⇒ Rate : T
⇒ Terdapat kata² tak baku
×××××××××××××××××××××××××××××××××Pukul 06.20 Kazune sudah berangkat ke sekolah dengan mobilnya. Memakan waktu 10 menit untuknya hingga sampai di sekolah.
Hari ini ia tidak menjemput Kaoru karena kejadian kemarin. Ia tahu bahwa Kaoru membutuhkan waktu untuk berpikir tentang masalah candaan Michi dan Jin yang seharusnya tidak dibawa serius ini.
Kazune berjalan menuju kelas yang bertuliskan XI-1 dan langsung duduk di tempatnya. Ia meletakkan tasnya di atas meja lalu mengeluarkan handphone dari saku celananya.
Ya.. hanya sekadar melihat-lihat sosmed atau bermain game untuk membunuh rasa bosan menunggu bel masuk berbunyi jam 7 nanti.
Keadaan kelas saat ini masih sangat sepi. Hanya ada Kazune dan kedua sohibnya yang saat ini sedang berjalan ke arahnya bermaksud untuk mengejutkannya. Namun saat sudah dekat, Kazune menoleh yang mengakibatkan Michi dan Jin terkejut.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Kazune dengan tatapan tajam.
"Ti-tidak ada.." jawab Jin malu².
"Oi Kazune.. ayo kita bertanding game. Yang kalah harus mentraktir roti soba yang ada di kantin." Jin tiba² mengajak Kazune berduel. Memang tokoh yang satu ini sukanya ngajak gelud Kazune manteman.
"Aku sedang tidak mood untuk bertanding denganmu."
Karena masalah yang sedang dialaminya, ia jadi malas untuk meladeni teman²nya ini.
"Apa kau takut Kazune? Hahaha~~~"
"Memang kau mau bermain game apa, Kuga?" celetuk Michi penasaran.
"Ituloh. Game FPS yang kemarin aku kasih tahu. Apa kau sudah mendownload-nya?"
"Ohhhh game itu. Aku sudah mendowload-nya dan mencoba bermain sedikit kemarin. Ayo kita main! "
Jin dan Michi menarik kursi untuk duduk di dekat Kazune. Entah apa tujuannya tapi yang pasti mereka merasa Kazune sedang ada sedikit masalah dan tidak mau diganggu. Tapi jika barangkali tiba² Kazune mau curhat mereka siap mendengarkan.
Saat Kazune melihat kearah depan, tiba² sang kekasih datang dan tidak melihat ke arahnya. Kira² yang berada di pikiran Kazune sekarang adalah 'Setidaknya tataplah aku'.
Kazune hanya bisa memandanginya saat Kaoru melewatinya, untuk duduk di kursi belakangnya.
Kazune meletakkan handphone-nya lalu ia melipat tangannya, dan mulai menyembunyikan wajahnya di antara tangannya di atas meja. Pria muda Kujyou itu memejamkan matanya dan menghela napas sambil berharap masalahnya dengan Kaoru cepat selesai.
"Oi omae... daijoubu?" tanya Jin yang tumben²an khawatir pada temannya ini. Karena biasanya saat Kazune ada masalah, ia tidak akan sampai se-setres ini.
Kazune hanya mengangkat tangannya lalu ia lambaikan sebagai jawaban bahwa ia baik² saja.
Jin dan Michi hanya bisa bertukar pandang dan melanjutkan game mereka.
Tak lama bel masuk berbunyi. Seluruh siswa langsung kembali ke tempat duduk masing². Sensei pun mulai masuk dan mulai mengajar.
"Kageyama-san? Bukannya tempat dudukmu di samping Kujyou-san?" tanya sensei yang tak lain adalah Kirio, saat menyadari Kaoru mengubah tempat duduknya jadi di belakang tempat duduk Kazune.
"Gomenasai Sensei.. saya sedang kurang enak badan jadi saya duduk di belakang." jelas Kaoru dan dijawab dengan anggukkan dari Kirio.
Benar saja, nyatanya tempat duduk mereka —Kazune dan Kaoru— berada tepat di bawah AC. Tapi sebenarnya itu hanyalah sebuah alasan belaka. Tujuan utama Kaoru adalah untuk menjauhkan dirinya dari Kazune.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Knew Who You Are, 私の愛!(Complete)
Romance'Jadi.. selama ini dugaanku benar?' . . 'Semoga tidak terjadi apa-apa padanya..' . . "Tak bisakah kau menjaga diri?!" . . "Dia pria yang baik"/"Dia gadis yang manis" . . Karin Hanazono adalah anak dari seorang pejabat terkenal. Tapi harta kekayaan y...