9.

16 5 4
                                    

Ini sudah sekitar seminggu kami berpacaran,iya kami aku dan Wiliam. Kami menjalani hari seperti biasanya,aku jadi sering menemani dia kerja part time di cafe itu dan dia jadi sering menjemput ku di halte bus. Kami sekarang benar benar sudah seperti sepasang kekasih yang terlihat bahagia sekali saat itu.

Hari ini aku duduk di taman dekat halaman sekolah kami,kami asik mengobrol, mendengar kan lagu yang dia suka. Benar benar terlihat bahagia seperti,mungkin bisa dibilang di saat itu lah aku merasakan bahagia,dunia terasa hanya milik kami.

"Kak!" Panggil seorang gadis yang cantik dengan rambut sebahunya menghampiri ku

"Eh melody,kenapa?"tanyaku

"Eh ini kaa,aku mau ngasih undangan buat ulang tahun aku nanti hari Minggu"katanya sambil memberikan sepucuk kertas yang sangat cantik

"Wah! Padahal tanpa di kasih undangan gue udah tau lho haha"kataku tertawa kecil

"Ohiya,ini buat ka Wiliam"katanya yang juga memberikan sepucuk kertas yang sangat cantik

"Jangan lupa datang ya ka"katanya sambil tersenyum

"Terimakasih"kata Wiliam yang sembari tersenyum ke arahnya juga

Melody lalu meninggalkan kami berdua yang saat itu sedang duduk di antara bangku bangku taman sekolah kami

"Jadi?kamu Dateng wil?"tanyaku

"Saya datang"katanya tersenyum

"Jemput nya ke rumah yah?"kataku memastikan

Dia hanya mengangguk sambil merapikan rambutku itu

"Sudah sore, ayo pulang"katanya sambil berdiri dari bangku yang kami duduki itu

"Nanti mampirrr yah?"tanyaku sambil berdiri dari bangku yang kami duduki itu

"Kemana?"tanyanya

"Kerumah ku,ketemu mamah"kataku sambil tertawa kecil

Dia hanya tersenyum,namun aku masih saja berusaha menanyai dia untuk bertemu dengan orang tua ku,aku masih saja memastikannya agar dia mau bertemu dengan orang tua ku

Kami menaiki bus menuju ke rumah ku itu. Sesampainya di depan rumah ku ternyata ada mamah dan papa yang sedang duduk di halaman rumah kami mereka seperti melihat ke arah ku dengan tatapan yang penasaran,Wiliam yang menyadari itu pun langsung menghampiri mereka Wiliam tersenyum dan membungkukkan badannya ke arah mereka

"Assalamualaikum"kataku sambil mencium tangan mamah dan papa ku

Wiliam pun mencium tangan mamah dan papah ku juga

"Siapa Din?"tanya mamah ku

"Itu___"

"Saya Wiliam Bu, pacar nya Dinda"katanya tersenyum

Aku yang terkejut kenapa dia berani sekali?padahal aku hanya ingin mengajak nya mampir bertemu dengan orang tua ku tapi bukan berarti aku ingin memberitahu mamah dan papah kalau dia itu pacarku,memang Wiliam laki laki yang sulit ku tebak

"Wah pacar?punya pacar kamu?"tanya papahku

"Sudah pah,Din suruh masuk tuh pacar kamu"kata mamahku yang sebenarnya dia ingin tertawa juga

Kami masuk dan duduk di antara sofa yang berada di ruang tengah kami

"Wil! Kenapaa ngumbar kita pacaran?"kataku sambil menepuk bahunya itu

"Tadi kamu yang mengajak saya untuk bertemu orang tua kamu"katanya sambil mengelus bahunya yang baru saja aku pukul tadi

"Ih! Ajak ketemu ajaaa bukan ngasih tau"kataku kesal

"Saya memang sengaja melakukan nya agar orang tua kamu tidak khawatir"katanya Tersenyum

"Khawatir gimana?"tanyaku

"Supaya mereka tau bahkan ada saya yang mulai saat ini menjaga kamu"katanya sambil mengelus tanganku

"Ih bucinnnn!"kataku memukul kepalanya itu

"Wah! Pacar baru" kurasa aku tau suara siapa itu,iya ka putri dia memang selalu saja mengganggu ku.

"Apaansih Lo ka,udh sonooo"kataku

"Eh iya?ini yang waktu malem malem kermh kan?yang bilang 'aku mencintaimu' di depan gue kan?"katanya berusaha untuk meledekki ku

"Anjir, Sono pergi ganggu aja. Gue aduin ke mamah nih"kataku yang kesal

"Aduh jangan di ganggu adeknya dong"kata mamahku yang baru saja datang dari pintu luar

"Tau tuh gaje bat mah"kataku mendengus kesal

Mamah dan papahku hanya tertawa kecil,begitu juga Wiliam,wiliam tertawa kecil sambil melihat ke arah ku

Kami menghabiskan waktu di rumah ku saat itu sampai jam menunjukkan pukul 17:00 sore
Wiliam berpamitan kepada keluarga ku karena ia harus pergi bekerja disaat sore hari

"Besok main kesini lagi ya nak"kata mamahku yang sembari mengelus kepalanya saat itu

"Eh iyaa Bu"kata Wiliam yang seperti nya sekarang sedang gugup

"Gausah manggil Bu,panggil aja mamah kayak biasa Dinda manggil sayaa"kata mamahku

"Hm iya b_,mah"katanya terlihat gugup

Aku pun mengantar Wiliam sampai depan gerbang rumah ku

"Lucu banget tadi gugup gtu di depan mamah haha"kataku tertawa

"Sudah bisa mengejek saya yah kamu?"katanya

"Kabarin kalo udh di rumah yah?"kataku yang memastikannya agar mengabari ku
asal kalian tau kami benar benar jarang sekali berkomunikasi lewat handphone kami selalu berkomunikasi langsung,entah tapi Wiliam tidak menyukai komunikasi lewat handphone,dan di kontak handphone nya saja hanya ada nama ku di dalam handphonenya Wiliam

"Wil"kataku memanggil

Wiliam menoleh ke arah ku

"Besok kencan yuk!"kataku

"Kemana?"kata Wiliam yang terlihat kaget

"Kemana ajaa asal sama kamu"kataku tertawa kecil

"Sudah mulai bucin kamu"katanya tertawa kecil

"Yasudah sana kamu masuk angin malam tidak bagus buat kamu"katanya sambil menghempaskan tangannya memberi tanda menyuruh ku masuk ke rumah

"Iyaaa,hati hatiii"kataku sambil melambaikan tangan ku ke dia






Akhirnya aku sadar aku menyukai puisi puisi sajak itu setelah bertemu kamu,laki laki yang mencintai aku dengan caranya sendiri. Hari ini dunia menjadi saksi cinta kita, terimakasih wiliam kamu membuat aku percaya bahwa cinta itu ada.

Dari aku tuan putrimu,Dinda.



Omaigat gue yang nulis gue yang baper! Tolong kalo ada typo dimaafin yah awokwok

REMEMBER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang