part 9

148 93 23
                                    

~Happy Reading~

*************







•••••

,,,,,AWAS TYPO GAYSS,,,,,
•••••

🦋🦋🦋🦋

Kringgggg.........

Bel pulang sekolah telah berbunyi semua siswa-siswi SMA Merah Putih sudah mulai berhamburan keluar sekolah. Sama halnya dengan Aurell dkk dan Alvaro dkk, mereka berjalan menuju tempat parkir.

"Aurell lo pulang sama siapa?" Tanya Rani setelah mereka sampai di depan gerbang sekolah.

"Dijemput" Jawab Aurell sambil mengirim pesan pada Kak Dev.

"Yaudahh deh gue sama Melody duluan yaa soalnya kita udah pada di jemput"

"Ok" singkat Aurell

Melody dan Rani berjalan meninggalkan sekolah. Sementara itu Alvaro dkk sudah mulai keluar dari sekolah dengan motor sport nya. Alvaro menghentikan motornya saat melihat Aurell yang berdiri di halte dekat sekolah.

Melihat itu ia langsung memberi tanda kepada sahabat-sahabatnya yang tadi berhenti di belakangnya agar mereka pulang duluan. Setelah itu Alvaro langsung menjalankan motornya ke tempat Aurell.

"Lo kenapa belum balik?" Alvaro bertanya kepada Aurell saat ia sudah membuka helemnya.

"Nungguin kak Dev"

"Gue temenin ya Au?" Tampa mendengar jawaban Aurell, Alvaro sudah berdiri di sebelah Aurell.

10 menit mereka terdiam handphone Aurell berbunyi menandakan ada telepon masuk dan tertera nama kak Dev disana.

"Halo" jawab Aurell

"Dek maaf gue gak bisa jemput Lo, gue ada urusan di kantor jadi maaf ya"

"Trus gimana?"

"Lo pulang naik taksi aja ya gue bener-bener gak bisa jemput lo"

"Yaudah deh" kata Aurell sambil mematikan panggilan dari Dev.

Alvaro yang melihat perubahan ekspresi dari Aurell, ia menebak bahwa bang Dev gak bisa jemput Aurell.

"Kenapa? Abang Lo gak bisa jemput?"

"Iya" jawab Aurell sambil memasukkan handphonenya

"Yaudah bareng gue aja" ajak Alvaro sambil menarik lembut tangan Aurell ke arah motornya tanpa mendengar jawaban Aurell terlebih dahulu.

"Gak" kata Aurell saat sudah ada di hadapan motor sport Alvaro

"Dan gue gak terima penolakan" ucap Alvaro sambil mengikatkan jaketnya ke pinggang Aurell untuk menutupi paha Aurell yang mengenakan rok.

Mendengar ucapan Alvaro, Aurell hanya menghela nafas sambil menaiki motor. Selama perjalanan mereka hanya diam nggak ada yang memulai pembicaraan sampai akhirnya mereka sampai di depan rumah Aurell.

"Thanks"

"Ok, gue pamit ya" ucap Alvaro

"Hati-hati"  kata Aurell dengan nada datarnya.

Alvaro yang mendengar ucapan Aurell hanya tersenyum meski Aurell mengatakannya dengan nada datarnya tapi Alvaro tau Aurell pasti sangat menghawatirkan dirinya.

"Gue tau lo masih sayang sama gue Au. Semoga aja kit abisa kayak dulu lagi" harapan Alvaro dalam batinnya.

Setelah kepergian Alvaro, Aurell memasuki rumahnya dengan senyum lebarnya. Entah kenapa ia merasa senang karena Alvaro mengantarnya pulang. Meski Aurell bersikap dingin dan datar kepada Alvaro tapi dia masih sangat mencintai Alvaro.

"MAMA!! AURELL YANG CANTIK INI TELAH TIBA DENGAN SELAMAT SENTAUSA MENGHAM-" teriakan Aurell terpotong oleh ucapan mamanya.

"Aurell jangan teriak-teriak ini bukan hutan" kata putri mama Aurell sambil menghampiri Aurell.

"Ehe maaf mamaku"

"Kamu pulang sama siapa? Tapi kakak kamu kabarin mama kalo di agak bisa jemput kamu"

"Tadi aku bareng Alvaro" jawab Aurell sambil memelankan ucapannya saat menyebut nama Alvaro.

Putri yang mendengar jawaban Aurell hanya tersenyum karena ia tau kalo Aurell sangat mencintai Alvaro begitu pun sebaliknya Alvaro sangat mencintai Aurell.

"Trus Alvaronya gak kamu ajak mampir?" tanya putri sambil tersenyum menggoda Aurell.

"Issa mama dia-nya langsung pulang lah" jawab Aurell sambil berlari memasuki kamarnya.

Melihat kelakuan Aurell, putri hanya bisa geleng-geleng kepala. Dan ia langsung pergi ke dapur untuk membuat makan malam.

Keluarga Aurell dan Alvaro sudah sangat akrab karena orang tua mereka sudah bersahabat dari kecil. Mereka juga tau hubungan Alvaro dan Aurell yang sudah putus.

Mama dan papa Aurell tau alasan kenapa Alvaro pacaran sama sahabat Aurell dan memilih putus dengan Aurell. Meski mereka tau alasan itu tapi mereka hanya diam karena tidak ingin ikut campur urusan anak-anaknya.

🌿🌿🌿

S

edangkan Alvaro dari tadi sampai dirumahnya dia hanya senyum-senyum sendiri sambil memutar handphonenya. Silvia -bunda Alvaro- melongo melihat putranya senyum-senyum sendiri dari tadi.

"Kamu kenapa bang? Dari tadi bunda perhatiin kamu senyum-senyum terus" tanya Silvia sambil duduk di sebelah putranya.

"Ehh bunda, Abang cuman lagi seneng aja gitu"

"Emangnya Abang seneng gara-gara apa?"

"Jadi Aurell itu sekarang sekolah di sekolah Abang nda dan tadi Abang yang nganter dia pulang ke rumah karena bang Dev gak bisa jemput" jelas Alvaro sambil senyum.

"Ohhhh gitu pantesan dari tadi senyum terus cintanya udah balik toh" kata Silvia sambil tersenyum menggoda putranya.

"Apa sihh nda"

"ABANGGGGG INO MAU ES KLIM" teriakan Alvino -adik Alvaro- sambil berlari dan duduk di pangkuan Alvaro.

" Emang di kulkas nggak ada dek?" Tanya Silvia samb mengelus rambut vino.

"Ndak ada nda ini udah iat tadi ndak ada"

"Yaudah kita beli es krim sekarang yukk sambil jalan-jalan di taman"

"AYUKK BANGGG" teriak vino sambil menarik tangan Alvaro keluar rumah.

___________&&__________&&______________

MAKASII YAA BAGI YANG UDAH BACA

💜💜💜

JANGAN LUPA BUAT VOTE SAMA KOMENTAR YAAAA

~RevalinaArtaMevia~

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang