7.Kagum

9 2 0
                                    

"Hal yang paling berharga  adalah kepercayaan dan hal paling hina adalah penghianatan"

Happy reading😍

Pukul  17.45 dikediaman keluarga Admadijaya….

“hoayamm…”-Cindy menguap dan melirik jam dindingnya sekilas lalu segera bangun dan meletakkan frame foto keluarganya di nakas lalu membersihkan dirinya di kamar mandi.
15 menit kemudian,Cindy sudah selesai dengan baju santai berwarna putih polos dan celana sepaha bewarna hitam.Cindy berjalan menuruni anak tangga karna kamarnya yang terletak di Lantai dua.

“eh ,non Cindy udah bangun toh ,ini bibi sudah siapkan makan malam non,”-ujar Bi Mori menata makanan di meja makan.

“bibi udah aku bilang jangan panggil aku Non,”-Cindy menarik kursi kemudian duduk disana.

“bibi lupa no…eh nak,karna Tuan nyuruh bibi manggil nak Cindy itu Nona,”-Ujar Bi Mori tersenyum menatap Cindy.

“bibi panggil aku Non hanya di depan Papa.Oh iya kok banyak bener Bi masakannya?”-tanya Cindy.

“baiklah nak.Iya tadi Tuan nyuruh bibi masak banyak tapi Nyonya muda  sama Aden minta makan di luar,”-ujar Bi Mori Menjelaskan

“hmm mubajir banget,Bi tolong panggil semua  maid dirumah ini suruh datang kedapur,”-Pinta Cindy dibalas anggukan dari Bi Mori yang menjalankan perintah ‘nona mudanya’.

10 menit kemudian semua Maid sudah berkumpul di dapur…..
“ada apa ya Nak panggil kami semua kesini ,”-Ujar Pak Acep si tukang kebun mewakili 5 Rekannya .

“tadi Bi Mori masak banyak tapi Papa sama Parasitnya makan diluar,daripada mubajir mending kita makan bareng ,”-ujar Cindy memberi Tahu.

“bukannya nolak rejeki Nak tapi gak pantas para maid makan bersama Majikanya,”-ujar Bi Siel si tukang Cuci.

“pasti Papa yang bilang sama kalian kan?,tapi disini gak ada Papa dan aku yang minta agar kita makan bareng,jadi gak ada alasan nolak,kalian tau kan aku tidak suka ditolak,”-Ujar Cindy merasa sedikit kesal,melihat hal itu para maid mulai takut.

“bhaahaha gak usah Tegang gitu mukanya atuh ,neng gelis ini Cuma boerchanda kali bi,paman,”-Cindy tertawa melihat satu-persatu perubahan ekspresi  para Maid dirumahnya.”kalau kalian sayang sama aku kita makan bareng tapi kalau kalian gak sayang kalian boleh pergi,”-lanjut Cindy sedikit lesu,menyadari kesedihan ‘nona mudanya’,akhirnya semua maid memutuskan untuk makan bersama Cindy.Selesai makan Cindy kembali ke kamarnya.

Dikamar Cindy……

Author pov

Cindy merebahkan tubuhnya telentang dengan tangan yang direntangkan serta kedua manik hitamnya menatap kosong pada langit-langit kamarnya , meratapi betapa hancurnya hidupnya. ketika ia sedang menikmati  kesepiannya ,kepalanya serasa sangat berat dan tiba-tiba  suatu cairan kental berwarna merah mengalir perlahan dari hidung mancungnya.

“ckkk,mimisan lagi.”-Cindy mendongkakkan kepalanya unruk mencegah darah yang terus mengalir,beberapa menit kemudian ia merasa darah mulai berhenti mengalir ,lalu ia berdiri  dan berjalan menuju wastafel  untuk membersihkan darah di sekitar hidungnya.

“sampai kapan ya gue bisa bertahan sama penyakit ini,gue takut sampai hari terakhir gue dibumi gue belum berhasil banggain Papa,jangankan buat bangga ,untuk dapat maafnya Papa aja susah banget,”-   ”apa sebaiknya gue berobat aja ya seperti yang dokter Bima bilang,hmm besok gue datengin rumahnya aja deh,kayanya kartu namanya masih di dompet gue,”-Ucap Cindy pada pantulan dirinya yang terlihat pucat  didalam cermin.Cindy kembai merebahkan dirinya  dikasur,mengambil gawai hitam miliknya yang ia sendiri pun tak tau apa tujuannya membuka benda pipih tersebut pasalnya hanya 3 kontak disana.

My Poor Life(On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang