S E M B I L A N

113 20 45
                                    

"I-itu siapa, Al?" tanya Dira sedikit terkejut karena ada emoji love di nama tersebut.

"Bukan urusan lo." ketus Aldo lalu memasukki mobilnya.

Setelah mobil Aldo melesat, Dira hanya mematap sendu kepergian Aldo.

Aldo menghela nafas nya agar dirinya sedikit tenang lalu mengangkat panggilan Acha.

"Hallo, sayang."

"Kamu lagi apa?"

"Aku lagi dijalan, Cha. Ini mau pulang."

"Darimana?"

Aldo sedikit tegang tapi ia berusaha menjawab setenang mungkin.

"A-aku tadi ada urusan diluar, sayang. Emang kenapa?"

*****

Disisi lain Acha ternyata sedang menaiki mobil menuju rumahnya di Jakarta karena ia diminta untuk pulang lebih cepat dari Bandung

Tetapi saat mobilnya melewati cafe disisi jalan, ia tak sengaja melihat mobil hitam dengan berplat nomor persis seperti milik Aldo.

Sontak ia meminta supir nya untuk berhenti. Acha membelalakkan matanya saat melihat Aldo sedang dipeluk oleh seorang cewek dan lebih parahnya Aldo mengangkat lengannya seperti berniat membalas pelukan itu.

"Siapa cewek itu?" batin Acha.

Acha menyenderkan kepalanya sembari menahan tangisnya. Karena tak tahan, ia pun akhirnya menyuruh supirnya untuk kembali melanjutkan perjalanan, selain itu juga Acha mencoba menelepon Aldo. Tapi dia kesal karena Aldo menjawab dengan nada seakan ia tak tau apa-apa.

"A-aku tadi ada urusan diluar, sayang. Emang kenapa?"

Urusan dengan cewek lain, pikirnya. Acha mecengkram ponsel nya erat-erat menahan amarah.

"Gapapa, cuma kangen aja." ujar Acha.

Aldo terkekeh disebrang sana "Kamu kapan pulang?"

"Sekarang, ini lagi dijalan."

"Serius? Kalau gitu aku nanti ke rumah kamu, ya?"

"Gausah, aku cape mau istirahat."

"Oh, yaudah. Hati-hati dijalan, sayang."

Acha tidak berniat berbicara lagi dan langsung mematikan panggilannya.

*****

2 hari kemudian, Acha masih marah terhadap Aldo yang bahkan cowok itu pun bingung karena tiba-tiba saja tadi pagi Acha tidak bersikap seperti biasanya.

Acha melipatkan kedua lengannya di dada sembari melihat pemandangan kota Jakarta yang macet dari jelndela.

"Cha.." panggil Aldo lembut.

"Sayang.." Aldo meraih tangan Acha untuk digenggam tapi gadis itu dengan cepat menepisnya.

"Kok kamu diem aja dari tadi? Aku ada salah sama kamu?" tanya Aldo.

"Selama aku pergi ke Bandung, kamu ngapain aja disini?" tanya Acha tanpa menoleh ke arahnya.

Aldo mengerutkan alisnya bingung, kenapa tiba-tiba?

Alacha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang