E N A M

133 32 47
                                    

Happy reading!!
Don't forget to vote & comment ^^
 
 

SMA Ganesha memberikan hari libur selama 5 hari sebelum para muridnya melaksanakan ujian kenaikan.

Hari ini Acha, Aldo dan para sahabatnya berencana untuk pergi ke Bali selama 3 hari dengan alasan untuk menyegarkan otak sebelum hari ujian itu tiba.
 
Bandara

"Nay, lo kayak mau kemana aja bawa koper gede gitu." ujar Acha saat melihat Nayla baru saja datang dengan koper besarnya.

"Terserah gue dong, semua barang penting gue ada disini." ujar Nayla.

"Udahlah, ayo kita check-in." ujar Bella.

Setelah semua selesai, mereka pun masuk ke dalam pesawat.

"Kok lo duduk disini?" tanya Acha saat melihat Aldo pun duduk disampingnya.

Aldo menunjukkan boarding pass nya pada Acha "Ada yang salah?" tanya Aldo.

Acha mendengus saat melihat nomor kursi tersebut memang berada di sebelahnya.

Tak lama pesawat pun lepas landas, tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua selama penerbangan. Acha hanya memandangi indahnya langit dari jendela, sedangkan Aldo tengah mendengarkan musik melalui mini music player miliknya.

"Bosen banget gue." gerutu Acha.

Acha menoleh pada Aldo yang sedang menikmati alunan musik sambil memejamkan matanya.

Acha memandangi wajah Aldo intens, tanpa disadari ia pun tersenyum tipis saat mengingat kembali kejadian 3 hari lalu.

"Jangan liatin gue terus." ujar Aldo.

Acha tersadar dari lamunannya lalu Aldo pun membuka matanya perlahan.

"Si-siapa juga yang liatin lo?" elak Acha lalu mengalihkan pandangannya.

Aldo menarik sebelah earphone nya lalu menempelkannya pada telinga Acha.

"Biar lo gak bosen." ujar Aldo.

"Thanks ya, Do." sahut Acha.

Aldo mengangguk sekilas.

"Hm, Do. Gue boleh minjem bahu lo?" tanya Acha hati-hati.

Aldo menatapnya datar "Gak."

Mendengar jawaban Aldo membuat Acha mengerucutkan bibirnya sembari melipat tangannya didada.

"Dasar pelit. Padahal gue cuma mau tidur." cibir Acha.

Cowok itu menghela nafas pelan lalu tanpa babibu Aldo mendekatkan tubuhnya lalu merangkul bahu gadis itu. Sontak Acha membelalakkan matanya lalu mendongkak.

"Lo—"

"Tidur." potong Aldo tanpa menoleh ke arahnya.

Blush!

Pipi Acha memanas, bukan karena perkataannya yang dipotong tapi karena sudah tidak ada jarak lagi antara tubuhnya dan Aldo.

Perlahan Acha meletakkan kepalanya pada bahu Aldo sambil memegang tangan cowok itu. Dan herannya, Aldo tidak menolak saat tangannya dipegang olehnya.

Alacha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang