Cracked friendship

14 6 7
                                    

Hellooo~~
Aku harap kalian masi sedia baca storyku yaa:))
Lope lope❤️
.
.
.
.

{Alynna's POV}

"psst, Alynna.." bisik seorang siswi di sebelah Alynna, sambil menyerahkan selembar kertas binder

Alynna Tukang Plagiat!! Gaada temen kamu kapok!! Udah plagiat, kegatelan lagi!!

Itulah isi dari selembar kertas itu.

Aku, tentu saja, hanya menggumpal-gumpalkan kertas itu, dan menyembunyikan mukaku dibalik lipatan tanganku.

Apasih untungnya ngejek aku begini?

"Alynna Natashia! Udah dipanggil ke ruang BK, masih berani tidur?!" teriak bu Dewi, selaku guru bahasa Indonesia.

~~•~~
Flashback mode on
"Tau rasa kamu b*tch! Udah plagiat, kegatelan lagi!" lanjut Mellisa, sahabat karib Amanda.

Sebutir air hangat mengalir di pipiku.

"B*tch!". Kata-kata yang kejam banget..

Setelah mengusap sebutir air mata yang jatuh di pipiku, aku beranjak berdiri.

Aku gak terima diriku diejek b*tch!, batinku berapi-api

Ada tangan yang menahanku berdiri, kayaknya itu tangan Leo.

Gak, aku gak peduli siapa itu yang nahan..

"Eh eh kamu mau apa?!!" teriak panik Mellisa seiring aku berjalan cepat mendekatinya.

PLAKK

Tamparan kerasku mendarat di pipi Mellisa.

✨✨✨

"Kalian ini ya, sudah SMA, masih banyak drama?! Kalian ini-" tegur bu Kristin, salah seorang guru BK.

"Alynna dulu bu! Aku gak menampar dia! Dia main pukull!!" cela Mellisa.

"Ibu belum selesai ngomong Mellisa!"

"Saya gak bakal menampar orang kalo orang itu gak berbuat jahat pada saya bu!" tegasku sambil berusaha tegar dan menahan air mata yang kian menggenang di mataku.

"Haduh, capek ibu ngurusi cewe-cewe banyak drama! Dan Alynna, apapun alasannya, memukul itu tidak benar!" jawab bu Kristin dengan lantang.

"Heh..dengerin tuh!" bisik Mellisa.

KRING KRING KRING

"Sudah sana! Balik ke kelas kalian masing-masing, jangan sampai ibu denger kasus kalian berdua lagi."
Flashback mode off
~~•~~

"Maaf bu.."

"Dengarkan baik-baik ya, karena minggu depan akan ibu kasih ujian!"

"Loh buuu"

"Maaf bu, jadwal minggu depan udah penuh"

"Ahahahaha apaan sih Ronald!"

"Gak peduli, pokoknya ibu udah jadwalkan dulu! Belajar baik-baik! Selamat siang!" pamit bu Dewi.

My Invisible BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang