*Di mimpi Nathan*
Pluk.. plung...
Terdengar suara cipratan air seperti di kolam. Nathan menoleh segala arah, dia berada di tempat yang tidak asing. Tembok berwarna cream dengan lantai marmer berwarna hitam marbel. Ya.. ini mimpinya, tapi ada suara baru disini, menjadi lebih sejuk dengan hembusan angin yang lembut dan juga suara cipratan air yang tadi. Dia pun menuju tempat lukisan yang selalu dia lihat. Ada 2 gambar yang terlihat, yang pertama ialah lukisan ikan koi dengan warna biru di sana terlihat tulisan yang tiba saja muncul. Lukisan ikan koi berwarna biru itu berjudul Royal Blue karya Naxta Expressive Cosmopolitan Art yang berasal dari German.Royal blue
Sedangkan lukisan yang kedua, terlihat seorang gadis kecil yang mempunyai kunci di dada kirinya dihiasi dengan senyuman kecil diwajahnya. Tertulis pada lukisan tersebut dengan judul The Key to Dreams karya dari Isabelle Milloz.
The Key to dreams
Nathan pun larut dalam gadis yang ada di lukisan tersebut , dia seperti pernah melihat disuatu tempat. Tiba-tiba saja suara percikan itu terdengar lagi dengan mengejutkannya ikan koi yang berada di lukisan tersebut berpindah ke lukisan gadis itu. Nathan pun kaget bukan main. Dia hanya melontarkan kata-kata kasar saking kagetnya.Dia melihat ikan tersebut mencoba mengambil kunci yang ada di dada kiri wanita itu. Tetapi sepertinya gadis itu tidak bisa melepaskannya. Nathan yang tak sabar pun mencoba untuk membantu ikan tersebut, saat dia hampir menyentuh lukisan gadis itu. Terdengar suara yang berbisik padanya.
"Belum saatnya, bersabar lah sedikit lagi"
Nathan pun terhenti, seketika ruangan itu lenyap berikut juga dengan lukisan itu. Nathan terbangun dengan cepat dia melihat sekitar ternyata dia masih berada di dalam kamarnya yang terlihat dengan sangat rapih. Nathan pun tersadar seharusnya dia tidak berada di kasur dan harusnya kamarnya tidak serapih ini. Dia pun langsung berdiri dari tempat tidurnya. Hampir saja dia berlari ternyata benda yang dia cari tergeletak di meja belajarnya dengan tersusun rapih.
"Siapa yang bersihin kamar gue? Ini pasti mama yang beresin." Gumamnya
Nathan pun langsung mengecek jam dan ternyata dia hanya pingsan selama 15 menit. Dia pun langsung menuju ibunya yang sedang berada di ruang keluarga dan tidak lupa membawa barang-barang di atas meja untuk diperlihatkan kepada teman-temannya di dorm nanti.
"Ma... Mama... Mama yang bersihin kamar Nathan ya pas aku lagi tidur?" Kata Nathan dengan cepat.
"Apa sih Nathan? Mama dari tadi disini loh, ga liat mama lagi baca buku." Kata ibunya
"Seriusan ma, terus tadi yang mindahin Nathan ke kasur juga siapa? Padahal Nathan kan ketiduran di lantai." Kata Nathan dengan bingung.
"Apa? Kamu pikir mama lagi yang mindahin kamu? Hah? Kamu tuh udah gede begitu dan berotot pula, mama yang kecil gini mana kuat angkat kamu." Kata Ibunya Nathan dengan sedikit kesal dengan anaknya itu.
"Iya yah, udah deh lupain aja. Nathan mau balik ke dorm ya ma. See you ma" kata Nathan dengan sedikit berlari
"Dasar anak ga tau diri. Main pergi aja." Kata ibunya yang sebal dengan ketidakpekaan anaknya itu.
Nathan pun segera menuju mobil managernya yang sedari tadi sudah menunggu. Jarak dari rumah orangtuanya ke dorm memakan waktu sekitar 1 jam jika menaiki bus. Karena dia adalah seorang penyanyi di suatu grup yang sangat besar. Jadi tidak mungkin menaiki tranportasi umum, jika iya yang pastinya dia akan dikerumuni oleh penggemarnya.
Didalam perjalanannya dia terus terngiang-ngiang oleh suara dimimpikannya itu. Suara kecil dan lembut, itu adalah suara seorang gadis. Entah itu suara dari lukisan tersebut atau dari imajinasinya tapi yang pasti itu adalah suara yang sangat dia rindukan selama ini. Tanpa tersadar Nathan pun mengeluarkan air mata. Dan menggenggam barang-barang yang dia bawa tadi.
'Sedikit lagi, aku akan mengetahuinya. Ku mohon bersabar lah.' batinnya
-Bersambung-
YOU ARE READING
LOST
General FictionHilang, Hampa, Kosong. Seperti itu lah aku dan semua orang yang berada di rumah ini. Jika kami mencoba mengingatnya, itu akan membuat kami pusing. Apa yang terjadi sebenarnya?