3

83 24 18
                                    

Happy reading guys🤗

Dalam perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. Karena tak ada yang ingin membuka suara. Namun pada akhirnya Zara yang membuka obrolan diantara mereka.

"Sebenarnya lo mau ngajak gua kemana sih?" tanya Zara.

"Udah lo ngikut aja deh Za pasti kamu seneng kog tempat itu," jelas Aldris.

"Hmmm," hanya dijawab deheman oleh Zara.

Sepuluh menit kemudian mobil Aldris berhenti di sebuah tempat yang penuh keramaian ya Aldris mengajak Zara ke pasar malam.

Setelah turun dari mobil Zara malah melamun. Zara teringat sahabat kecilnya Fathir. Dia dengan Fathir sering ke pasar malam dengan ayah Zara.

" Hey Za lo kenapa?" tanya Aldris.

" Gapapa," jawab Zara cuek.

"Yaudah lo mau naik apa?" tanya Aldris dengan penuh perhatian.

"Terserah lo," dan lagi lagi dijawab ketus oleh  Zara.

"Yaudah gimana kalo kita naik bianglala pasti lo takutkan," ejek Aldris.

"Gak lah," jawabnya ketus lagi.

" Yaudah kalo gitu yok," ajak Aldris.

"Hmm."

Ketika sudah naik bianglala  lagi lagi Zara keinget sosok Fathir. Tanpa ia sadari air matanya turun dari pelupuk matanya. Dan Aldris memergoki kejadian itu.

"Loh kog nangis katanya gak takut," ucap Aldris.

"Gak kog gua gak takut," sanggah Zara.

"Yaudah yok turun kalo gitu," ajak Aldris.

Selepas turun Zara  masih terus murung, dan Aldris merasa bersalah karena tujuannya kesini ingin membuat Zara senang tapi kenyataanya malah membuatnya murung.

"Lo mau makan apa?" tanya Aldris.

" Serah," ucap Zara ketus lagi yang semakin membuat Aldris terbiasa.

"Ya udah, tunggu sini dulu, gua tinggal bentara kog," perintah Aldris.

"Hmmm."

Tak perlu menunggu waktu lama si Aldris sudah membawa sebuah arum manis dan juga 2 kotak martabak manis.

" Nih," sambil menyerahkan makanan tersebut.

"Thanks" ucapnya dengan mata berbinar penuh kesenangan tapi sedetik kemudian ia menetralkan wajahnya kembali.

"Sama-sama, yuk kita pulang udah jam setengah 10 lebih nih ntar kena omel om Dani kalo gua bawa pulang princesnya terlambat," ajak Aldris yang hanya diangguki oleh Zara.

Dalam perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka, mereka sibuk berkutat dengan pikirannya masing masing. Tanpa disadari ternyata sudah sampai depan rumah zara.

Aldris ikut masuk karena dia ingin berpamitan kepada kedua orang tuanya Zara. Namun ketika sampai dalam rumah yang ada hanya ayah Zara mungkin bundanya sudah tidur kali ya.

"Om, kalo gitu saya pamit ya takut dicariin bunda nanti," pamit Aldris.

" Oh iya silahkan, salam ya buat ayah sama bundamu," ucap Dani.

"Iya om saya sampaikan nanti. Saya permisi ya om Assalamualaikum," ucap Aldris.

" Wa'alaikumussalam."

🍁🍁🍁

Kring.... Kring.... Kring......

Good Girl My Love  (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang