun?" panggil ibunya
"iya?"
"mungkin tidak seharusnya ibu membahas ini, karena ibu tau kamu pasti akan semakin down" naeun sepertinya paham akan topik pembicaraan ini.
"saat kamu pergi dari rumah semalam, kedua orang tua kai meminta maaf kepada ibu atas perilaku kai yang menyakitimu, dan mereka juga yang ikut membantu mencari keberadaanmu semalam. Dan pagi ini sebelum kamu kembali kerumah, kai datang."
"kenapa dia tidak bisa melepaskan naeun? Kenapa dia begitu terobsesi? Bu, jika ibu menyuruhku untuk menerima pernikahan ini, maaf naeun tidak bisa, naeun benar-benar tidak ingin menikahinya."
"ibu juga tidak mau sayang, ibu tau betul bagaimana perasaanmu, dia hanya menitipkan surat ini kepada ibu untuk kamu." Naeun menerima surat yang di maksud ibunya.
"saat menitipkan surat ini, dia bilang kalau dia akan pergi ke suatu tempat untuk merenungkan perbuatan dan pikirannya."
Naeun terdiam dan menatap amplop putih yang berisikan surat dari kai. Tapi ia harus waspada, kai bukanlah orang yang gampang melepaskan sesuatu yang ia rasa masih miliknya, bisa saja ia muncul tiba-tiba entah darimana.
"ada satu hal lagi yang ingin ibu tanyakan sama kamu"
"apa bu?"
"melihat taemin benar-benar perhatian dan peduli pada putri cantik ibu, sepertinya dia memang menyukaimu. Bahkan ia rela melindungi putri ibu." Seketika pipi naeun merona merah seperti kepiting rebus.
"ahahhahahaha, i...ibu bisa saja, sebaiknya naeun kembali merangkai bunga" melihat tingkah putrinya yang malu-malu, membuat ibunya ikut terkekeh geli. Sepertinya naeun menemukan pria yang benar-benar menyayanginya.#yeayyy mimin sudah bisa update seperti biasa, btw kalian boleh cek cerita baru juga. gak kalah seru kok. judulnya HOW TO DEAL WITH THESE 7 BOYS huhu dijamin bakal bikin kamu makin dugun2 wkwkwkwkwkwk see u di episode selanjutnya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WHISPER
FanfictionSon Naeun gadis cantik,baik hati,dan menjadi pujaan semua orang mampu membuat siapapun terpana akan dirinya seperti Lee Taemin pemuda kaya raya yang mempunyai perusahaan besar jatuh hati pada Son Naeun.