1.Pembukaan

72 9 0
                                    

Halo!!
Aku author akhlak banyak!!
Nice to meet you guys!!!!!

Mall Pluto
Saudara jauh Mall Matahari

Ditempat inilah dua manusia jarang akur berada.

"Aelah, gara gara kamu nih." Kesal Bintang pada Bulan.

"Enak aja nyalahin aku, siapa suruh tadi ngajak berantem pas pembagian kelompok, jadinya satu kelompok kan sama aku." Ujar Bulan tak mau kalah.

"Au ah gelap. Aku cantik aku diem."

"Tapi senengkan sebenernya satu kelompok sama aku."

"Ngak siapa aja yang seneng."

"Udah jujur aja, gak boleh bohong ingat dosa." Goda Bulan sambil mengedipkan mata, sontak membuat siapa saja yang ada didepannya terpesona.

"Ng-gak Siaa-pa juga yang bohong, eh itu toko yang kita cari ayo masuk." dengan bersikap setenang mungkin supaya tidak terlihat gelagapan karena pesona Bulan.

Bulan yang menyadari Bintang gelagapan hanya tersenyum jahil, lalu berjalan menghampiri Bintang yang sudah masuk didalam toko.

××××××××××

"Udah semua ?." Tanya Bulan memastikan semua barang yang dibutuhkan untuk praktek besok sudah lengkap.

"Dah semua." Sambil mengecek satu persatu memastikan bahwa memang sudah semua.

Bintangpun menengok ke arah Bulan "Udah semua. Nungguin apa lagi, udah ayo jalan."

"Habis ini kamu mau kemana ?."
Tanya Bulan sambil melajukan mobilnya keluar dari Mall.

"Ngak kemana mana."

"Emang kenapa ?."

"Berarti kamu jodoh aku." Jawab Bulan enteng.

"Hah apa tadi kamu bilang apa?." Sentak Bintang memastikan apa yang baru saja Bulan katakan.

"Iyh, kamu jodohku"

"Sumpah gak jelas banget."

"Kan kalau jodoh gak kemana." Bulan menatap Bintang dengan senyum pakboi miliknya.

"Ngak mempan, gombalan kuno, klasik, kakek aku juga bisa kek gitu doang." Kata Bintang seolah ia adalah seorang yang anti gombalan gombalan club.

Sedetik setelah itu hanya suara keheningan karena Bintang sibuk memainkan handphone miliknya, sedangkan Bulan fokus berkendara.

Tapi ternyata keheningan itu hanya bertahan sebentar, karena tiba tiba Bulan mengerem membuat Bintang yang masih fokus membalas chat di handphonenya terkejut.

"Bisa bawa mobil gak sih lan, ngerem tuh yang bener kalau kepala aku kejedot aku penjarain kamu." Marah Bintang sambil mengelus sayang hape aphon yang baru satu Minggu yang lalu ia beli untung tidak rusak, walaupun sekaya apapun Bintang tetap saja ia harus menjaga barang yang diberikan orang lain untuknya.

Dengan napas ngos ngosan Bulan menjawab, " ya bisalah, masa udah punya SIM gak bisa."

"Lha terus ngapa ngerem dadakan."

"Tu lihat ada pak polisi didepan." Bulan berkata sambil memegang kepala Bintang supaya lebih mudah menunjukan dimana polisi tadi berada.

"Trus apa hubungannya ?." Tanya Bintang yang tanpa sadar kepalanya masih dipegang Bulan.

"Aku nggak bawa SIM." tersenyum tanpa dosa sambil menunjukan gigi rapinya.

"IHHHH LEPASIN TANGAN KAMU DARI KEPALA AKUU." Bulanpun dengan segera melepaskan tangan miliknya supaya Bintang berhenti berteriak.

"Iyah iyah udah jangan tereak lagi, ntar pecahdah telinga aku."

"Trus kenapa kalau gak bawa SIM ?"
Tanya goblok Bintang.

"Aku tuh takut kalau ntar kita ditilang, aku gak bawa uang cash."
Lanjut Bulan.

"Yaudah majuin aja aku bawa uang cash kok, kalau kita terus-terusan disini kita bakal telat sholat magrib." Saran Bintang.

Dengan ragu Bulan melajukan mobilnya, entah saran Bintang memang benar mending didenda daripada telat sholat.

"Ih masak aku jatuh cinta ama pak polisi." Kata Bulan tanpa sadar.

"Homo njir." Semprot Bintang.

"Apa ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama, soalnya kalau deg degan ketemu orang berarti kita jatuh cinta sama orang itu,  dan sekarang aku deg degan liat pak polisi apalagi ditambah aku gak bawa SIM." Jelasnya panjang lebar.

"Ya gak gitu juga Konsepnya Jupri." Bintang mengusap wajahnya frustasi karena kegoblokan Bulan.

Saturday,11 July
Next~
Makasih yang udah baca.
Jangan lupa follow akun ini dan jangan lupa follow juga Ig athour (Juwitaimalia)
See you🌜

Moon N StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang