Love | Bagian Sepuluh

73 16 44
                                    

"Tuhan sayang sama kamu, terus kalo aku ikutan sayang, nggak papa kan?"

LOVE | BAHAGIAKU ADALAH KAMU

hayoo, ada yang tau siapa diaaaa? hehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hayoo, ada yang tau siapa diaaaa? hehee...

***

Alana keluar dari kamarnya setelah mendapat pesan dari Dwiki bahwa pemuda itu berada didepan rumahnya. Dengan cepat ia berjalan menuju pintu utama, kemudian ia tercengir saat mendapati Dwiki yang berdiri didepan pagar dengan tatapan kesal.

"Lama banget, sih!"

Alana terkekeh, "ya maaf tadi gue abis dari kamar mandi. Ngapain kesini? Kangen, ya?"

Mendengar ucapan Alana yang super pede itu, Dwiki mendengkus pelan, kemudian memberikan bungkusan ke arah Alana. Alana menerimanya dengan kening berkerut.

"Ini apaa?" tanyanya.

Dwiki diam tak menjawab, pemuda itu hanya menatap datar ke arah gadis dengan rambut acak-acakan tersebut. Pemuda itu heran, sebenarnya gaya apa yang Alana pakai ketika tidur hingga rambutnya seperti itu, tapi satu hal yang Dwiki ketahui. Meski rambut gadis itu acak-acakan, kecantikannya tetap tidak bisa tertutupi.

"Ih seblak!" Alana menjerit histeris saat mengetahui bungkusan yang dibawa Dwiki adalah seblak. Gadis itu dengan gemas mengacak-acak rambut Dwiki.

"Kok lo tau gue lagi pengen seblak?"

Dwiki mendengkus, seluruh warga dunia sosial juga tau kalau gadis itu lagi pengen seblak. Karena baru saja lima belas menit yang lalu Alana mengunggah foto seblak dengan caption :

"aaaaak pengen seblak, laper."

"ada yang mau beliin nggak? nanti aku bayar deh pake cintah!"

Dwiki kan jadi kesal sendiri.

"Besok-besok kalo pengen apa-apa tuh nggak usah di upload di sosmed, norak tau nggak!"

Alana tertawa mendengar ucapan Dwiki, meski terdengar menyakitkan tapi gadis itu senang bukan main. Kode-nya berhasil menggerakkan hati pemuda dingin ini, bahkan rela malam-malam membawakannya Seblak.

"Huhuuu, makasih Dwiki ganteng!"

Dwiki menyunggingkan senyum tipis, "hm. Lain kali langsung chat gue, nggak usah ngode-ngode lagi!"

"Baik banget sih, jadi sayang."

"Gue juga," balas Dwiki tersenyum.

Love And Laugh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang