Hans Hilang

88 24 2
                                    

"Seseorang yang selalu menemanimu bukan berarti dia selalu setia padamu. Kesetiaan itu terlihat dari cara mempertahankan hubunganmu dengan dirinya."

Sudah dua hari Firda bersabar, sudah dua hari pula Hans menghilang belum kembali mengabarinya.

Pacar Hans itu masih tetap mencoba menghubungi Hans dengan cara mengirim sebuah pesan setiap hari. Firda tahu, pesan tersebut tidak akan dibalas, tetapi gadis itu yakin. Suatu saat Hans akan membalasnya dan kembali padanya.

Keyakinannya begitu kuat, Firda setia mati-matian. Setiap saat berharap Hans kembali dan menceritakan kejadian yang sesungguhnya.

"Kamu kenapa, baby?" tanya Lili yang sedari tadi memerhatikan Firda mematung.

"Babi!"

"Hah?"

Gadis yang bernama Firda Asasabila itu tidak menjawab. Mulut itu masih terbungkam. Sanubari dan citta Firda hanya terukir nama Hans.

"Hay, istrinya Jungkook," sapa Yaya terhadap Lili.

Kemudian Yaya juga menyapa Firda. "Hay, istrinya Hansip."

"Hay juga, istrinya V," balas Lili.

Sedangkan Firda tidak membalas sapaan dari Yaya. Gadis itu menahan sebuah air mata, kedua bola matanya berkaca-kaca.

Yaya merasa bersalah, karena telah menyapa Firda dengan sebutan istrinya Hansip. "Eh, Pir. Kamu kenapa? Aku minta maaf telah menyebutmu dengan sebutan istrinya Hansip."

Kedua matanya hanya mengedip dan berusaha tersenyum. Satu tetesan air mata dengan tidak sengaja tertetes, Firda sedang menangis.

Yaya dan Lili dibuat bingung dengan sikap Firda yang menangis itu.

"Kamu kenapa, Pir?" tanya serempak mereka.

Kedua tangan Firda menghapus air matanya sendiri. Kedua bibirnya manyun beberapa senti.

Firda menata hatinya untuk menceritakan semua hal yang terjadi di antara ia dan Hans.

"Ha-Hans, meng-meng-hi-hi-lang," ucap Firda terpatah-patah, dikarenakan isakan tangisan.

Mata kedua makhluk itu membulat sempurna, mereka terkejut mendengar kabar bahwa Hans menghilang. Firda sudah lama tidak menceritakan hubungannya dengan Hans, tiba-tiba justru memberi kabar sedikit keretakan hubungannya bersama Hans.

"Ka-kamu, yakin?" Sebuah pertanyaan yang terlontar dari mulut Yaya. Gadis itu memastikan kebenaran yang diucapkan Firda tadi. Yaya sedikit tidak percaya, kabar itu sangat mengejutkan.

Kepala Firda mengangguk pelan, ia ingin mencurahkan semua isi hatinya. Firda merasa terbebani oleh rasa gelisah, Firda rasanya sudah tidak kuat jika hubungannya dengan Hans berlanjut seperti ini.

"Kok bisa? Kenapa? Ilang di mana? Pakek aji-aji apa ngilangnya? Kalo bisa ngilang ke Korea sekalian aku mau ikut, mau ketemu sama Jungkook," heboh Lili.

Yaya mendengkus kesal terhadap Lili, otak gadis itu selalu berhalusinasi di waktu yang tidak tepat. Yaya menjitak dahi gadis itu.

Lili kesakitan. "Auh, sakit woy!"

"Firda lagi cerita serius, kamu malah mikir Jungkook terus, bercanda terus."

Lili melakukan seperti biasanya, dirinya selalu enyah dari hadapan mereka. Memang Lili spesies teman yang kurang diandalkan sebagai wadah curahan hati.

"Aku sumpahin, besok Lili cerai sama Jungkook!" serapah Yaya.

Jari tengah Lili tertuju untuk gadis yang bernama Yaya. Istrinya Jungkook memberi salam jari tengah untuk istrinya V.

The Difference Between Us [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang