Ada yang paling menyakitkan saat aku duduk dibangku SD kelas 3. Kenangan terpahit sekaligus pengalaman terburukku disepanjang hidup.
Dimulai dari ketika aku pulang sekolah. Sebenarnya aku sudah tau masalah orang tua ku tapi aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.
Pada hari itu hari yang sangat berbeda, aku yang biasanya dijemput dengan ayuk. Tetapi, dihari itu aku dijemput dengan dengan paman (keluarga ayah) ku. Lantas akupun bertanya dengan lugunya " Ayuk rahaya dimana om?" tanya ku. "ada kok dirumah" jawab pamanku. Ketika aku sampai dirumah pamanku. Feelingku saat itu sangat berbeda, feelingku saat itu sangat menyedihkan.
Sampai dirumah oom ku, ternyata disana ada Ayah dan Ayuk Rahaya. Aku pun bertanya kepada ayah , "Ayah, Ibu dimana yah?" Tanya ku dengan lugu . Lantas ayah ku menjawab" ada kok dirumah". Aku pun terdiam.
Dan berpikir didalam pikiranku," Mengapa ayuk rahaya membawa koper? Dan mengapa semua pakaiannya dibawa kerumah pamanku?"
Aku bertanya lagi kepada ayuk rahaya "Yuk, ibu dimana?"
Ntah lah walaupun aku belum mengerti perpisahan aku merasakannya. Dihari itu aku benar-benar kacau. Gadis kecil sepertiku pasti tidak terbiasa tinggal tanpa orang tua yang lengkap. Aku sangat takut jika aku tanpa ibu dan ayah .
Sore harinya ada bibi(keluarga dari sebelah ayah) ku menjemput aku dan ayuk rahaya dirumah paman. Lantas aku pun bertanya lagi "yuk ,kenapa kita menginap dirumah bibi? Aku ingin bertemu ibu" .
Sore harinya Bibiku pun membawa ku sebentar kerumah untuk berpamitan. Saat sampai dirumah,ibuku langsung memeluk ku dan menangis didepan ayuk dan bibiku. Aku pun ikutan menangis . Ibuku berkata"adek tinggal sama ibu nak"(sambil menangis) . Aku pun terdiam . Dan bertanya tanya . "Ada apa dikeluarga ini? Apa yang terjadi? Kenapa?kenapa?kenapa harus tinggal terpisah?. Saat itu ibuku hanya sendirian tidak ditemani siapapun akupun sangat sedih , aku dipaksa untuk tinggal bersama ayah ku. Saat itu adalah satu bulan sebelum Ramadhan.
Aku menangis karna tidak bisa bertemu ibu beberapa hari. Jarak ku dengan sekolah sangat jauh, beberapa hari tidak bertemu ibu, akhirnya ibuku datang kesekolah ku dan menangis aku pun ikut menangis . Ibu ku bertanya"adek nggak rindu ibu nak?"(sambil menangis)
Dan tersedu sedu akupun menjawab "rinn...rinn...rindu"(menangis tersedu sedu). Ibuku berkata "ayok ikut ibu nak" dan aku mengangguk.
Pada saat itu aku masih tidak tau apa yang terjadi, mengapa seperti ini? Mengapa kami tinggal terpisah? .
Saat kekacauan itu terjadi,
2 minggu rumah kami tidak ada yang menempati. Rumah kosong yang menyimpan banyak debu. Saat kami tinggal bersama dirumah untuk beberapa hari, banyak sekali cacian-cacian yang diterima oleh keluarga dari para tetangga. Aku yang saat itu masih tidak mengerti apa-apa hanya bisa diam dan mendengar apa yang mereka bicarakan. 1 bulan setelah masalah itu, ternyata orang tua ku sudah mengurus surat pisah. Tanpa menyakan hal itu kepadaku dan kakakku. Aku tidak mengerti apa yang mereka rencanakan. Mungkin saja saat itu kakakku sudah tau dan mengerti.
Aku ingat saat terakhir ayahku meninggal kan rumah dan membawa semua pakainya. Saat itu aku sedang main bersama teman-temanku. Ayahku memanggil ku dan berkata "Adek, ayah pergi dulu ya nak...(sambil mengelus rambut ku)". Aku langsung bertanya "Ayah mau pergi kemana? Kapan ayah akan pulang?". Tanyaku "Ayah mungkin tidak akan tinggal dirumah lagi nak, adek jangan nakal, sekolah yang pintar" jawabnya. Saat itu aku hanya terdiam. Seketika mood ku untuk main bersama teman-temanku langsung hilang dan memutuskan untuk pulang kerumah.
Dihari itu kehidupan dirumah mulai kacau, tidak ada sholat berjamaah, makan dimeja makan bersama, belajar bersama. Rumah benar-benar sepi. Surat pengadilan itu terus datang kerumahku. Aku tidak tau itu surat untuk apa karna aku benar-benar belum mengerti apa itu perceraian. Setiap surat panggilan itu datang aku selalu diajak ibuku untuk pergi kekantor pengadilan. "Apa? Ini kantor apa? Kenapa aku sering sekali diajak kekantor ini?".
Aku selalu bertanya-bertanya didalam hati.Kutipan.
''izinkan aku tertawa dan menangis sepuasnya, itulah caraku untuk menenangkan pikiran untuk sejenak. Bukan masalah lebay,hanya saja kita mempunyai cara masing-masing untuk menenangkan diri sendiri.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Transformation Of The Spoiled Little Girl
Teen FictionTransformation Of The Spoiled Little Girl ini menceritakan sebuah keluarga yang dulu pernah harmonis tetapi berubah menjadi kekacauan.Seorang gadis kecil yang sebenarnya didalam hati dan pikirannya selalu kacau menghadapi semua yang ada akan tetapi...