Setelah kejadian di ruang UKS itu. Semua nya jadi berubah. Hidup biru mulai berwarna. Seperti bunga yang mekar pada musim semi. Kehadiran Asta di hidup biru benar-benar hal yang paling berarti. Sungguh mengesankan.
.
.
.
Dan karena Asta... Kita tidak akan melihat karakter Biru sebagai seorang playboy, pemalas, tukang tidur, tukang bolos, dll. Yang bisa kita lihat hanya kepintaran Biru, kesetiaannya, dan kebahagiaan nya bersama Asta.
.
.
.
Di hari berikutnya...
Di sekolah yang sama.
Biru yang sedang tertidur di pangkuan Asta. Di tiup Sepoi nya angin di atas atap sekolah mereka.
"Asta..", panggil Biru.
"Eh iyha" sahut Asta.
"Usap kepalaku donk." Kata Biru..
"E..eeh i-iyhaa" jawab AstaSruk sruk....
"Eh ngomong-ngomong biru udah makan?"tanya Asta.
"Aku? Makan apa dulu nih pagi atau siang?" Balik tanya Biru sambil mulai berdiri dari pangkuan Asta. Wajah Biru yang kelihatan tegas, tiba tiba berubah se drastis ini. Tiba tiba jadi karakter kelinci imut yang minta di perhatiin.
"Ayok buka-bukaan..." Ajak Biru.
.
.
Deg... Eh eh... Apa-apaan ini...
.
.
"Eh.. lho Biru awal aku kan bilang gak lebih dari itu..." >///< Jawab Asta.
"Awal apa? Gak lebih dari itu? Itu apa?" Tanya Biru kebingungan.
Ah... Dasar Biru bodoh nya keterlaluan.
"Eh anu bukan apa-apa, jangan dipikirin" jawab Asta tambah malu.
"Ya udah ayok buka-bukaan" ajak Biru lagi
"Ehmm >\\\<, Siapa dulu?" Tanya Asta makin memerah saja wajah Asta.
Ehmm gimana kalo Asta dulu... Soalnya kalo puunya aku terlalu panjang.
(Eh eh.... Kyaaa) dalam hati Asta.
" Ya udah ayok mulai" kata Biru.
"Ehmm" jawab Asta sembari membuka kancing bajunya.
.
.
.
.
(Eh apa-apaan nih kok...) Dalam hati Biru kebingungan dan sangat malu.
Satu kancing terlepas.
Biru masih terdiam kaku.
Dua kancing lepas.
Sontak Biru kaget dan memegang tangan Asta. Tapi semua di luar kendali. Tangannya itu layak nya bajaj yang tak punya rem. Bukan nya berhenti di bagian tangan Asta... Malah tangan itu nyantol di dada Asta.
( Aaaaa sial sial kenapa kesini) dalam pikiran Biru.
Entah apa yang Asta rasakan. Namun Asta seperti terkejut dan kegelian mengeluarkan suara aneh.
(Siaaaaaaal) dalam hati Biru.
.
.
.
"Eh eh maaf Asta maaf" kata Biru.
"Ehmm gpp. Maklum karna Biru buruh buka-bukaan wajar kalo Biru lepas kendali" jawab Asta.
(Lho buka-bukaan?) Bertanya-tanya dalam hati Biru. (Sial kayak nya Asta salah ngerti nih) tambah benak Biru lagi.
.
.
"Eh.. Asta... Ee... buka-bukaan yang aku maksud bukan kaya gitu. Maksud aku buka-bukaan mulai dari kesukaan, hobi, dan lain-lain.... Bukaaan buka baju..." Perjelas Biru
"Eh apa?" Tanya Asta sambil buru-buru membalikan badan dari Biru....
.
.
.
.
Kring kring kring ...
(Saatnya pulang sekolah.)"Aaaaaaaa Biru jahat... Biru mesum... Biru bodoh hiks hiks" Asta yang nangis trus di UKS.
"Maaf Asta lagian Biru kan gak tau kalo Asta mikir sampe ke situ pfftt" sambil menahan ketawa...
"Aaaa pokok nya Biru jahat uwaaaa" tangis nya tambah kenceng.
"Eh eh udah udah Asta jangan nangis lagi nanti Biru janji pulang Biru beliin permen kapas deh" Biru yang berusaha menenangkan Asta.
"Mau nya sekarang hiks hiks" tangisan Asta yang makin reda. Dasar Asta aleman.
"Udah Sono lu beliin dulu permen kapas nyaa... Dari pada nanti magis truss puyeng kepala gua suaranya kaya perempuan mau di perkosa" ejek Bara.
"Uwaaaa.... Bara juga jahat" Asta yang makin jadi.
"Eh udah iyha iyha yuk beli permen kapas sekarang." Ajak Biru.
"Gendong.." kata Asta.
(Eh sial aleman nya keterlaluan) dalam hati Biru.
"Udah Sono lu pada pergi lah hiks jangan bikin jomblo gua tambah kerasa hiks" kata Bara dengan wajah sadboy nya.
.
.
.
Akhirnya Biru dan Asta jalan berdua untuk pulang. Tapi sebelum itu mereka harus mampir ke taman buat nepatin janji beliin permen kapas buat Asta. Tapi karna waktu masih jam 5 sore jadi belum ada penjual permen kapas.dengan wajah yang sedih dan memberikan tanda akan menangis kencang lagi Asta menatap Biru. Biru yang paham situasi itu langsung ketakutan dan bilang "iyha iyha kamu pulang dulu Gih nanti jam 8 aku Dateng kerumah mu. Nanti aku bawain permen kapas nya." Janji Biru.
"Bener yaa hiks" kata Asta.
"Iyha bener janji. Udah gih pulang dulu. Biru mau kesekolah dulu mau nyusul Bara." Kata Biru.
"Iyha udah Asta pulang daa" sambil melambaikan tangan.
"Daa.. hati-hati yaa."
"Ehm iyhaa..." Jawab Asta.Dan itulah cerita mereka diatas atap sekolah.
Mereka pasangan yang sangat cocok. Dengan laki-laki yang bodoh, pemalas dan nakal berdampingan dengan perempuan yang pintar, polos dan manja.
Tapi layak nya hubungan antara manusia biasa. Tak selalu kisah mereka berjalan lancar. Untuk itu mereka berdua butuh suatu pegangan yang bisa mereka pegang bersama sebagai tanda keseriusan mereka...Segitu dulu updatenya ya... Maaf kalo ada typo dan cuma sedikit kata soalnya penulisnya lagi kekurangan sedikit ide. Tapi tenang penulis tetap mengusahakan cerita yang datang setiap update nya menarik kok. Jadi terus ikuti yaa cerita "Ikut dengan Ku!" Dari fyukai173 bye bye ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikut dengan ku!
RomanceSetiap langkah yang selalu kau ikuti. Hingga pundak nya mulai merasakan sentuhan paling hangat yang pernah ia dapatkan. Saat Biru membuka matanya, seakan ada matahari di dekatnya. Terlalu silau untuk melihat dengan mata nya. Namun terlalu indah sep...