3.Praktek

34 6 1
                                    

Hai!!!!!
Author akhlak banyak kambek!!!
Selamat membaca !!!

Perhatian
Yang dibeli Bintang dan Bulan kemarin adalah mukenah dan peci sahaja, mereka beli itu bukan hanya untuk mereka tapi juga untuk satu kelompoknya, biar kompak, couple, kembar siyam-kata Bulan.

"Asalamualaikum anak anak." Salam pak Yatori setelah masuk kedalam kelas Mipa 1

"Waalaikumsalam pak yatori." Jawab semua siswa sekelas karena Alhamdulillah semuanya muslim.

"Sudah semuanya ?."

"Sudah."

"Alat sholatnya ?, Mukenah anak putri ?, Sarung dan peci anak putra ? , Sudah semua kelompoknya ?" Tanya Pak Yatori berurutan.

"Sudah semuanya pak."

Ya sekarang adalah praktek sholat. Entah apa yang ada dipikiran guru agama satu ini, mungkin karena bingung mau praktek apa jadi praktek sholat berjamaah saja walaupun setia hari sudah dipraktekkan.

"Tang oi."

"Bintang!!"

"Tang Tara tang tang tang oi."

"Bintang kecil di langit yang biru ahmat cuprus suami Jubaedah." Pangil Bulan sambil menyanyi.

"Apaan sih lan berisik banget, mana suara pales." Kata Bintang yang terlihat seperti marah tapi sejujurnya ia sedang menahan tawa karena nyanyian Bulan tadi.

"Aku gak bawa pulpen." Jelas Bulan pada Bintang.

"Trus"

"Kamu kan baik hati."

"Trus."

"Pinjem pulpen yak." Mohon Bulan sambil membuat wajahnya menjadi lebih imut.

"Jijik njir, nih" Bintang pun memberikan pulpen pink unicorn pada Bulan.

"Ya jangan yak pink juga lah tang, goblok banget sih jadi cewek."

"Trus."

"Tuker yang ke kecowok-cowoan lah tang, astagfirullah." Kesel Bulan mungkin cowok itu lagi datang bulan, mulutnya sedang dikendalikan setan, dan kepalanya mungkin lagi dangdutan, jika diterawang otak Bulan sedang memutar musik cendol dawet.

"GAK PUNYA LAN, KALAU MAU YANG TAYO, TAYONYA DAH JADI PINK, BARU AJA AKU AJAK TAYO BIRU MANIKYUR JUGA, DAN SEKARANG DAH JADI WARNA PINK, KALAUPUN AKU PUNYA UDAH AKU PINJEMIN." Jelas Bintang sambil mengeluarkan suara lemah lembutnya jika di ibaratkan bagai toa masjid, dan yang tanpa ia sadari pelajaran masih berlangsung.

"BULAN!!! BINTANG!!! KEMARI KALIAN!!!, BAPAK BERDIRI DISINI BUKANNYA KALIAN DENGERIN MALAH NGOBROL SENDIRI." Marah pak Yatori, ia merasa tidak dihargai oleh Bintang dan Bulan.

Dengan patuh Bulan dan Bintangpun maju, walaupun dalam hati Bintang tidak ingin maju, tapi tetap saja ia maju karena kesalahannya dan juga kasihan pada pak Yatori sudah tidak dihargai, dicintai, dihormati, disadari, disanjungi, dan juga tidak pernah disantet'i ataupun diguna guna.

Kasihan sekali pak Yatori belum ngerasain diguna guna-Batin Bintang dengan rasa sangat bersalah.

"Cie cie sama calon pacar nih majunya" bisik Cahya sambil mengodanya.

"Kamu sih tang."

"Kamu sih lan."

"Tadi kalian berdua Ngomongin apa, hmm ? " Tanya pak Yatori pada dua anak manusia ini.

Salah satu diantaranya pun tidak ada yang menjawab pertanyaan pak Yatori.

"Kenapa diam, ditanya malah diam sekarang kalian yang pertama praktekin sholat berjamaah !." Suruh Pak Yatori. Bulanpun melirik kelompok miliknya, bermaksud mengajak yang lainnya.

Moon N StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang