Beberapa hari yang lalu Wiliam sempat memasuki rumah sakit lagi entah kenapa tapi lagi lagi katanya dia hanya kecapean,tapi semenjak itu pun aku sering sekali melihat Wiliam mulai meminum obat obat yang banyak sekali.
"Wil?udah minum obatnya?"tanyaku
"Sudah"katanya tersenyum
"Kamu tuh sakit apa?obatnya kok ga pernah abis,katanya cuman kecapean"tanyaku sambil memainkan bibirku
Wiliam hanya tersenyum dan berjalan menuju koridor kelas
Mengesalkan bukan?setiap kali aku bertanya serius kadang ia hanya membuat ku makin penasaran.
"Btw Wil nanti diajak makan malam sama mamah" kataku sambil mengikuti langkahnya disampingnya
"Ohya?kapan?"tanyanya
"Ntar malem,kamu bisa kan?katanya mamah juga udah nge-hubungin mamah kamu"kataku
"Saya baru tau,nanti saya tanya ibu"katanya sambil menggenggam tangan ku
Setelah berbincang kecil aku dan Wiliam memasuki kelas kami masing masing.
"Din! Di cariin tadi"kata Fanny yang berbicara dibelakang kursiku
"Siapa?"kataku sambil menengok kearahnya
"Si itu Fahri"
"Lah ngapain?"tanyaku sambil menaikkan satu alis ku
"Gatau sayang"
"Eh btw yang ngasih nomor gue ke Fahri Lo ya?"tanyaku
"Hm itu,eh iya maapin hehe"katanya sambil cengar-cengir
Aku hanya mendengus kesal.
Saat aku ingin membalikkan badanku ke arah papan tulis tiba tiba saja ada sebuah tangan yang menarik ku,kalian tau siapa dia?iyap! Dia Fahri!
"Eh anjir apaan sih"teriakku yang berusaha berhenti karena tangan ku ditarik olehnya
"Fahri!"teriak ku yang membuat Fahri berhenti dan melepaskan tanganku
Ia menoleh kearah ku
"Kenapa?"tanyanya
"Lah?gue harusnya yang nanya Lo apa apaansih?narik narik gue gini?"kataku yang mulai menaikkan volume suaraku
"Gausah berisik anjir"katanya
"Yah Lo lagi ngapain sih"kataku kesal
"Cuman mau nanya"
"Apaan?nanya aja Ampe narik narik gini. Gila Lo"kataku yang sudah dibuat kesal olehnya
"Ntar malem anterin gue jalan"
Aku yang terkejut mendengar perkataan nya, bagaimana tidak terkejut aku baru saja bertemu dengannya dan dia adalah salah satu masa lalu wiliam,tentu saja aku terkejut
"Gila Lo"
"Lah kenapa?"
"Ngapain ngajak gue?"
"Gaboleh?"
"Woi! Tolong ya gue sama Lo tuh ga kenal kenal banget,ngapa sok kenal bat sih Lo sama gue"lagi lagi aku menaikkan volume suaraku
Ia menggaruk kepalanya lalu berkata
"Cuman Lo yang gue kenal"katanya
Aku langsung terdiam beberapa detik
Lalu aku langsung berpikir kalau aku menerima tawaran nya mungkin saja aku jadi tau alasan kenapa dia dan Wiliam menjadi musuh kan?haruskah aku menerima nya?"Sorry gue gabisa hari ini,ada acara"kataku
"Bisa kapan?besok?"tanya nya
"Ahilah mau kemana sih emang?"tanyaku
"Ikut aja,besok juga Lo tau"katanya lalu pergi meninggalkan ku
"Anjir bat ini orang udah narik orang terus ninggalin gue,gaada akhlak"gumamku.
"Din?udah siap?"tanya kaputri
"Bentar"teriak ku
"Wiliam udah Dateng"teriaknya lagi
"Iya bentar"teriakku
Aku langsung bergegas siap siap untuk makan malam bersama dengan keluarga Wiliam karena kami jarang sekali seperti ini,jujur saja jika mamah mengajak Wiliam maka Wiliam akan selalu menolak dia bilang bahwa dia tidak ingin merepotkan keluarga ku
"Wah cantik banget anak mamah"kata mamahku
"Seneng tuh dipuji gitu"ledek ka putri
Aku berusaha menghiraukan ledekkan dari ka putri
"Cantik"
Suara Wiliam yang sekarang sedang membisikkan suaranya ke arah telinga ku
Makin cinta aja aku sama dia.
"Mumpung udah pada ngumpul yuk makan"kata papahku
"Tante maaf"kata Wiliam
"Kenapa sayang?"tanya mamahku
"Saya ingin memenuhi janji saya"katanya
"Janji apa tuh?"tanya mamahku sambil menaruh sendok dan garpunya
"Menikahi Dinda"
Perkataan nya yang membuat semua orang terkejut, termasuk aku. Aku tidak tau bahwa Wiliam akan berbicara seperti itu,tuhan jantungku mulai berdetak kencang lagi
Mamah dan papah ku tertawa
"Wiliam lucu sekali"kata Mama ku masih tertawa
Wiliam bingung kenapa mamahku berbicara seperti itu, tentu saja aku juga bingung
"Itu memang tujuan kami mengundang kalian"kata mamahku
"Iya nak Wiliam, ternyata kamu berani juga ya bicara di depan kami"kata papahku sambil tertawa kecil
"Hah?apaan mah,pah, maksudnya?"tanyaku
"Mau di nikahin lo tapi tetep aja harus gue duluan yang nikah"kata ka putri yang ikut menyahut
Aku terkejut karena ternyata mamah dan papah sudah sempat berbicara soal kami kepada ibunya Wiliam,bahkan aku dan Wiliam saja tidak tau bahwa mereka sudah berbicara sejauh itu
"Tapi Om Tante"ucap Wiliam
"Kenapa?"tanya papah
"Saya ingin menanyakan ketersediaan Dinda om" katanya
Perkataan nya yang membuat semua orang menoleh ke arahku
Kalau mengingat kejadian saat Wiliam mengajak ku berpacaran ya seperti ini lah suasana nya,kedua kalinya aku yang disuruh memilih.
"Dinda kamu maunya gimana?"tanya mamah
"Ohiya wil tapi seperti janji Tante ke putri kakaknya Dinda kalo yang akan Tante nikahkan terlebih dahulu adalah putri, bagaimana pun juga putri memang sudah harus menikah"katanya
Wiliam tersenyum
"Tidak apa apa tan,yang penting Dinda tetap menjadi milik saya pada akhirnya"katanyaSemua orang tertawa dan aku pun ikut tersenyum kecil.
Setelah makan malam semua orang berbincang bincang,ka putri dengan pacarnya,ka indah bersama dengan suaminya,dan mamah dan papah bersama dengan ibunya Wiliam
"Wiliam,ih ngeselin!"ucapku
"Ada apa?"tanyanya
"Kamu tuh ya sering banget bikin jantung mau copot"
"Apa?"
"Ih! Yang tadi tiba tiba bilang gitu di depan mamah papah,untung ya mamah dan papah ku bukan yang galak gitu"kataku
"Saya mengejutkan mu?maaf"katanya
"Yah gapapa sih Wil,tapi kan aku jadi salting gini"kataku cengegesan
Wiliam hanya menepuk jidatnya dan tersenyum lebar kepadaku
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER YOU
Romanceaku yang mulai menyukai puisi sajak setelah bertemu kamu. seseorang yang aku rindu, seseorang yang aku sering sebut nama nya. jangan melupakan aku,aku mencintaimu!❤️