Seoul national universitySekarang Sehun dan seulgi sudah sampai di parkiran sekolah.
Saat itu Sehun terlihat buru buru untuk keluar dari mobil.Saat Seulgi hendak memegang kenop pintu mobil,dan segere bangkit dari duduknya.Tiba tiba Sehun sudah lebih cepat membukakan pintu untuk Seulgi.Saat itu pula Seulgi sudah blushing.Sehun menatap wanitanya ini dengan senyum yang merekah di bibirnya,karena melihat wanitanya ini jadi salah tingkah.Karena Sehun ini termasuk pria yang mudah peka.
"nggak usah sok perhatian lo!" Ujar Seulgi karena Sehun memperlakukan nya seperti itu.
TIDAK,, bukan berarti ia tidak suka dengan perlakuan Sehun, ia bersikap seperti itu karena, takut Sehun akan mengatai nya 'gitu aja udah blushing'
"Diem lo.!" Saut Sehun
Dan mendapatkan tatapan sinis dari Seulgi.Sehun hanya terkekeh melihat ekspresi wajah Seulgi yang kini tengah kesal.
"Oke, jam istirahat nanti gue tunggu lo di kantin.Dan sekarang,,," ucap Sehun yang menggantung pembicaraan nya sebelum melanjutkannya kalimatnya.
"Sekarang apa?" Tanya Seulgi dengan wajah datarnya tapi sedikit penasaran.
"Sekarang gue mau ketemu Sejeong dulu" ucap Sehun dengan sedikit penekanan
"Ngapain pake ngasih tau ke gue?" Jawab seulgi dengan tatapan datar nya. Baru aja blushing' sekarang udah balik ke dunia jutek nya.
"Ya kan lo calon istri guee , jadi gue harus ijin dulu ke elo"ujar Sehun
"Tapi kan yang berhubungan kan lo sama pacar lo , ngapain lo nanya ke gue?" Sungut Seulgi.
Sebenarnya waktu pertama Seulgi denger kata Sejeong , dia sudah malas.
Apa mungkin Seulgi cemburu?
Apa ini yang nama nya cemburu?
Apa Seulgi sudah mencintai Sehun secepat ini?
Apa ini yang namanya cinta?
Pertanyaan itu langsung saja melintas di otak Seulgi,hmm karena, Seulgi itu perempuan yang sama sekali tidak pernah berpacaran apalagi ini akan segera menikah.Tentu saja setiap perlakuan manis Sehun ke Seulgi , cepat membuat dirinya blushing bahkan hanya perhatian nya saja sudah membuat dirinya malu.Karena ia belum pernah merasakan nya sebelum nya.
Dan Seulgi beranjak pergi dari hadapan Sehun yang sedang senyum menatapnya.
Sehun pun segera pergi meninggalkan tempat parkir,dimana mobilnya di parkiran.Dan segera mencari Sejeong,untuk membicarakan tentang hubungannya yang akan segera berakhir.
"Sejeonggg" teriak Sehun dari kejauhan
Maka dari itu dia harus berteriak agar kekasihnya bisa mendengar nya.Merasa nama nya di panggil Sejeong pun menoleh ke sumber suara.Dan menemukan kekasih nya telah menghampiri nya.
"Ohh hai"jawab Sejeong sambil melambaikan tangan nya.
"Ahh iya kenapa?" Tanya Sejeong saat kekasihnya sudah berada di hadapannya."Bisa nggak kita bicara bentar?"jawab sebentar jawab Sehun yang masih mengatur nafas nya yang belum beraturan , karena saat ia menghampiri Sejeong di malah berlari-lari dari kejauhan tempat ia berada sebelumnya
"Mmmm tapi buat apa?" Tanya Sejeong dengan ekspresi khas orang bertanya
"Kita ngobrolnya di taman aja deh" ajak yang hendak menarik lengan Sejeong,tapi sudah dahului oleh kekasihnya itu
Bukan!!, Bukan berarti ia kesal dengan Sehun karena tadi. Tapi ia memang tidak menyadari kalua Sehun akan menggandeng nya.
Merasa di acuhkan oleh kekasihnya, ia memilih diam dan berjalan menuntun kekasihnya dari belakang
Di taman
"Kita nggak bisa ngelanjutin hubungan ini" ujar Sehun sedikit tegang
Sejeong yang mendengarnya pun langsung tersentak kaget dengan apa yang sudah di katakan Sehun."Kenapa?" Tanya Sejeong lirih
"maafin aku tapi, aku nggak bisa ngelanjutin hubungan ini lagi" jawab Sehun semakin menegang
"Tapi kenapa? Bukannya berakhirnya hubungan harus ada alasan yang masuk akal untuk putus? " Tanya Sejeong semakin menjadi
"Papa aku mau ngejodohin aku sama anak sahabatnya"ucap Sehun sedikit terbata."Awalnya aku nggak mau tapi Papa ngancem aku bakalan narik seluruh fasilitas yang udah mereka kasih ,kalau aku nggak mau"jawab Sehun lega
"Tapi kalau itu memang udah keputusan dari orang tua kamu aku bisa apa? aku nggak bisa ngemaksain kamu buat terus bareng aku,
Aku bisa nerima kenyataan ini dengan ringan hati" jawab Sejeong dengan perasaan senang yang bercampur sedih
"Papa kamu ngelakuin hal itu pasti karena dia pengen anaknya dapat yang terbaik , dan kamu nggak boleh ngebantah, karna mereka adalah orang tua kamu. yang mengurusmu dari sejak dalam kandungan hingga sebesar saat ini"ucap Sejeong bak orang bijak." Dan makasih juga sama semua cinta dan kasih sayang yang kamu kasih ke aku,dan waktu yang udah kamu sempetin buat nemenin aku waktu kita pacaran" lanjut Sejeong
"makasih karna kamu bisa nerima dengan baik, awalnya aku mikir respon kamu bakalan kebalikan dari ini, dari semua yang kamu bilang tadi" ucap Sehun sambil tersenyum
Awwww..
Ringis Sehun saat Sejeong mencubit perutnya"Jadi! kamu mikir kalau aku keras kepala? Begitu tuan Sehun?" Saut Sejeong dengan perasaan kesalnya
Sehun yang mendapati itu langsung terkekeh pelan dan langsung mengacak rambut Sejeong
"Nanti rambut aku rusak!" Sungut Sejeong
"Ahh okeoke,, dan mulai sekarang lo jadi temen gue,,bukan berarti kalau lo udah nggak ada hubungan lagi sama gue, lo bukan teman lo lagi,dan jangan coba coba buat ngasingin diri lo ke gue, oke!"jelas Sehun panjang tapi tak sepanjang jalan😆
"buat apa gue ngehindarin lo? emangnya gue tipe cewek yang mudah baper gitu?" Tanya Sejeong
"oke, gue bakalan balik ke kelas gue dulu dan lo?" ucap Sehun
"YA! Oh Sehun jelas gue bakalan balik lah ke kelas gue! emang lo pikir gue bakalan langsung pergi ke sungai?" Saut Sejeong dengan kekehan renyahnya
"Daaaa " ujar Sejeong sambil melambaikan tangan nya dan meninggalkan Sehun di taman
________
Gimana part kali ini?
Aku pake Sejeong karena gimana ya?
Soalnya ada foto Sehun beneran bareng sama Sejeong fotoanTapi typonya masih bertebaran gaesss
Makasih buat reader yang udah baca cerita yang gak jelas ini
Nanti kalo vote nya rame
Aku janji bakalan double up
Kalo bisa triple up😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life Oh Family
FanfictionSehun dan Seulgi yang di jodohkan orang tuanya. . . . . . Setelah itu juga ia hidup dengan keluarga kecilnya. Sampai punya 4 bontot. Pokoknya bahagia deh. Ceritanya jbjbjb gajelas 😭