6. Menyakitkan.

17 3 0
                                    

Kenangan yang dimiliki Biru tidak lah membahagiakan. Justru sebaliknya. Dia terpaksa pindah sekolah karena tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Hampir saja Biru tinggal kelas 2 kali waktu itu. Jika saja Biru tidak pindah mungkin dia akan tertinggal jauh oleh Bara.
.
.
.
Biru selalu menyesalinya. Karena pindah sekolah itu membuat hubungan Biru dan Nasya berhenti. Nasya yang multitalenta dan Biru yang multipemalas. Terpisah karena janji mereka sendiri.
.
.
.
"Pokok nya Biru kamu harus janji akan lulus di sekolah ini yaa" pinta Nasya waktu itu.
"Iyhaa sya aku janji"ikrar Biru
"Kalo misalkan gak lulus di sekolah ini gimana?" Tanya Nasya
"Sudahi saja hubungan kita, lagipula aku gak bisa jauh dari kamu" jawab Biru
"Kok gitu Bi" Nasya kebingungan.
.
.
.

===Sekarang===

"Memang seperti itu seharusnya" Jawab biru ke sahabatnya
"Ooh jadi gitu yaa be" Sahabat Biru mulai paham
"Ya gitu lah" pasrah
"Terus sekarang lu gak bisa ngelupain tuh Nasya?" tanya sahabatnya itu
"Iyha gua makin gak bisa ngelupain Nasya sejak gua ketemu dia" sambil mengarahkan tatapan nya ke Asta.
Asta yang kala itu sedang membersihkan penghapus papan tulis di depan kelas.
.
.
.
"Lah kok dia? Kenapa Be?" Sahabat Biru tambah bingung.
Biru tak menjawab hanya terus fokus ke dalam senyuman Asta waktu itu. Sambil mengeluarkan hp dari saku, Biru memberikan hpnya  ke sahabatnya yang terus kebingungan.
"Lihat sendiri" Jawab Biru.
.
.
.
Tiba-tiba...
.
.
.
"Anj*ng kok bisa gitu Be?" Sahabatnya tak percaya melihatnya. Foto perempuan yang hanya menggunakan sehelai kain untuk menutupi tubuh nya ada di HP Biru. Dan perempuan itu tak lain adalah  Asta.
.
.
.
"Sialan kapan lu foto Asta lagi telanjang gini" makin tak percaya.
"Woi jawab sial!" Tegasnya lagi. Biru terus mematung seakan, telinganya tertutup.
"Beee...."
Woi
Woi
Woi
Tersadar.
"Eh kenapa fid. Anj*Ng biasa aja kali manggil nya" Biru yang kaget.
"Lagian lu di tanyain diem Mulu kampret" jawab Dafid sahabat Biru.
"Udah ah sini balikin hp gua. Mending gua nemuin Asta" Biru yang sedikit kesal.
"Hoalah anak b*go" tambah Dafid kesal.
.
.
.
Saat hampir beberapa langkah lagi sampai ke tempat di mana Asta berdiri,
.
Tiba-tiba...
.
"Sini lu anak kampret." Tarik Kerah baju Biru.
"Kenapa lagi sii Ra" Biru sedikit kesal.
"Mau kemana lu nj*r" tanya Bara ke Biru
"Mau nemuin Asta..." Jawab Biru
"Ooh jadi deketin cewek yang sama nih... Ntar kalo lu keluar dari sekolah ini nyesel lagi lu". Sindir Bara
"Heee.. gua tampol juga lu nj*Ng. Dah ah minggir gua pengen nemuin Asta dulu" Biru mulai kesal
"Nah kebetulan nih lu mau nemuin Asta... Gimana kalo lu minta uang ke Asta... Gua gak punya duit nih" kata Bara
"Anj*r lu... Nih nih ambil... Tapi gausah ganggu gua sama Asta lagi. Gua tampol lu sampe ganggu" jawab Biru seraya memberikan uang 5000 ke Bara.
"Wih keren... ya udah gua pen ke kantin ah. Selamat bermesraan Biru" goda Bara.
"Apaan si... Gajelas" jawab biru.
.
.
.
.
Saat Biru mulai berbalik badan dan mau melanjutkan niat nya...

Bugh..
.
"Awww" kesakitan
"Eh maaf yaa" ucap Biru.
"Ehh iyha gpp. Ehmm... itu Biru. Mau ngomong sebentar. Bisa gak?" Kata Asta.
"Dimana ta?" Dengan nada setuju.
"Eh itu di ruang UKS bisa" pinta Asta.
.
.
.
(Tenang Biru tenang jangan mikir yang aneh aneh. Dan tolong adek di bawah jangan gugup). Di benak Biru menenangkan suasana.
.
.
"Eh kok kenapa di UKS yaa ta?" Tanya biru.
"Eh anu..."
Tiba-tiba Asta menggenggam tangan Biru dan membawanya lari bersama nya.
"Ikut dengan ku! Sebentar..." Sambil berlari.
.
.
.
Dan itu menjadi kisah romantis mereka...

Hallo reader sampe sini dulu yaaa.... Hehe maaf yaa. Pasti reader udah kepo banget yaa kelanjutannya... Tunggu aja cerita lanjutnya yang writer update setiap hari jam 13:00 & 20:00.
Jangan lupa lho yaa vote and komen.
Bye bye...

Ikut dengan ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang