Fransisco Yohan

9 2 5
                                    

{Author's POV}

"Alynna, kapan kamu mau cerita ke papa apa yang terjadi tadi?"

"Nanti pa, papa fokus nyetir aja" sahut Alynna.

"Mah! Kenapa sih kamu sama Alynna, sama-sama diem-dieman?" tanya papa kepada mama Alynna.

"Gapapa pa, nanti aja" sahut singkat mama Alynna.

Mungkin batin papa Alynna berteriak bertanya-tanya, kenapa sih dua cewe cantiknya kini diem-dieman seakan lagi saling marahan?

Tiba-tiba pikiran Alynna melayang. Seperti tayangan film yang diputar ulang, ingatan Alynna diputar ulang. Membuatnya mengingat kembali apa yang terjadi tadi di UKS sekolah.

~~•~~
Flashback mode on

Mama Alynna menghela nafas sejenak, dan kembali mengulang kalimatnya.

"Fransisco Yohan. Itu adalah nama koko kamu. Anak pertama mama"

Kalimat mama membuat jantung Alynna bergedup sangat kencang.

BRAK

"Hah..hah..sayang..ma...papa datang ke sini secepat mungkin" dengan nafas terengah-engah, papa Alynna membuka pintu dengan keras dan mengejutkan seisi ruangan.

"Kenapa ini? Kenapa kalian berdua menunduk?"

"Pa..pulang.." balas Alynna lemas.

Papa Alynna hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan Alynna, tapi dirinya tidak menyerah untuk bertanya.

"Ma, kenapa ini?"

"Pulang saja pa, pulang saja.." balas mama Alynna yang sama lemasnya dengan Alynna.

Papa Alynna hanya bisa melongo sambil melihat wajah sedih bercampur kecewa milik Alynna dan milik istrinya.

Papa Alynna menghela nafas kemudian memijat kedua alisnya dan berkata, "Yaudah, kita bicarakan di mobil"

Flashback mode off
~~•~~

Helaan nafas Alynna begitu keras setelah mengingat kembali apa yang terjadi.

Mama Alynna yang terkaget karena helaan nafas itu, mengubah posisinya yang awalnya melirik keadaan sang anak, kemudian beralih pandangan ke jendela.

Sedangkan papa Alynna, yah.... Ia hanya bisa menyerah pada keadaan, namun dalam dirinya, ia sangat teramat bingung karena perilaku istrinya dan anaknya yang aneh ini. Tidak biasanya mereka anteng dan berdiam diri, biasanya mereka bakal banyak oceh tentang semua yang terjadi hari ini.

Perjalanan yang biasanya memakan waktu 15 menit itu terasa seperti 30 menit. Semuanya ingin kabur dari keadaan canggung ini. Alynna hanya ingin menangis di kamarnya, mamanya hanya ingin berteriak dan menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi, dan papanya hanya ingin tahu apa yang terjadi sebelum ia datang tadi.

✨✨✨

Derap langkah Alynna terdengar sangat teratur dan berat ketika ia melangkah masuk ke dalam rumah.
Cepat-cepat, Alynna lari dan naik ke atas, ke kamarnya, meninggalkan mama dan papanya sendirian.

My Invisible BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang