14

43 6 0
                                    

Happy reading🤗

Sinar matahari menyeruak masuk kedalam kamar Zara melalui celah gorden jendela. Zara sudah terbangun sedari tadi. Kini dia tengah siap-siap untuk ke sekolah.

Zara turun dari kamarnya untuk menuju ke meja makan. Disana sudah terdapat bundanya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi bund, ayah mana?" ucap Zara selepas mencium  pipi bundanya.

"Masih siap-siap mungkin," jawab bundanya. "Nah tuh ayah," lanjut bundanya.

"Ayuk makan kalau gitu," kini gantian ayahnya yang mengajaknya.

Merekapun makan dengan keadaan hening. Setelah selesai sarapan Dani ayah Zara berangkat untuk kerja.

"Fa kamu berangkat hari ini sama siapa?" tanya Dani.

"Sama Fathir yah semalem dia katanya mau jemput aku, mungkin bentar lagi sampek," jelas Zara.

"Yaudah ya nak hati-hati hari ini bunda mau bareng ayah, kamu nggak sekalian aja?" tawar bundanya.

"Nggak usah bund,Zara nungguin fathir aja," jawab Zara.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang 15 namun Fatir juga belum datang, namun Zara masih tetap menunggu dengan perasan cemas.

Tiba -tiba ada notifikasi masuk di ponsel Zara. Segeralah zara untuk membukanya.

Athir
Fa maaf ya gua ada urusan mendadak dan gua nggak bisa jemput lo.
Maaf
Lo bisa kan berangkat sendiri?

Setelah membaca pesan tersebut Zara terlihat sangat dongkol, ia menggerutu didalam hati. Dan juga ia menyesali  telah menolak tawaran bundanya.

Melihat jam yang sudah menunjukan jam 7 kurang 10 menit ia langsung bergegas keluar rumah  mencari angkutan umum untuk pergi ke sekolah.

Mungkin kesialan bagi Zara hari ini. Ia tak kunjung mendapatkan angkot. Setelah dapat pun diperjalanan masih macet. Hampir pukul setengah delapan Zara tiba disekolah. Pintu gerbang pun sudah dikunci oleh pak Satpam.

Zara pun tak berani menggedor-gedor pintu gerbang takut jika ketahuan akan dihukum. Akhirnya ia berfikir mencari cara agar ia bisa masuk. Di tengah acaranya berfikir Zara terkejut ada orang yang tiba-tiba menepuk pundak Zara. Dengan wajah yang memerah karena ketakutan akhirnya ia membalikan badannya.

"Dua kali si good girl nggak ikut pelajaran," tawa Aldris disertai gelak tawanya.

"Diem lo ya anying," ucap Zara penuh penekanan  dengan nada kesal.

"Sejak kapan lo mau ikut-ikut gua jadi anak bad?" tanya Aldris sambil mengece.

"Idih ogah gua jadi badgirl," ucap Zara dengan nada ketus.

"Buktinya udah mulai sering gak ikut pelajaran" ledek Aldris sambil tertawa berbahak-bahak.

Saat Aldris sedang asyik meledek tiba-tiba terdengar pintu gerbang akan dibukak.

"Siapa disitu?" Teriak pak satpam.

Dengan secepat kilat Aldris menarik tangan Zara untuk diajaknya berlari. Terlihatlah adegan kejar-kejaran antara Aldris dan zara dengan pak Satpam yang terus meneriaki mereka.

Hey kalian jangan lari

Tunggu! Jangan lari.

Sini kalian, nanti saya laporkan guru BK lo.

Berhenti kalian.

(Sekiranya seperti itu teriakan pak Satpam).

Setelah aman dari pak satpam mereka berhenti berlari.

Good Girl My Love  (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang