Tidak kerasa besok aku akan melaksanakan ujian untuk kelulusan ku Minggu depan,jadi hari ini kami akan belajar bersama di rumah ku.
"Nanti jam 7 ya di rumah gue"
"Siap! Siapin makanan yang banyak"saut Ferdian
"Bangke"
"Okee siap" kata Kesha,Shira,dan Delia serentak
Aku menuju ke depan gerbang sekolah dan ternyata sudah ada Wiliam di depan gerbang sambil menunggu ku
"Udah lama?maaf ya kalo lama"kataku tersenyum
"Tidak"katanya tersenyum
"Wil nanti malem temen temen pada mau belajar bareng dirumah aku kamu mau ikut?"tanyaku
"Jam berapa?"tanyanya
"Jam 7,kamu gabisa yah?"
"Saya usahakan"katanya tersenyum
"Kalo gtu nanti ajarin aku bahasa Inggris yakk,kamu kan tau aku bego bahasa Inggris"kataku gembira
"Kamu pintar hanya saja tidak diasah"katanya tertawa kecil
"Ya makanya aku minta tolong kamu ajarin aku,kamu kan jago"
"Saya tidak jago"katanya
Aku hanya mengangguk dan bergegas untuk segera pulang kerumah.
Sesampainya di rumah aku bersih bersih rumah dulu untuk menyambut teman teman ku nanti datang,aku bahkan membeli beberapa cemilan untuk nanti malam."Assalamualaikum" teriak suara wanita dari luar pintu
Aku langsung membuka pintu itu dan mengucapkan salam
"Walaikumsalam"kataku
Aku langsung mempersilakan mereka masuk dan duduk
"Kok sepi Din?"tanya Delia
"Iya mamah sama papah lagi pergi berdua,gatau tuh kemana"kataku sambil menaikan kedua bahuku
"Ka putri?"tanya Kesha
"Ada di kamarnya"kataku
Kesha hanya mengangguk
Kami langsung memulai pelajaran kami,asal kalian tau Ferdian benar benar mengacak acak rumah ku,ia bahkan tidak fokus belajar dia malah asik menonton tv adegan romance itu,pantas saja Kesha sering meneriaki Ferdian yang tengah asik menonton film di tv itu.
"Ferdian!!! Belajar!"teriak Kesha yang membuat kami menutup telinga kami
"Iya sayang bentar lagi ini nanggung"ucap Ferdian sambil memberi senyuman lebar kepada kesha
Kesha hanya mendengus kesal saja.
"Btw Wiliam ga Dateng?"tanya Shira
"Tadi dia bilang sih mau diusahain Dateng"
"Kenapa ga Dateng?"tanya Shira
"Ohya Lo belum tau ya kalo Wiliam kerja part time di dua cafe"kataku
"Serius?"tanya Kesha
Aku hanya mengangguk dan mereka juga hanya mengangguk,Ferdian?ah dia mah sedang benar benar fokus dengan film nya itu.
Suara dari ponsel ku berdering aku langsung membuka dan melihat nama "Daffa" yang sedang menelepon ku aku langsung mengangkat nya
"Hallo daf?"
"Din,anu"
"Apa?"
"Wiliam"
"Kenapa?! Wiliam kenapa?"
"Rumah sakit"
Aku terkejut dan membuat semua teman temanku memperhatikan aku
"APA SIH? NGOMONGIN YANG JELAS!" Teriak ku
"Wiliam masuk rumah sakit"
DEG! Jantung ku lagi lagi berdebar dengan kencang bukan karena gombalan dari Wiliam,tapi karena ke khawatiran ku padanya.
"SMS SEKARANG DIMANA WILIAM,GUE KESANA SEKARANG!"
aku segera menutup telpon ku
"Kenapa Din?"tanya Ferdian
"Nanti gue jelasin,gud duluan ke rumah sakit"kataku panik sambil mempersiapkan diri dengan tergesa-gesa
"Kita anter ya?"ajak Shira
Aku hanya menggeleng dan langsung keluar dari rumahku sambil menutup pintu ku. Aku langsung menaiki taksi karena jika menaiki bus akan memakan cukup waktu yang lama.
"Mah..."
"Nak dinda" kata ibu Wiliam sambil menangis
"Mah Wiliam kenapa?"tanyaku menahan tanggisan
"Belum tau Wiliam belum sadar"katanya sambil menghapus air mata yang jatuh dari pipinya
Aku yang mendengar nya bahwa Wiliam belum sadar pun ikut menangis,menangis sangat besar bahkan suara sesakan dari nafasku pun mulai terdengar
"Kita tunggu saja nak"kata ibunya sambil menenangkan diri ku
Aku hanya mengangguk sambil berusaha menghapus air mataku
Tidak lama seorang dokter lelaki keluar dari ruangan Wiliam
"Dok anak saya gimana?"tanya ibunya Wiliam
"Ada yang namanya Dinda?"tanya dokter itu
"Saya dok"kataku sambil bangkit dari tempat duduk ku
"Kamu ditunggu sama dia di dalam,dan buat ibunya mari kita bicara di ruangan saya"kata dokter itu sambil mengarahkan arah ke ruangan dokter itu
Aku langsung masuk ke ruangan Wiliam,lagi lagi aku tidak bisa menahan tanggisan ku
"Wil... Kamu kenapa?"kataku yang masih melihat ke seluruh tubuh nya itu
"S-saya t-idak apa-apa"ucapnya yang berusaha duduk di kasur nya itu
Aku langsung membantunya agar ia bisa duduk di kasur nya itu dengan nyaman
Aku hanya menggenggam tangan nya sambil berusaha untuk menahan tangis ku yang sebenarnya aku sudah berlinang air mata sejak tadi
"Tidak perlu seperti itu -uhuk-"katanya sambil tersenyum
"Kamu tuh kenapa?sakit?kamu beberapa hari ini batuk terus"kataku
"Siapa yang memberitahu bahwa saya disini?"tanyanya yang masih berusaha untuk berbicara
"Daffa"kataku mengusap air mata di pipiku
Ia tersenyum
"Sudah jangan menangis saya tidak apa apa"katanya sambil membantu mengusap air mata ku
"Aku khawatir Wil,kamu gabilang apa apaa kalo kamu sakit"kataku sedikit teriak
"Jangan teriak ini rumah sakit tuan putri,lagi pula saya hanya sakit biasa mungkin kecapean karena pekerjaan"katanya tersenyum
"Wil! Tetep aja aku khawatir"
"Bagaimana belajar mu?"tanyanya tersenyum
"Kamu tuh yah! Aku tuh panik mana bisa belajar serius sih!"kataku sedikit teriak
"Harusnya kamu belajar bentar lagi kan ada ujian sekolah"
"Gimana bisa belajar?aku nungguin kamu,terus tiba tiba dapet kabar kamu di rumah sakit!"
"Yasudah besok belajar bareng saya mau?"tanyanya tersenyum
Aku hanya mengangguk dan menempelkan kepalaku di atas lengannya dia,dan dia mulai mengelus rambutku
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER YOU
Romanceaku yang mulai menyukai puisi sajak setelah bertemu kamu. seseorang yang aku rindu, seseorang yang aku sering sebut nama nya. jangan melupakan aku,aku mencintaimu!❤️