6

66 1 0
                                    

"bang.. bang.. Nathan" kata Zed yang sambil berlarian menuju kamar Nathan

"Bang buka bang..! Bang!" Kata Zed yang mengetuk pintu kamar Nathan dengan sangat keras.

"ZEDD..! JANGAN BERISIKKK! GUA MAU TIDUR!" Teriak Yuki dari dalam kamarnya.

"Lu ngapain sih, bang? Lu lupa bang Nathan lagi ketemu sama Produser dari pagi" kata Jhony

Zed pun langsung terdiam dan duduk di ruang tv. Diikuti dengan Jimmy dan Steven.

"Kok tulisan yang di rumah tadi kaya lirik lagu kita ya? Padahal belum kita publish" kata Steven.

Mereka bertiga pun hanya menatap tv dengan tatapan yang kosong. Steven, Zed dan Jimmy merasa itu bukan tempat asing untuk mereka tetapi kenyataannya mereka baru pertama kali ke lantai itu. Jhony yang melihat kelakuan aneh ketiga abangnya itu pun tidak menghiraukannya. Karena mereka memang selalu aneh, jadi ini adalah hal yang biasa.

"Bang.. gue nge-gym dulu ya." Kata Jhony yang meninggal kan mereka bertiga.

Jhony pun langsung menuju tempat gym yang biasa dia kunjungi. Dia pun langsung melakukan pemanasan dan bertemu dengan pelatihnya. Dia menjalani gymnya seperti biasa. Saat sedang istirahat, gym melihat suatu sudut tempat itu terdapat barbel dan 2 pasang treadmill. Entah mengapa saat melihatnya selalu membuat hatinya merasa kosong dan hampa lebih tepatnya seperti kehilangan seseorang dalam waktu yang sangat lama. Tetapi seberapa keras dia mengingatnya membuat kepalanya sakit. Seperti ingin berteriak dan menangis. Karena inilah dia selalu menjauhi sudut tempat gym itu.

3 hari kemudian.

Jam 11 malam, Harry sedang berada di ruang latihan grup mereka. Harry sedang berlatih sendirian karena dia ingin mengembangkan tarian untuk grupnya agar saat tampil nanti hasilnya maksimal.

"1..2..3.. tak.. muter... tak" kata Harry yang sudah kelelahan.

Saat disela-sela latihan, tiba-tiba dia teringat dengan mimpinya. Mimpi yang hanya samar-samar dia ingat. Dia pun menutup matanya seolah-olah dia akan mengingat apa yang dia lakukan dalam mimpinya itu. Saat menutup matanya dia mendengar suara alunan musik yang sangat tidak asing baginya. Dia mengikuti irama itu tetapi dia tidak ingin membuka matanya karena dia mempunyai firasat, kalau dia membuka matanya pasti musiknya akan berhenti. Seolah-olah ada yang membisikkan ke telinganya untuk tidak berhenti. Semakin lama semakin cepat alunan musik itu, dia pun kewalahan dan akhirnya menjatuhkan dirinya di lantai. Harry pun membuka matanya dengan perlahan dan berbaring. Dengan napas yang masih memburu Harry melihat ada simbol misterius yang belum pernah ia lihat di cermin yang ada di belakangnya, dia pun melihatnya dengan tebalik. Simbol itu adalah simbol 'LAUT'. Harry yang melihatnya, langsung memegang dadanya, dadanya sangat sesak dan kepalanya sangat sakit. Entah apa yang dia rasakan. Dia hanya ingin menangis sejadi-jadinya tetapi dia tidak bisa mengeluarkannya.

-Bersambung-

LOSTWhere stories live. Discover now