Saat Zed dan Jimmy memasuki rumah, terdengar suara piring pecah dari arah dapur. Zed dan Jimmy pun langsung bergegas.
"Jhony!!" kata Steven dengan cemas dan segera membantu Jhony.
"Lohh... Jhony kenapa?" Kata Jimmy.
"Zed, sini bantu gue angkat Jhony. Lu Jim beresin sisanya ya." Kata Steven
Zed dan Steven pun langsung mengangkat Jhony ke sofa. Ini sangat aneh, Jhony yang fisiknya paling kuat dan hampir tidak pernah sakit, tiba-tiba saja pingsan.
"Jhon.. weh Jhon.. Bangun, jangan bercanda gini." Kata Steven sambil menampar pelan pipi Jhony
"Bang, gimana ini? Gue kabarin yang lain ya bang." kata Zed dengan cekatan menelpon yang lainnya.
"Si Jhony kok bisa pingsan gini sih bang." Kata Jimmy dengan cemas.
"Gue juga ga tau, tadi gue ke kamar mandi sebentar terus dia gue suruh siapin bahan-bahan yang bakal dimasak, terus dia pingsan gini."
"Bang.. bang.. gue udah nelpon mereka, katanya mereka lagi dijalan pulang" kata Zed
Hampir 30 menit Jhony tidak sadarkan diri, akhirnya pun dia bangun dengan napas terengah-engah. Jimmy pun langsung mengambil air mineral di dapur dan memberikannya kepada Jhony. Beberapa saat kemudian Yuki, Nathan dan Harry pun datang dengan muka yang sangat cemas.
"Jhony, Jhony..." kata Harry
"Bang Jhony udah sadar bang!" Kata Zed
Mereka pun langsung berlari.
"Lu gapapa?" Kata Nathan
Jhony pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Lu sakit? Kalau lu sakit ga usah latihan lah. Haduhh" Kata Yuki
"Bang.." kata Jhony dengan nada yang lemah.
"Kenapa?" Kata Yuki
"Gue mimpi itu lagi bang..." Kata Jhony dengan nada yang sedikit ketakutan.
"Hah? Kok bisa?" Kata Steven.
Muka yang lain pun ikut terkejut juga.
"Bang tadi di mimpi gue, pas gue coba angkat barbel itu ada yang pegang tangan gue bang. Tangannya kecil putih, jarinya panjang tapi cuma kelingking dia yang agak kecil sama kaya bang Jimmy. Terus gue.."
"Terus lu kenapa? Coba cerita pelan-pelan" kata Nathan
"Gue dilempar ke hutan yang gelap banget bang trs dingin banget. Gaada cahaya. Gue hampir mati kedinginan bang."
Yuki pun yang mendengar itu langsung terkejut. 'Kenapa Jhony mimpinya sama kaya gue' batin Yuki.
"Terus?" kata Yuki
"Tapi bang sebelum mimpi gue lihat sesuatu."
"Apa itu?" Kata Harry. Dan yang lain pun ikut penasaran
"Kalian tau kan lantai yang diatas tempat tinggal kita?"
Mereka pun hanya mengerakkan kepala mereka dengan tanda setuju.
"Tadi gue liat sekilas ada orang disana bang tapi cahayanya warna redup gitu. Dia kaya lagi lihat kita bang."
"Wait.. Tempat tinggal dilantai atas? Emang ada penghuninya?" Kata Harry
"Mungkin penghuni baru kali." Kata Yuki
"Ga mungkin bang, soalnya waktu kita mau beli apart ini, di gedung ini tuh kita yang terakhir beli. Soalnya gue ikut prodeser kita waktu beli apart ini. Jadi ga mungkin penghuni baru. Kalau emang iya, setau gue ya ini itu ga boleh disewain tempatnya."
"Mungkin orangnya udah balik lagi." Kata Yuki dengan pikiran rasional.
"Tapi bang, gue juga liat apa yang Jhony liat." kata Zed dengan nada yang sangat ketakutan.
"Apaan sih! Kok lu berdua pada liat gue engga. Padahal gue juga liat keatas juga." kata Steven
"Gue juga ga liat bang." Kata Jimmy
"Ga tau bang, masalahnya pas waktu Jimmy manggil gue. Itu cahaya berubah jadi warna biru gitu. Gue ga ngerti lagi bang" Kata Zed
"Wait.. Kalian serius? Bentar gue cerna dulu" Kata Nathan.
"Oke lebih baik kita lanjut nanti. Kita makan dulu. Gue sama mereka tadi beli ayam dijalan" Kata Yuki.
Seminggu kemudian. Zed, Steven dan Jimmy sedang berlari kecil sambil bercanda di jalan menuju tempat tinggal mereka. Saat mereka menaiki lift di tempat tinggal mereka, tanpa sengaja Zed menekan tombol lantai paling atas. Saat lift itu berbunyi, mereka bertiga pun langsung keluar dari lift itu tanpa sadar bahwa mereka salah turun. Mereka pun tersadar dengan lorong sepanjang 2 meter yang bercat putih dengan nuansa klasik.
"Astaga, kita salah lantai woy" kata Steven
"Lu sih bang bercanda mulu." Kata Jimmy.
"Tapi kan yang teken tombol bukan gue." Kata Steven
"Gue yang mencet bang hehehe Maaf ya" Kata Zed
"Tapi ini dimana ya? ini lantai berapa?" Kata Jimmy
Jimmy pun melihat angka disamping lift, dia pun terkejut bukan main.
"Bang ini dilantai atas bang" Kata Jimmy.
"Eh iya, astaga, ayo turun" Kata Steven yang menekan tombol kebawah.
"Eh tunggu dulu deh, kayanya itu pintu gue kenal deh. Kaya pernah liat dimana gitu." Kata Zed yang perlahan menghampiri pintunya.
"Zed woy, ngapain sih luh. Rumah orang ini woy" Kata Steven.
Zed pun tidak menghiraukannya dia sentuh pintu itu dan melihat tulisan kecil di atas bel tersebut.
"Mi Casa?" Kata Zed yang kebingungan
-Bersambung-
YOU ARE READING
LOST
General FictionHilang, Hampa, Kosong. Seperti itu lah aku dan semua orang yang berada di rumah ini. Jika kami mencoba mengingatnya, itu akan membuat kami pusing. Apa yang terjadi sebenarnya?