Middle High School

21 6 4
                                    

A lot happened in the past 14 years.

Meski banyak hal terjadi, Alynna Natashia, anak kedua dari Amel dan Rein, berhasil tumbuh menjadi gadis rupawan, ceria, dan sehat.

[Alynna's POV]

Kring kring kring

"Mana sih Lynna? Dia kok mesti telat?"

"Tauk tuh! Kita kan jadi ikutan telat nungguin dia!"

"Udah lah gaes, paling juga dia mampir toilet"

"Aduh duhhh maap gaesss, tadi tuh macett di jalanann, trus aku sakit perutt!" Ujarku dengan nafas terengos-engos.

"Aduh pake acara sakit perut segala si Lynna nih!" Gerutu seorang perempuan.

"Kita bakal ikutan dimarahi nih." Balas perempuan lainnya.

"Udahlah! Masuk kelas aja yuk!" Ajak satunya.

Yap! Seperti yang kalian kira, aku disekolah nih! Tepatnya di Spring Middle High School!

Dan yang dari tadi menggerutu tentang betapa telatnya diriku itu namanya Jennifer Prilinka, seorang perempuan berwajah cantik, dengan tubuh bak model, dan rambut panjang dan sedikit bergelombang di bawahnya.

Satunya lagi namanya Caroline Erika, Erika ini perempuan paling imut dan mungil di sekolah kita wkwkwk.

Kalau yang bijak dan ngajak kita masuk kelas tuh namanya Katherine Ashper, dia perempuan paling dewasa, bijak, dan tegas dikalangan perempuan di kelas 8.

"GOOD MYOWNING GURLS AND BOYS!"

"GOOD MYOWNING MISS MILLA!!!"

"Today we are goin' to learn 'bout past tense okey?"

"Okey miss Millaaa"

Nahhh guru satu inii, guru yang paaaaaling gaul di sekolah!

Udah terlihat dari cara menyapa muridnya kan?

Jarang sekali ada guru gaul nan lucu kayak miss Milla di Spring Middle High School, jadi murid-murid sangat excited tiap pelajaran inggris.

"Eh Lynna! Pagi!" Sapa Leo.

"Oh, pagi juga Leo!"

"Tidur nyenyak semalam?"

"Nyenyak bangett!!" Ucapku sambil menunjukan senyumanku yang paling hangat.

Btw Leonardo Winter, atau yang dipanggil Leo, adalah salah satu cowok paling ganteng di kelasku.

Seperti yang kelihatan diatas, aku....suka sama Leo.

Tapi aku gak tahu perasaan dia.

Meski dia mesti nyapa aku, terus nanya tidurku, aku gak yakin dia punya perasaan yang sama ke aku.

Leo itu, anak yang baik, terlalu baik bahkan.

Dia menyapa semua orang gaes! Jadi gak ada gunanya aku berharap kan?

"Ohh ada seseorang bahagia di pagi hari nihh" Goda Jenni yang duduk di sebelahku.

"Apa sihh Jen!!"

"Gak papa kok, aku gaakan bilang ke Erika dan Kath kalau kamu blushing! Hohoho"

"Ihhh ngeselin bat sih!!" Ujarku sambil mendorong Jenni dan lanjut menutup mukaku dengan kedua tangan.

"Yoo two gurls there! Ya want to share somethin' to class here?" Tanya miss Milla

"N-no miss!"  Teriak aku dan Jenni serempak.

My Invisible BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang